Sinopsis Drama Korea Voice 2 Episode 1 Part 2- Lanjutan part 1 yang ada di sini ya guys. Lanjut….
“Detektif Park, dia akan menghubungkan kabelnya. Sekarang….” Ucap Kang Kwon Joo. Beruntung, saat kabel itu akan disambungkan, para detektif sudah melumpuhkan pria pembawa bom tadi.
Laporan kasus ; Penyandraan di stasiun samsu seongun usai dalam waktu 20 menit. Detektif Park Joong Ki pun masih berhubungan dengan Kang Kwon Joo.
“Dia pengidap skizorenia. Dari mana dia mendapatkan bahan pembuat bom?”
“Semua bisa didapatkan dari internet.”
“Dunia ini memang praktis. Ngomong-ngomong soal Komandan Jang, dia pasti sangat kecewa. Kamu tahu dia ingin memamerkan jerih payah kita kepada reporter.”
“Kamu benar. Jika dia di sini, dia akan mengucapkan kutipan terkenal lagi.”
“Tunggu. Kapten Cantik kami, Bu Kang. Apa tidak ada imbalan untuk kami hari ini? kami bekerja keras dan menuntaskan kasus di stasiun. Pasti Anda berlagak tidak paham. kamu perlu mentraktir kami daging pada saat seperti ini.”
“Detektif Park, bukankah saatnya kita bercengkrama? Ucap salah satu Tim juga.
“Karena Komandan Jung tidak ada hari ini. besok saja.” Ucap Kang Kwon Joo dan semua anggota tim pun senang.
Mengingat ada yang aneh dengan suara Komandan Jung saat dalam sambungan telpon, Kang Kwoon Joo pun akhirnya menghubungi Komandan Jang Gyeong Hak kembali. Namun nomornya tidak aktif.
“Opsir Park. Bisa lacak ponsel Komandan Jang? Ada aplikasi yang berisi anggota tim kita saja, bukan?”
“Melacak lokasinya?”
“Ya. ada yang tidak beres.”
“Kapten, lokasinya tidak bisa dilacak. Lokasi terkahirnya Gunung Gangho.”
“Periksa CCTV dan cari tahu keberadaannya.”
Anggota tim lainnya berkata, “Dia tidak terekam kamera di sekitar stasiun Samsu atau di rumahnya.”
Kemudian…. “Kapten, ada panggilan dari Kepolisian Poongsan. Sebaiknya Anda menjawabnya.
Kemudian Kang Kwon Joo terbelalak mendengar kabar dari sambungan telpon tersebut. Kabarnya adalah Komandan Jang menabrak beberapa pendaki dan mobilnya masuk ke dalam jurang.
Na Hong Soo melapor pada atasannya. Dan atasannya itu mengatakan “Gawat jika terdengar kabar bahwa polisi dari polres kita pelakunya.”
“Akan aku pastikan kasus ini tidak menyusahkan kita.” Ucap Na Hong Soo yang ada di TKP.
Seseorang melaporkan pada Na Hong Soo bahwa ditemukan pula narkoba dar kursi mobil. “Karena dia dari bagian saluran siaga, kurasa dia mengidap gangguan stres pasca trauma parah (PTSD).”
“Ini akan meyusahkan.” Na Hong Soo mulai mengeluh.
Kang Kwon Joo pun segera pergi ke TKP. Dalam perjalan ada kilas balik mengenai Komandang Jung yang melihat foto putrinya yang masih remaja. Saat itu Komandan meminta Kang Kwon Joo untuk tidak menghubunginya karena Komandan Jung akan makan bersama istrinya.
“btw, bagaimana proses seleksi area saluran siaga teladan?”
“kami fokus pada area yang paling butuh bantuan.”
“Area manapun, aku tetap mendukungmu. Kenapa? jika tidak, Moo Jin Hyuk akan marah padaku. Dia memastikan aku mendukungmu sebelum dia pergi.”
Kilas balik berakhir.
Di TKP, Do Kang Woo (dengan luka di kepalanya) bersama dengan rekannya Kwak Dok Ki (diperankan An Se Na, kalian pasti sudah sering lihat muka ini kalau jadi cameo) pun memeriksa keadaan.
