Sinopsis Drama Korea Voice 2 Episode 11 Part 1 – Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini. sedangkan untuk selengkapnya kamu bisa cari di link yang ini? dan ternyata drama ini hanya berjumlah 12 episode saja. dikira 16 seperti pendahulunya. Jadi sekarang saatnya untuk 2 episode terakhir. Dan kelarrr deh mimin bikin sinopsisnya, tinggal bikin reviewnya saja nanti.

Langsung saja yaaa…

“Dia menatap kita. Sialan.” Ucap Do Kang Woo dan ia melepaskan Kwon Joo kemudian berlari. Sayangnya Do Kang Woo langsung dihentikan Detektif Yang CS.

“Kang Kwon Joo. Cepat tangkap dia!!!…Cepat.”

Kwon Joo hanya turun bersama Park Joon Ki dan Go Gwong Soo. Dan Kwon Joo bertanya pada ahjumma di bawah, “Maaf, Anda melihat pria yang berdiri di samping Anda?”

“Pria? Tidak.”

“Dia memakai topi hitam.”

Karena mendapatkan info yang tidak jelas. Kwon Joo mengeraskan suaranya dan bertanya pada semua orang yang hadir.

“Aku tidak melihatnya. Kamu yakin melihatnya dengan jelas?” Ucap Joon Ki.

“Aku yakin dia orangnya. Tolong masukkan pria dengan tinggi sekitar 180 cm, bertubuh atletis dan bertopi hitam ke DPO.” Kwon Joo memberikan perintah.

“Baiklah. Tutup sema pint masuk kompleks apartemen ini dan periksa CCTV.” Perintah Detektif Park Joon Ki pada anggota polisi yang lain.

Dan di atap. Tentu saja Detektif Yang menangkap Do Kang Woo.

***

“Tidak kusangka kamu kesulitan walau memakai programmu yang kuat. Bukankah programmu mampu  meretas banyak hal?” Ucap Agen Jin dengan seseorang di telpon. Ia sedang sibuk meretas situs web dokter fabre.

“Firewallnya sangat kuat dan situsnya akan nonaktif jika banyak upaya akses yang mencurigakan.”

“Jika ada fitur nontaktif otomatis, teknik brute-force juga tidak akan berfungsi.” Ucap teman Agen Jin yang seorang wanita dan sedang menyantap roti. “Ahh yaa… ingat alat peretas yang dibeli BIN dari Italia secara diam-diam? Aku baru saja mencobanya.”

“Itu sudah lama diluncurkan. Semua orang tahu. Menurutmu kamu detektif?”

“Aku sudah memperbaharuinya. Sebelumnya, saat aku…” karena ngomong sambil makan akhirnya ada yang nyangkut. Hahha…

“Hei… berhenti kataku. Tunggu. Kirimkan padaku sekarang.”

“Traktir aku jika kamu berhasil.”

Dan akhirnya situs Dokter Fabre berhasil diretas.

***

Bang Je Soo masuk ke dalam markasnya. Monitor menangkap adanya signal berbahaya. Ia mulai panik dan melepas semua kabel yang terhubung.

“Beraninya para hama itu. boleh juga mereka.”

Bnag Je Soo kemudian mendapatkan pesan.

Kudengar ada keributan. Apakah semua baik-baik saja? *suaranya kayak suara ahjussi yang udah tua.

Bang Je Soo menjawab, “Situasi tidak terduga terjadi.”

Tentu saja. tidak pernah ada kendala dengan semua pekerjaanmu selama ini. ahjussi itu ada di dalam mobil dengan orang-orang yang berjaga di luar mobil. “Mengenai telinga Kapten Kang Kwon Joo, ada seseorang yang tertarik dengan hal-hal aneh.”

Keinginan tidak selalu terkabul.itu juga tidak tertulis di kontrak. Balas Bang Je Soo.

Aku tidak berniat merusak suasana hatimu. Kami hanyalah pendukung setiamu yang menghormatimu. Selain itu, kamu sadar waktunya tinggal sedikit, bukan?

Tiba-tiba ada halusinasi Ibu dari Bang Je Soo yang berbicara, “Anakku, kamu nampak resah. Ada masalah?”

“Tidak ada. tidak apa-apa. Jangan dipikirkan.”

