Sinopsis Drama Korea The Last Empress Episode 35 Part 1

Kesan Pertama Nonton Drama Korea The Last Empress

Sinopsis Drama Korea The Last Empress Episode 35 Part 1 – Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini. selengkapnya bisa kamu cari tahu di tulisan yang ini.

Pak Byun teriak. “Kenapa putriku bisa tewas?”

Mak Lampir berdiri dan menjawab. “Siapa yang datang ini? bukankah ayah mendiang Permaisuri So Hyun? kamu sudah tahu penyebabnya. Kenapa kamu bertanya seperti itu? penyebab kematiannya adalah serangan jantung.”

“Itu tidak benar. Apa yang anda takutkan? Kenapa anda buru-buru mengkremasinya? Permaisuri So Hyun, tenggelam. Bukankah itu benar? Ibu Suri?”

“Aku memang mendengar rumor bahwa kamu menderita penyakit mental usai kematiannya. Aku tidak menyangka akan separah itu. kepala Chun, apa yang kamu lakukan? Singkirkan orang ini dari istana?”

Kemudian Yoon datang. “Tidak dia benar. Aku melihat semuanya. Permaisuri So Hyun tenggelam di kolam istana.”

“Yoon… kamu tidak berhak menyela.” Ucap Hyuk yang kaget.

“Tentu saja aku punya hak. Tamu pembicara di pertemuan istana adalah seorang penulis. Dan aku adalah Vincent Lee asli yang menulis novel ini.”

Mak Lampir megap-megap. “Kamu sudah gila!!! Putra Mahkota!!!”

Hel Ro yang kini kaget. “Putra Mahkota?”

Yoon lanjut bicara. “Sekarang aku beri tahu. Siapa pelakunya? Siapa yang mendorong Permaisuri ke kolam?”

“Apa yang kamu bicarakan? Berdasarkan bukti apa kamu menulis bukti konyol itu.” Ucap Hyuk.

“Aku hanya menulis apa yang kulihat. Tujuh tahun lalu, aku melihat mayat Permaisuri So Hyun, mengambang di kolam. Di sebelah kolam, aku melihat Kaisar dan Ibu Suri. Aku tidak tahu kenapa Permaisuri jatuh ke air. Namun, aku yakin penyebab kematiannya dibuat-buat. Itulah alasan sebenarnya kenapa aku menulis novel ini.”

Pak Byun menambahkan, “Aku harus mengungkapkan kebenaran tentang kematian Permaisuri sekarang. siapa pelakunya?”

Wartawan bertanya. “Apa itu benar? Apa isi novel itu benar? Seberapa yang nyata dan seberapa yang fiksi? Tolong beri tahu kami.”

Mak Lampir berbisik pada Nona Choi. “Pastikan tidak ada yang berbicara.”

Hyuk dan Chun Woo Bin pergi.

Sunny mendekat pada adiknya yang masih syok. “Apa kamu baik-baik saja?”

“Penipu.” Ucap Hel Ro geram sambil melihat Yoon kemudian dia pergi.

“Aku akan mengejarnya.” Ucap Yoon pada Sunny.

Kini giliran Mak Lampir yang meminta bicara dengan Pak Byun secara empat mata.

***

Hyuk duduk dengan tangan gemetaran. Chun Woo Bin berkata. “Maaf. Yang Mulia. Anda menyuruhku untuk menghentikan Putra Mahkota dan Byun Baek Ho, ini kesalahanku sebagai kepala penjaga. Aku akan bertanggung jawab, dan akan mengundurkan diri.”

“Apa maksudmu? Semua yang ada di sekelilingku berantakkan. Kamu tidak boleh meninggalkanku. Tidak boleh. Kamu satu-satunya yang bisa aku percaya. Jangan katakan itu lagi. Jika kamu pergi, maka hidupku benar-benar selesai.”

“Aku merasa hanya akan mendatangkan masalah untukmu, Yang Mulia. Aku merasa tidak pantas. Yang Mulia.”

“Ini bukan salahmu. Semua ini salah Lee Yoon. Bagaimana dia bisa membuat novel seperti itu? apa dia sudah gila? Sekarang, Permaisuri sudah tahu. Dia pasti sangat kecewa kepadaku.”

***

Byun dan Mak Lampir bicara empat mata.

“Apakah kamu sudah gila? Kenapa tiba-tiba muncul dan membicarakan masa lalu? Apa gunanya? Dia sudah menjadi abu.”

“Putriku, dia adalah bagian dari diriku, meninggal dengan cara tidak wajar. Bagaimana itu bisa membuatku lupa? Istriku meninggal karena syok. Aku memang masih hidup, tapi rasanya sudah mati. Aku sangat senang akhirnya bisa mengungkapkan kebenaran. Terima kasih untuk novel yang ditulis oleh Putramu.”

“Jika kamu terus menggali soal ini, kamu akan terluka. Haruskah aku mengungkap penyebab sebenarnya dari kematiannya adalah bunuh diri? Bahwa dia melompat ke kolam begitu perselingkuhannya dengan seorang penjaga diketahui?”

“Jaga mulutmu!!! Beraninya kamu mengatakan hal seperti itu!!!”

“Kamu lupa soal Kang Joo Seung? Dia bahkan mengandung anaknya. apa kamu ingin dunia tahu ini? aku berbohong untuk menjaga reputasinya. Beraninya kamu datang ke sini dan menyebabkan keributan?”

Byun memegang kerah Ibu Suri. “Jangan menghina putriku yang sudah mati. Aku tidak akan memaafkanmu. Aku bersumpah demi hidupku! Aku tidak akan memaafkanmu atau keluarga kekaisaran brengsek ini!!! aku akan menghancurkan kalian semua.”