Kwak Dok Ki saat dihadang masuk mengatakan bahwa dia juga detektif dan punya hubungan dekat dengan Komandan Jung. Kwak Dok Ki terlihat cemas saat berbicara dengan Do Kang Woo, “Sebentar saja bukan? Cepat lakukan dan aku akan berjaga.”
Do Kang Woo melihat-lihat bukti dan ia melihat kotak kecil dengan gambar bintang dan berwarna biru. Persis seperti beberapa tahun lalu yang digunakan untuk membungkus potongan tangan. Usai melihat barang bukti, Kang Woo mendekati jenazah Komandan Jung. Ia mengamati dan tidak ada telinga bagian kanan pada mayat tersebut.
“Dia lagi. Dia kembali lagi.” Ucap Kang Woo.
“Seperti tiga tahun lalu, dia menghasut orang untuk membunuh. Dia memotong tubuh korban sebagai trofi. Kali ini berbeda. Komplotannya gagal. Ke mana larinya mereka?” Ucap Kang Woo dalam hati.
Kang Woo pun melihat barang bukti berupa kotak hitam dari mobil pun di masukkan ke dalam plastik oleh Tim Investigasi. Sementara Kwak Dok Ki terus cemas dan meminta Kang Woo untuk segera pergi.
Tim dan Kang Kwon Joo tiba di TKP. Ia melihat kembali jenazah Komandan Gyeong Hak. Para Hobaenya pun menangisi jasad Gyeong Hak. Sampai Na Hong Soo berkata “Komandan kalian mengemudi saat overdosis obat penenang. Sepertinya dia stres berat saat bekerja.”
“Komandan kami tidak akan OD obat penenang.” Ucap Kang Kwon Joo. Dan salah satu penyidik memberikan berkas. “Kalian menggiring kasus ini pada penyalahgunaan obat. Tidakkah kalian memeriksa kemungkinan penyebab kerusakan mobil karena hujan?”
“Dengar Kapten. Kami polisi, jelas kami sudah mempertimbangkan itu. situasinya jelas bahwa dia sengaja menabrak.”
“Tidak. Penjelasan itu tidak bisa kuterima. Aku minta investigasi ulang. Tolong periksa TKP dengan seksama dan bukti. Aku akan mencari bukti.”
Kemudian Na Hong Soo mulai ngedumel. “Patnernya menyusahkan kali ini karena dia sangat ketat.”
Kang Kwon Joo masih tidak percaya akan hal itu dan mencari siapa-siapa saja yang kemungkinan memiliki dendam dengan komandan. Di sisi lain, Do Kang Woo kembali ke tempat bukti dan melihat bagian telapak sepatu yang sepertinya ada sesuatu. Kwak Dok Ki masih saja cemas dan ingin segera pergi.
Istri dari Komandan pun menelpon Kang Kwon Joo.
“Kwon Joo. Kudengar Gyeong Hak mengalami kecelakaan. Apa yang terjadi? Itu mustahil. Itu salah bukan?”
“Akan kujelaskan setelah situasinya jelas. Mohon tunggu sebentar.”
Do Kang Woo memasukkan sesuatu ke dalam kantungnya. Kemudian Kang Kwon Joo mulai curiga dan mendekatinya. “Tunggu, siapa kamu?”
“Aku dekektif. Komandanku ingin aku membawa ini.”
“Bisa perlihatkan tanda pengenalmu?”
“Aku sibuk.”
Kemudian Kang Kwon Joo mengeluarkan senjatanya, “Jangan bergerak. Kamu bukan detektif dari Poongsan bukan? Apa yang kamu masukkan ke dalam saku?”
“Astaga. Aku sedang terburu-buru. Tapi mobil komandanmu disabotase. Komplotan pelaku yang kabur akan ditangkap di sini. lihat saja jika tidak percaya.”
“Jangan bergerak.” Kemudian polisi lainnya mengambil sesuatu dari kantong Do Kang Woo. Akhirnya Kang Woo angkat bicara.
