Sinopsis Drama Korea The Last Empress Episode 8 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya ada di tulisan yang ini.
Pesta dimulai. Anggota keluarga kerajaan pun keluar. Dari barisan para penonton ada Yi Yoon yang berkata. “Aku senang melihat Nenek Suri sehat.”
Saat itu pula, Ibu Suri nampaknya melihat Yi Yoon dan mimiknya berubah. Yi Yoon yang menyadarinya langsung menghadap ke belakang.
Ketika mempelai keluar. Kembang api pun dinyalakan. Duuuuhhh drama ini pasti biaya produksinya mahal banget. Mempelai pun memberi hormat pada tetua.
Saat akan ke mimbarnya. Sunny dikawal oleh Woo Bin. Ehh malah kayak Woo Bin pengantin prianya deh. Sunny masuk ke tempat yang dimaksud dan ditarik ke atas.
Awalnya, semua baik-baik saja. dan undangan yang hadir pun bertepuk tangan. Hingga saat sampai di paling atas. mimbarnya mengalami oleng, Sunny pun berteriak.
… karena mimbar oleng sebelah. Sunny jatuh dan ia berpegangan pada mimbar yang membuatnya tergantung.
Saat mesin akan diturunkan. Ternyata mesin tidak bisa berfungsi. Kembali.
“Apaaa… kenapaa…Tunggu apa lagi. Nyalakan mesinnya.” Ucap Ketua keamanan.
“Ada malfungsi dengan mesinnya.” Ucap pengendali derek.
Tentu saja pelakunya Ma Pil Joo senang-senang saja
.Ayah sunny sudah amat sangat panik melihat anaknya tergantung.
Tali yang ada sudah tidak kuat menyangga. Oh Sunny nyaris jatuh dan kemungkinan akan tertimpa mimbar. Woo Bin yang melihatnya pun bergegas. Karena ada listrik dari lampu dan gesekan. Terjadilah kebakaran.
Ada kejadian lagi saat Yu Ra akan tertimpa lampu. Woo Bin langsung menyelamatkannya.
Sementara kebakaran mulai membesar. Woo Bin mencelupkan kain ke dalam air dari gentong yang ada. ehh serius ada gentong. Ia melilitkan kain yang basah pada tangannya dan lari memanjat menuju Sunny.
Para pengawal mengatakan pada Nenek Suri. “Yang Mulia. Anda harus ke tempat yang aman.”
“Kalian ingin kami kabur dan meninggalkan Permaisuri?”
“Tim keamanan akan menyelamatkan dia. pergilah.” Ucap Lee Hyuk pada Nenek.
Dan kalian tahu??? Seluruh keluarga kerajaan ini masuk ke dalam?
Ayah makin menangis.
“Apa? Putriku hampir mati, tapi mereka melarikan diri. Sunyyyyyyy….”
“Ayah aku rasa aku akan mati. Kurasa Ibu memanggilku. Bagaimana ini Ayah?”
Pegangan Sunny pun terlepas. Beruntung, Woo Bin langsung meraihnya. Sunny pun sudah pingsan. Karena balon di bawah sudah siap terisi angin *aduhhh apa sih namanyaaa??? Matras angin???. Sunny pun dilepaskan.
“Syukurlah dia telah terselamatkan.” Ucap Ayah yang tak berhenti untuk khawatir.
***
Dan nggak paham lagi. Adegan berganti pada Sunny yang mimpi bersama Lee Hyuk. Sebuah usaha mencium Lee Hyuk yang sulit karena lehernya amat sakit.
Wkwkwkw…
Sunny sudah sadar. Ia mendapatkan penyangga leher.
“Hel Ro….!!!” Ucap Ayah memanggil Hel Ro karena Sunny sudah sadar. “Kamu sudah siuman?”
Dan Hel Ro santai banget lagi baca majalah guys. Kusuka dia emang. Hahahha.
“Unnie sudah sadar?”
“Sunny bagaimana perasaanmu?”
“Apa yang terjadi pada pernikahanku?”
“Pernikahan apa? Kamu hampir mati. Ahh yang benar saja. Keluarga Kekaisaran dikutuk atau bagaimana? Bisa-bisanya kamu terluka tidap kali ada pesta di sini.”
“Itu teror lagi?”
“Masih belum tahu. Sedang diselidiki.” Ucap Hel Ro.
“Bagaimana dengan Yang Mulia?” Tanya Sunny.
“Mereka tadi mampir. Ibu Suri, Nenek Suri, semuanya.”
“Yang Mulia baik-baik saja? tidak ada yang terjadi bukan?”
Ayah jadi kesal. “Dasar kamu…jangan mencemaskan dia. dia baik-baik saja. teganya dia melarikan diri saat pengantinnya hampir mati. Ayah sungguh kecewa padanya. Amat sangat.”
“Yang Mulia melarikan diri?”
“Setelah hal yang menimpamu, tim keamanan bergegas dan mengawal pergi Kaisar.”
Hel Ro menambahkan, “Syukurlah seorang pengawal menangkap kakak saat kakak terjatuh. Kalau tidak, Unnie akan gegar otak.”
“Entahlah aku tidak ingat apa-apa. Aduhh sakit. Ayah, bulan madu kami bagaimana?”
“Bisa-bisanya kamu memikirkan itu sekarang?”
“Lihatlah keadaan Unnie.” Ucap Hel Ro sinis. Wkwkw.
“Kami tidak bisa pergi? Itu tidak adil. itu kesempatan pertamaku meninggalkan negara!!! Ayah… aku rasa aku harus pergi.”
“Kamu tidak akan kemana-mana.”
***
“Bagaimana bisa ini terjadi lagi setelah penyerangan terkahir?” Ucap Lee Hyuk pada pegawai yang sedang bertugas. “Terlebih lagi selama pernikahan yang disiarkan di seluruh dunia? Apa ini bisa dimaafkan, Kepala Pengawal?”
“Tidak Yang Mulia.”
Yu Ra kemudian masuk. “Jadi, kalian sudah menyelidikinya?” Tanya Lee Hyuk pada Yu Ra.
“Mereka menemukan derek sudah rusak, dan mesin kendali yang mengontrolnya juga rusak.”
“Maksudmu seseorang sengaja melakukan ini?”
“Tampaknya demikian.”
Nenek berkata. “Itu berarti seseorang mengincar Permaisuri.” Buku di meja ditabok nenek. “Tapi kenapa? apa kesalahan Permaisuri?
Nenek pun menatap Ibu Suri, Kaisar, juga Yu Ra. “Yang Mulia, jangan bilang Anda mencurigaiku?”
“Aku tidak berkata seperti itu.”
“Bukan aku. Aku tidak punya alasan untuk berbuat seperti ini. Namun, insiden ini telah terjadi, dan seseorang harus bertanggung jawab. Kita harus meluangkan waktu untuk mencari tahu siapa yang akan membenci dan cemburu kepada Permaisuri.”
Lee Hyuk berkata, “Berani sekali mereka mengincar Permaisuri. Akan aku cari tahu dalangnya dengan cara apapun! Interogasilah operator derek secara menyeluruh dahulu.”
“Tentu saja. kamu harus melakukan itu.” Ucap nenek yang masih saja melirik Ibu Suri.
Lanjut ke bagian 2 klik di sini.