Pak Byun pergi. Mak Suri berkata sendiri. “apa yang bisa kamu lakukan? Kamu tidak punya bukti. Tidak sama sekali.”

***

Sunny bicara dengan Hyuk yang sedang galau.

“Kamu tidak terlibat dengan apa yang terjadi hari ini, bukan? Apa kamu merencanakan acara itu karena kamu tahu sesuatu?” Tanya Hyuk.

“Ibu Suri yang merencanakan acara itu, aku tidak tahu apa-apa.”

“Lalu kenapa Ibu harus melakukan hal sebodoh itu?”

Perbicaraan ini disambungkan dengan ponsel milik Bin. Sunny lanjut bicara. “Apa Peya, benar-benar terlibat atas kematian Permaisuri? Apa dia benar-benar mati karena tenggelam? Jika itu benar…”

“Tidak. Aku tidak membunuhnya. Itu semua ulah Ibu.”

“Apa maksudmu? Apa yang dilakukan oleh Ibu Suri?”

“Dia mengatakan Kang Joo Seung dan Permaisuri So Hyun berselingkih. Ibu mengatakan anak dikandungan So Hyun bukan anakku.”

“Karena itu kamu membunuhnya? Apakah kamu benar-benar menenggalamkan Permaisuri So Hyun?”

“Tidak. Tidak. Kenapa aku melakukannya? Permaisuri So Hyun meninggal, dan bayiku meninggal karena Ibu.”

***

Bin. Entah apa niatnya. Mengatakan semua yang ia dengar pada Mak Lampir.

“Kaisar mengatakan itu? bahwa semuanya adalah salahku?”

“Ya. katanya anda yang menipunya, itu sebabnya Permaisuri So Hyun dan anaknya meninggal. Dia sangat membencimu.”

“Kenapa begitu… dasar pecundang. Apa dia serius? Aku berusaha keras untuk menutupi kejahatannya. Semuanya tertutup rapi selama tujuh tahun terakhir berkat aku. Aku harus menemuinya.”

“Sekarang… dia sedang bersama Permaisuri.”

“Apa? Dia mengatakan itu pada Oh Sunny?”

***

Kembali pada Sunny yang menuangkan teh untuk Hyuk. “Teh hangat akan membantumu lebih rileks.”

“Terima kasih, Permaisuri. Aku takut kamu akan membenciku serang. Terima kasih sudah mendengatkan dan memercayaiku. Ini sangat membantu. Maafkan aku untuk semua yang telah aku lakukan kepadamu.”

“Aku sudah menyukaimu selama lebih dari 10 tahun. tidak mudah untuk membencimu. Terutama di masa-masa sulit seperti ini. aku harus memberimu kekuatan.”

Mak Lampir langsung membuka pintu dan menerobos masuk.

“Kekuatan apa yang bisa diberikan seseorang sepertimu?” Ucap Mak marah.

“Kepala Chun. Antar Ibu Suri ke kamarnya. Aku tidak mau mendengarkan apapun darinya.”

“Apa yang kamu katakan? Aku melakukan segalanya untukmu, tapi kamu mengusirku? Dan di depan Oh Sunny juga? Aku yang memberikanmu tahta. Aku Ibumu.”

Sunny langsung bicara di depan congor Mak Suri.

“Cukup. Berapa lama lagi Ibu berencana untuk mengendalikan putra Ibu?”

“Diam. Apa hakmu ikut campur?”

“Aku adalah istrinya dan permaisuri negri ini. apa Ibu berencana untuk menghancurkan kami seperti yang ibu lakukan dengan permaisuri So Hyun?”

Plakkkkkk… Sunny ditampar mak lampir. “Kamu sungguh jahat.”

Hyuk langsung menoyor bahu Mak Lampir. “Apa yang kamu lakukan Mak? Dia adalah istiku!!! Kepala Chun, Antar Ibu Suri sekarang!!! ini perintah kaisar.”

“Aku akan mengantarmu Teo Mama.” Ucap Bin yang mengantar atau lebih tepatnya menarik Mak Suri. Dan saat di koridor. Ibu Suri meminta Bin melaporkan apapun yang dilakukan oleh Lee Hyuk. Bin pun menyanggupinya.

***

Kini Sunny bicara dengan Hyuk di kamar Hyuk.

“Pipimu masih merah. Kita harus memanggil dokter.” Hyuk akan memegang pipi Sunny tapi tangannya langsung digenggam oleh Sunny.

“Aku baik-baik saja. jangan khawatir. Tapi kamu harus menunjukkan kalau kamu bukan boneka ibumu lagi.”

Hyuk langsung memegang bahu Sunnya. “Kamu benar. Aku benar-benar bodoh. Aku tidak akan membiarkan ibu mengendalikanku lagi.”

“Jika ada masalah, kamu harus berkonsultasi denganku. Kamu harus menjaga jarak dengan Ibu Suri.”

“Aku akan melakukannya.” Hyuk memeluk Sunny. Sunny nggak mau. Wkwkwkw.

“Kamu harus membaca novel yang dibuat Pangeran Yoon. Jika kamu ingin melawan peryataannya, kamu harus membacanya agar tahu tujuannya. Tentu saja, aku percaya padamu…”

“Baik. Aku akan membacanya malam ini.”

“Baiklah kalau begitu.. aku lelah, jadi aku akan pergi ke kamarku.”

“Ya. silakan. Beristirahatlah.permaisuriku.”

Sambung ke bagian 2 ya. klik di sini kelanjutannya.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!