“Ibu rasa, kerja kerasmu menurun belakangan ini. kamu menjadi malas karena tidak dihukum belakangan? Ibu selalu mengingatkan, untuk bertahan di dunia yang kompetitif ini, kamu harus berusaha lebih agresif dari yang lain.”

“Sudah kukatakan. Jangan khawatir. Aku sudah kesal karena hama ini, kenapa Ibu malaj menambah tekanan?”

“Kamu membangkang pada Ibu? Ibu berusaha mendidikmu menjadi orang baik, tapi drah terkutukmu tidak bisa hilang. Orang sepertimu, seharusnya tidak pernah dilahirkan.”

“Diam kataku.”Bang Je Soo mendekati Ibunya dan hampir memukulnya. “Jika masih mengoceh, aku tidak akan tingal diam pada Ibu sekalipun.. jadi, jangan bersik jika tidak ingin celaka.”

Episode 11- Era Kebencian

“Rasa hormat lahir dari sikap pengertian. Kebencian dan kehinaan lahir dari kesalahpahaman.”

“Maksudmu, orang yang kamu buru selama ini sungguh ada? Orang yang memfitnah Do Kang Woo sebagai pembunuh?”

“Ya komisaris. Pria berjas hujan menyusup ke rumah Komandan Do dan memalsukan TKP. Datanya terekam kamera. Pelakunya sama dengan orang yang tertangkap di pelabuhan Sokpo. Orang yang dikurung di dalam koper dipastikan adalah Komandan Do. Lalu kasus Son Ho Min, juga rencana untuk memfitnah Komandan Do. Dari CCTV di depan kamar Son Ho Min, mulanya ada tiga dokter yang memasuki ruangan. Tapi saat mereka keluar, walau ada selang waktu, totalnya empat orang. Pelakunya menunduk, jadi, wajahnya tidak terlihat. Tapi dia bersembunyi di kamar Son Ho Min sejak awal. Pelaku menaruh kebencian yang kuat terhadap Komandan Do dan dia mengelola situs web di Dark Web.”

“Dark Web?” Komisaris menerima telpon sambil memeriksa data yang sesuai penjelasan Kwon Joo.

“Ya, di luar negri, itu tempat para kriminal melakukan kejahatan keji, mengelola situs sadis. Di jepang, itu menjadi isu sosial besar karena mereka mengorganisasi ujaran kebencian. Mayoritas mengumpulkan dana dari uang virtual. Jaringan komunikasi mereka dibatasi oleh kata sandi hingga sulit teracak. Saat ini, Agen Jin berusaha menginvestigasi.”

“Baiklah. Aku akan mengambil tindakan. Jelaskan lebih lanjut di Agensi Kepolisian.”

“Baik. Terima kasih komisaris.” Btw, ini komisaris besar yaa… beda sama yang di Poongsan kemarin.

***

“Do Kang Woo dipastikan mengidap kelainan jiwa. Tidak ada masalah jika dia menangani kasus?” Ucap seseorang yang bersama Komisaris. “Menurut protokol, dia harus istirahat dan diobati.”

“Tapi Do Kang Woo paling paham dengan kasus ini. kapten Kang akan menanganinya dengan baik. Jadi, kita pantau perkembangannya untuk sekarang.” Ucap Komisaris.

***

Karena mengalami pendarahan, Do Kang Woo ada di rumah sakit. Kemudian Kwon Joo menjenguknya.

“Ada perkembangan?” Tanya Do Kang Woo.

“Kami masih menyelidiki.” Kemudian Kang Woo mencoba turun dari ranjangnya. “Kamu tidak dengar anjuran dari dokter barusan?”

“Tidak ada waktu untuk ini. entah apa rencana bajingan itu sekarang.”

“Komandan Do,  aku ingin mendengarkan penjelasan dari sudut pandangmu. Mungkin itu akan berguna dalam pencarian pelaku.” Do Kang Woo pun duduk kembali, “Jika ini terlalu berat, kita tunda saja.”

“Tidak. Semua yang kamu baca diberita benar. Aku lahir di Jepang dan ayahku adalah sopir taxi. Keluargaku… walau kami tidak kaya, kami hidup dengan bahagia. Lalu ada seorang gadis jepang, yang selalu bermain bersama kami. Namanya Miho. Dia putri pengacara di sekitar rumahku.”