“Ada bukti di dalamnya untuk menangkap pelaku. Jika melacaknya sekarang, kita bisa membekuknya. Tiga tahun lalu, dia menghasut orang lain untuk membunuh dan menyuruh mereka memotong telinga korban sebagai trofi.”
“Kamu serius? Siapa dia?.” akhirnya Kang Kwon Joo bertanya pada anggota polisi lain.
“Dia Do Kang Woo. Dia detektif dari kepolisian Poongsan. Dia tersangka dari pembunuhan tiga polisi di Pantai Sokpo tiga tahun lalu. Dia dibebaskan karena kurang bukti. Sekarang dia sedang cuti.”
“Tersangka?”
Kang Woo akhirnya menyapa Kwon Joo. “Kamu Ketua Tim dari Golden Time? Kamu pasti paham, jika tidak segera melacaknya, kita tidak akan bosa menangkapnya.”
“Aku harus percaya pada seseorang yang mencuri bukti?”
“Hanya itukah yang bisa kamu katakan saat kolegamu tewas?”
“Apa katamu?” Ucap Park Joong Ki.
“Sebentar. Kita akan tahu setelah memeriksa kotak hitam. Bisa ambilkan kotak hitamnya?”
Saat dilihat tidak apa-apa dalam rekaman. Mulai lagi deh Na Hong Soo bilang “Karena ada kesempatan tergeletak di TKP. Kamu menginginkannya agar pangkatmu dikembalikan. Jangan mimpi!!!! Akan segera kujebloskan kamu ke penjara karena pembunuhan. Bukan karena mencari bukti. Dasar gilaaa!!!!”
“Akan kuringkus dia sendiri. tanpa kalian. Jika kamu memang detektif, periksa sol sepatu korban sebelum bicara. Kalian sungguh buta.” Do Kang Woo pun pergi dengan marah.
***
Pria bertopeng berbicara dengan pria lainnya. “Bisa-bisanya kamu menjatuhkannya.”
“Dia menyergapku. Aku bisa apa. Sudah kubilang jangan memakiku lagi. Cukupppp….”
“Baik. Maaf. Sudah kamu sembunyikan?”
“Mereka tidak akan menemukannya karena itu jatuh dari jurang. Aku sibuk, kenapa kamu menyuruhku untuk menguburnya?”
“Jika polisi memburumu karena kamu menjatuhkan bukti tanpa sadar, masalah akan runyam jika kamu membawa kunci itu. paham?”
“Baik. Maaf.” Kemudian lelaki itu selesai menaruh sesuatu di dalam semak-semak.
“Semua ini untukmu. Turuti saja perkataanku. Paham?”
“Baik. Sudah kupenuhi. Lain kali, aku akan membawakan trofi untukmu.” Pria itu pun pergi dengan mobilnya.
***
Do Kang Woo masuk ke dalam mobil dan di dalamnya ada Dok Ki.
“Dok Ki, selidiki mobil yang keluar dari Gangho antara pukul 17.00-18.00.”
“Mobil itu sudah masuk daftar pencarian.”
“Turuti saja.”
***
Kang Kwon Joo masih di TKP dan dia melihat jejak ban yang selip di jalan. “Jika ban selipnya akibat dari pengereman, Komandan Jang mungkin mencoba mengerem. Jadi, bagaimana jika ada yang memasang akselerator di mobil dan mencekokinya obat?”
Salah satu detektif lainnya menjawab, “Kasus terkait akselerasi mobil secara terpaksa. Itu bukan kasus baru.”
“Bisakah diselidiki apakah mobilnya dipercepat paksa jika memeriksa sol sepatu pengemudi?”
“Bisa saja, tapi…” kemudian orang dari BFN tadi memanggil rekannya, “Dia ingin tahu apa…”
“Ya bisa saja. jika pengemudi mengerem saat mobil melaju kencang, panas yang dihasilkan dari pemgereman bisa meningglkan jejak pada rem di sol kanannya.” Mendengar itu, Kang Kwon Joo melihat sepatu kanan pada bagian barang bukti dan ada bekas pada solnya. Otomatis ia juga ingat ucapan Kang Woo.
Kang Kwon Joo juga meminta kotak hitam dari mobil para saksi.
Berlanjut pada part 3 yaaaaa cuy klik di sini.