Sinopsis Drama Korea The Last Empress Episode 7 Part 2 – Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.
Hadiahnya tentu saja berisi barang-barang mewah. Semuanya mewah.
“Ini dibuat pada tahun 1956 untuk Grace Kally dari Putri Monako atas permintaannya. Ini tas designer terbaik.” Ucap Putri.
“Wahh sungguh mengagumkan.” Ucap Ayah.
“Ini adalah sepatu edisi terbatas yang dirancang secara pribadi oleh Gavarini dari Italia.”
“Ya ya ya…” Ayah menerima sepatu tersebut.
“Ini adalah set berlian, ini adalah set mutiara dan semuaaa iniii….”
Hel Ro kesal. “Apakah semua dirancang dan dibuat oleh pengrajin, jadi itu sudah cukup…”
“Benar. Mereka barang-barang kelas atas seperti itu. kamu tidak akan tahu bahkan jika aku menjelaskan.”
Dayang menjelaskan. “Ini adalah kartu VIP Keluarga Kekaisaran. Buatlah diri anda lebih sopan.” Ayah pun mengambil kartunya.
“Sopan?” Tanya Sunny.
“Seperti yang Anda tahu, keluarga kekaisaran sangat menjunjung tinggi kesopanan dan lemah lembut. Dan ini adalah…” Dayang menunjukkan foto lewat tabletnya.
Putri yang menjelaskan. “Ini adalah gedung apartemen keluarga kekaisaran yang selesai dibuat bulan depan. Itu sudah diisi dengan perabotan. Kamu hanya tinggal pindah.”
“Kamu juga memberikan tempat tinggal juga?” Tanya Ayah.
“Keluarga kerajaan punya banyak tempat tinggal. Kami tidak bisa membiarkanmu tinggal di tempat seperti ini.” Ucap Putri.
Hel Ro menjawab lagi. “Jika citra Keluarga kekaisaran sangat penting, kamu seharusnya menemukan seseorang yang lebih cocok.” Sumpah aku suka Hel Ro. Orangnya logis banget. “Mengapa kamu memilih gadis miskin dan menghabisakan semua uang ini?”
“Ada yang salah denganmu? Hentikan.” Ucap Ayah. “Tentu saja. kami akan memastikan bahwa kami cukup sopan untukmu.”
“Kalau begitu. aku akan pergi untuk sekarang. aku tiba-tiba sangat lelah.”
Putri dipersilahkan pergi oleh Ayah. Gila sepatunya tinggi bener. Mana ngibas-ngibasin gaunnya segala.
***
“Aaaaaakkk…. bagimana ini. aku tidak percaya ini…. kemarilah. Kalian berdua kemarilahhh. Anak-anak ini keajaiban.” Ucap Ayah sambil memeluk kedua putrinya. “Sunny bagaimana kamu bisa menikah dengan keluarga kekaisaran? Aigoooo aku tidak percaya. Jika ibumu masih hidup, dia pasti sangat bahagia. Ahhh Yeobo.”
Hel Ro berkomentar. “Tapi kenapa aku merasa kamu sedang dijual atau sesuatu ? Itu membuatku jijik.” Hel Ro pun pergi.
“Dasar bocah jahat. Jujurlah dan beri tahu kami bahwa kamu cemburu.” Ucap Ayah.
“Sebenarnya, aku juga tidak merasa hebat.” Ucap Sunny.
“Kaisar negara ini memilihmu. Kamu berhak menikmati semua kemewahan ini.”
“Apakah itu membuat ayah senang bahwa aku akan menikah? Bisakah ayah hidup bahagia tanpa aku? Ayah benar-benar tidak sedih?”
“Kenapa aku sedih? Istana hanya berjarak lima pemberhentian dengan bus. Jangan lupa, kamu tidak perlu khawatir tentang ayah.”
“Aku tidak khawatir.” Sunny pun berkaca-kaca. “Ayah. Aku akan menikah dengan baik. Aku akan menghormati para tetua. Dan Kaisar akan menyayangiku. Kamu tahu… aku sangat menawan.”