*ini adegannya bolak balik gitu yaa… kilas balik saat Miho bermain petak umpet bersama kosuke dan ayah Kosuke sedang memotong rumput dengan gunting rumput. Sementara itu Ibu Kosuke sedang menjemur baju.

Kosuke mencari Miho yang sedang bersembunyi, tak lama, kosuke melihat sepatu putih yang penuh dengan darah.

“Sejujurnya, ak tidak ingat jelas kejadian hari itu. yang aku ingat, ada berita bahwa ayahku membunuh anak kecil, memutilasi mayatnya, dan katanya aku membantunya. Dua bulan setelahnya, ayahku dihukum mati dan setiap hari bak neraka bagi keluargaku.

*kilas balik lagi. Saat Ibu Kosuke berjalan, ia ditutup dengan karung kemudian dipukuli oleh banyak orang. Tak cukup itu, di depan rumahnya, tulisan ancaman tentang keluarga pembunuh di tulis di depan pintu gerbang.

“Kakakku dibunuh oleh kelompok anti-korea. akibatnya, aku sering kehilangan kesadaran. Jadi, ibuku membawaku pergi dan kabur ke korea. aku khawatir akan menjadi pembunuh seperti ayahku. Aku pun menjadi polisi untuk mencari jati diriku. Jika pernah menjadi sasaran kebencian, kita tidak merasa takut pada orang asing. Aku juga kesulitan berinteraksi, jadi, aku berusaha mengurus semuanya sendiri.”

Kang Woo masih melanjutkan, “Tapi Hyung Joon adalah orang pertama yang mendekatiku. Tapi hari itu, kesadaranku hilang lagi. Seseorang memanfaatkan masa laluku dan membunuh Hyung Joon.”

*inget yang di episode satu kan?

“Untuk mengungkap kebenaran, aku menyelinap ke ruang bukti dan mencuri gunting dahan. Aku menginvestigasi kasus sendiri. akhirnya aku bergabung dengan timmu. Kebenaran masih belum terungkap. Tapi pria yang baru pertama kulihat itu berusaha menyeretku ke sumur kotor itu lagi. Aku yakin.”

“Terima kasih atas kejujurannya.” Ucap Kwon Joo. “Aku ingin mengulurkan tanganku untuk suara terkecil apapun yang butuh bantuan. Maka itu, aku membentuk Tim Golden Time. Walau ada kendala, aku tidak pernah meragukan kejujuranmu sejak awal. Yang bisa aku upayakan saat ini, adalah menangkap waktu secepatnya. Jangan sampai ada koraban yang berjatuhan lagi sepertimu dan Komandan Jang. Kita selidiki alasan dia mengincarmu segigih dan sebengis ini. maksudku… Tim Jang Nim… kamu tidak sendirian lagi menghadapi ini.”

Kemudian Joon Ki dan Gwong Soo pun masuk.

“Kamu baik-baik saja? astaga komandan Do. Beritahu kami jika kalian berpura-pura. Bagaimana jika kami menembakmu.” Ucap Joon Ki.

“Kenapa tidak jadi menembak? Sekalian melatih tembakkan.” Ucap Kang Woo.

“Kam serius? Yang benar saja?”

“Hyung Nim. Dia terluka. Santai saja. tenanglah.” Ucap Goo Gwong Soo.

Kemudian ada dokki yang datang, ia menjemput Do Kang Woo untuk pulang.

Joon Ki masih mengomel, “Dia pasti tertekan karena tidak ada teman bicara, dia dulu anak kecil yang belum genap 10 tahun dituduh membantu ayahnya membunuh. Mungkin dia tidak mau mengemudi, karena takut kesadarannya hilang dan menyakiti orang lain.”

Goo Gwong Soo melanjutkan,”Aku baru ingat. Aku menanyai beberapa orang, tapi semua fokus pada atap dan tidak ada yang melihat pelaku. Apartemennya juga tidak dilengkapi CCTV.”

“Jika dia semudah itu ditangkap, dia pasti tidak akan bertindah senekat ini.” Ucap Kwon Joo. “Ayo kembali ke kantor. Kita bicarakan di sana.”

Berlanjut ke part 2 yaaa guys. klik di sini untuk kelanjutannya…