“Tentu saja.” mereka pun berpelukan. “Kamu akan menikah dengan pria yang tidak biasa.”
Dan ayah masih saja mengagumi hadiah dari kaisar.
***
Woo Bin kembali mengunjungi ahjussi. Ahjussi menghidangkan banyak makan.
“Apa yang sedang kamu lakukan? Aku tidak mau makan.” Ucap Woo Bin.
“Makan. Ini adalah makanan terkahir yang kamu makan di sini. aku akan memberikanmu satu mangkuk nasi.”
Woo Bin mengurai nasi di mangkuknya kemudian mulai makan… yaakk bagus, jangan endut lagi.
“Hyung apakah kamu akan pergi ke suatu tempat?”
“Ya. Hyung lulus ujian untuk pengawal kaisar. Hyung harus tinggal di sana untuk sementara ini. Dong Shik jadilah anak yang baik dan dengarlah kakek saat Hyung tidak ada.”
“Jika Hyung tinggal di istana. Apakah tinggal dengan Yu Ra Noona?”
“Ya.”
“Siapa Yu Ra?” Tanya kakek.
“Pacar hyung.” Jawab Dong Shik.
“Pacar? Kamu punya pacar? Jika dia tinggal di istana…”
“Dia asisten pribadi kaisar.”
“kalau begitu. apa kamu sudah menghubunginya selama ini?”
“Tidak. Setelah Ibuku meninggal, kami hanya bicara satu kali. setelah itu aku kehilangan kontak dengan dia karena dia sibuk. Bergitu aku sampai ke istana, aku akan berbicara dan membawanya keluar.” Yaaakkk ampun kasihan banget sih.
***
Malamnya, Woo Bin masih memotong kayu. Kakek pun berkata.
“Kamu harus berkemas, kenapa memotong kayu?”
“Aku sudah makan, jadi harus memotong kayu. Jika tidak, aku akan bertambagh berat badan dengan cepat.”
“Serahkan itu kepadaku. Aku akan melakukannya.”
Kakek tiba-tiba saja menyerang Woo Bin dan Woo Bin pun mampu menangisnya dengan baik.
“Cukup bagus.” Ucap kakek. “Tanganmu cepat dan tekhniknya halus. Kamu kehilangan aksenmu juga.”
“Ini berkat kamu Tuan. Terima kasih. Aku tidak akan melupakan kebaikanmu karena menyelamatkanku.”
“Ini baru awal. Jika kamu lengah bahkan untuk sesaat di istana, kamu akan mati tanpa suara.”
“Jangan khawatir, Lee Hyuk… sampai aku membunuh si brengsek itu, aku tidak akan membiarkan itu terjadi.”
“Jangan percaya siapapun. Termasuk wanita itu, Min Yu Ra.”
“Aku bisa memercayai Yu Ra. Aku yakin dia masih mengkhawatirkan aku.” Yaelahhh cinta buta.
“Terima saranku jika kamu benar-benar ingin membalas dendam untuk ibumu.”
“Ya.”
***
Kali ini Sunny mengunjungi Nenek Suri.
“Aigooo selamat datang. apakah kamu menerima hadiah pernikahan?”
“Ya. kami menerimanya. Tapi anda terlalu bermurah hati. Aku tidak tahu bagaimana harus berterima kasih.”
“Tidak, jangan katakan hal seperti itu. sebagai gantinya. Kami mendapatkan permaisuri baru. Kursi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi. Ini adalah simbol martabat dan kebajikan. Aku menggunakannya dengan baik dan memberikannya kepadamu. Harap menjadi Permaisuri yang luar biasa dan sama bijaknya dengan rubah dan sekuat singa. Tolong bawa lebih banyak kelmuliaan lebih banyak ke kursi ini.”
“Saya tidak terlalu yakin bahwa saya bisa. Tapi saya akan melakukan apa pun untuk melakukan yang terbaik.”
“Aigooo..”
Ibu Suri bertanya. “Ngomong-ngomong apa yang kamu bawa ke sini?”
***
“Ayah saya menyiapkan untuk Anda sebagai tanda terima kasihnya. Ini selimut. Anda mengatakan saya tidak perlu membawa hadiah pernikahan. Ayah saya bersikeras memberi Anda satu set selimut.”
Muka Ibu suri yang masam.
“Aigoo. Lihat itu. bordiran bunga memang indah. aku harus menggunakan selimut ini mulai malam ini. tolong sampaikan ucapan terima kasih untuk ayahmu.” Ucap Nenek.
“aku juga.” Ucap Ibu Suri terpaksa. “Pasti sulit menyiapkan ini sendirian.”
“Aku yakin istana memiliki semua yang Anda butuhkan. Aku sangat senang melihat betapa bahagianya Anda menerima hadiahnya.” Ucap Sunny. “Jika Ibuku masih hidup, dia akan membuatnya sendiri. saya akan belajar cara menjahit mulai dari sekarang dan menjahit selimut musim panas untukmu.” Sunny sangat bersemangat.
“Aku tidak sabar menunggu sampai musim panas. Aku sangat senang memiliki cucu menantu yang cantik. Ibu Suri, tidakkah kamu senang memiliki putri juga?”
“Tentu saja…. Choi Timjang. Ini sangat berharga. Simpan ini dengan aman.”
“Ya, Yang Mulia.”
“Permaisuri, kelas apa yang kamu miliki hari ini?”
“Ya???” Sunny malah bingung.
***
“Kamu harus mempelajari aturan Keluarga Kerajaan dengan cepat. Tidak peduli berapa sulitnya melakukan perkerjaan setengah hati.” Ucap Ibu Suri pada Sunny.
“Baiklah. Aku sangat senang memiliki Ibu. Anda terasa seperti Ibu kandung saya. Anda yang paling cantik di antara semua orang yang aku kenal, pada awalnya, saya pikir anda seorang miss korea.”
“Nona Hong sudah menunggumu.”
“Saya akan mengantar anda yang mulia.” Ucap Nona Hong.
Sunny pun perg. Ibu Suri bicara sendiri. “Dia membuatnya terlalu jelas. Dibesarkan tanpa Ibu.”
“Apa yang akan Anda lakukan dengan selimut itu?” Tanya Choi Timjang.
“Seleranya terlalu buruk. Buang saja sekarang.”
***
Dan kali ini Sunny sedang menyeduh teh. Ia pun meminumnya dan tersedak.
“Ahh ini panas sekali. Mulutku terasa sangat terbakar.”
Nona Hong tertawa melihatnya.
***
Kemudian Sunny pun belajar.
“Ini adalah bagan silsilah keluarga kerajaan. Bagan mencatat ulang tahun orang yang lebih tua serta tanggal kematian leluhur. Anda harus menghapal semuanya.”
“Semua ini? aku dapat memprogram tanggal-tanggal ini ke dalam telponku untuk mendapatkan notifikasi. Haruskah aku menghapalnya? Daripada memberitahuku ini. bisakah kamu memberitahuku hubungan nenek dan Ibu Suri? Aku dengar pernikahan nenek tidak diatur tapi karena cinta. Apa Ibu dan Kaisar bertengkar? Aku lebih ingin tahu tentang hal-hal seperti itu.” Ucap Sunny yang sedang diperhatikan oleh nenek dari jauh.”
“Anda harus menghapal buku ini. keluarga kerajaan menganggap tugas berbakti dan sopan santun adalah hal yang terbaik.”
“Ini lebih sulit dari ujian masuk perguruan tinggi. jangan khawatir, Nona Hong. Aku menyerah pada matematika. Aku bisa dalam mata pelajaran yang membutuhkan hapalan. Aku akan melakukan yang terbaik.” Ucap Sunny.
Setttttt panjang. Ke bagian 3 yaa. klik di sini.