Sinopsis Drama Korea The Last Empress Episode 27 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya ada di tulisan yang ini.
Selamat datang di blog yang apa adanya ini.
Yoo lanjut.
Min Yu Ra melanjutkan bicara. “Jika Ibu Suri tidak bersalah, Anda tidak akan menyelahkan Permaisuri.”
“Aku bahkan tidak melihatmu di kamar TETE MAMA hari itu. beraninya kamu berbohong di sini?” Mak Lampir nggak ngaku.
“Saat aku hendak menelpon dokter sambil memegang tubuhnya, Anda yang mencegahku. Anda bilang anda harus membuat Permaisuri disalahkan. Andalah yang menaruh racun dalam makanannya!”
“Kamu sudah gila. Kamu sudah hilang akal.”
Sunny maju membawa potongan hanbok (jadi gini, ternyata itu hanbok ibu suri guys, bukan punya nenek. Cuma kena racun jadi dibakar). “Hanbok ini, bukankah milik Anda? Aku bahkan memastikan racun di hanbok sama dengan racun yang membunuh TETE MAMA. Kenapa anda diam-diam membakar ini?”
“Itu…”
“Kenapa nenek mati? Siapa yang membunuhnya? Akuilah kejahatan anda sekarang.”
Hyuk sebenarnya tersemnyum. Ia pun bangkit. “Ibu, benarkah semua yang dia katakan?”
“Ini semua bohong. Kamu tidak memercayai Ibu?”
“Maka jelaskan bagaimana racun itu ada di hanbok ibu? Lalu bagaimana dengan video itu? tolong jelaskan ini.”
“Permaisuri bekerja sama dengan Min Yu Ra. Dia menyebabkan keributan yang konyol ini. Ibu sungguh kehabisan kata-kata. Racun di rok ibu tidak membuktikan bahwa Ibu yang membutuh nenek suri. Lagi pula, Min Yu Ra si penyihir mengerikan yang menambahkan obat tidur di dalam teh nenek suri. Bisa-bisanya kamu memercayai dia?”
Sunny nyamber, “Lantas kenapa Anda mengurung Nona Ha dan mengancam dia? jika tidak bersalah, anda tidak akan melakukannya.”
“Kulakukan itu untuk mencagahmu membuat tuduhan tidak beralasan ini. bisa-bisanya kamu begitu bodoh?” Ucap Mak Suri.
So Jin ikut ngomong. “Aku setuju. Meski Ibu bisa sedikit kejam, bagaimana ini bisa masuk akal? Ibuku tidak seburuk itu.”
Hyuk komentar. “Permaisuri, kirimkan rok itu kepada polisi, dan mintalah penyelidikan resmi.”
“Apa yang tadi kamu…” Mak Suri KZL.
“Tentu, aku memercayai Ibu. Aku yakin Ibu tidak pernah berbuat demikian. Tidak akan rugi meski kita membiarkan Permasuri melakukan apapun yang dia mau. Aku akan menangani Min Yu Ra.” Hyuk memberi perintah. “Kepala Chun…”
“Ya. peya.”
Yu Ra akhirnya ditarik.
***
Sunny berjalan di koridor dengan Nona Ha. Ibu Suri memanggilanya, “Kamu cukup gegabah. Kamu akan segera tahu menuduhku atas pembunuhan tanpa bukti konkret adalah perbuatan yang sangat bodoh.”
“Yang sudah pasti adalah, entah bagaimana, Anda terlibat dalam kematian Nenek. Jika anda merasa ini tidak adil, bawakan bukti itu padaku, bukti yang membuktikan anda bukanlah pelakunya.”
“Apa?”
“Kini bagaimana rasnaya berada di posisiku?”
“oh Sunny…”
“Bagaimanapun, Nona Ha dan aku terancam nyawanya karena ini, pers akan menerima video ini. dua nyawa kami bergantung pada ini. memiliki rencana cadangan sepertinya langkah cerdas, bukan?”
Sunny pun pergi dengan Nona Ha.
Mak Suri kesal. “Dasar KAMPRET!!!
***
Sunny bicara empat mata dengan Nona Ha. Mereka ada di kamar, EH MAKSUDNYA KOSAN SUNNY.
Nona Ha sakit kepalanya kek mimin, “hei, kamu tidak apa-apa? Duduklah. Kamu terluka?”
“Setelah aku dikurung, aku mulai sering sakit kepala.”
“Kenapa tiba-tiba sakit kepala?”
“Ruang itu ditutupi dengan dinding beton. Aku mencium bau bunga yang menyengat.”
“Bunga?”
“Baunya terlalu kuat hingga membuatku sakit kepala.”
*sunny mulai curiga.
***
Hyuk kembali ke ruangannya. Di dalamnya ada Yu Ra yang langsung berlutut pada Hyuk.
“Yang Mulia, aku akan melakukan apa pun yang Anda suruh. Jika anda menyuruhku berbohong seperti tadi, aku bersedia. Tolong… tolong ampuni aku, Yang Mulia.”
“Ampuni dirimu? Apa yang kamu lakukan dengan jasad Ibu Na Wang Shik? Katakan itu kepadaku. Katakan sekarang!!!”
“Jika kukatakan, anda akan membunuhku. Anda akan membunuhku jika tidak membutuhkanku lagi.mana bisa aku memberitahu anda?”
“Kamu tidak akan memberitahuku?”
Yu Ra kini berdiri. “Tolong berjanjilah kepadaku, bahwa anda tidak akan mengirimku ke rumah sakit lagi. Tidak… jika anda membawaku kembali ke istana, akan kubawakan kepala Na Wang Shik. Aku tidak peduli jika aku pelayan rendahan. Aku akan mencuci kaki anda, tolong biarkan setidaknya aku mencuci kaki anda.”
Hyuk mencengkeram Yu Ra. “Kamu sedang bernegosiasi denganku?”
“Aku punya rencana. Anda tidak bisa menangkap Wang Shik tanpa aku.tidak ada yang lebih mengenalinya daripada aku.”
“Aku bisa menangkapnya dengan mudah bahkan tanpa dirimu.” Yu Ra dilempar. “Kepala Chun, singkirkan dia.”
“Ya. Peya.”
Min Yu Ra diseret walaupun dia terus memohon. “Enyahlah kamu dari hadapanku.”
***
Na Wang Shik bicara dengan Sunny di koridor.
“Anda pasti syok.” Ucap Bin.
“Apa yang terjadi? Kenapa Min Yu Ra tiba-tiba muncul?”
“Hyuk memanggil dia untuk menjebak Ibu Suri.”
“Hyuk menjadikan dia alasannya?”
“Selama ini dia ingin bebas dari kendali Ibu Suri. Jadi, aku mengusulkan untuk memanfaatkan Min Yu Ra.”
“Maksudmu Min Yu Ra ngibul?” *bulll dikibal kibullll….
“Aku yakin dia bahkan bersedia melakukan apa saja karena ingin menyitas.” Tolong pembaca budiman, Mimin juga ingin pakai kata baku. Wkwkwkw… “Tapi ini tidak buruk. Ibu Suri saat ini adalah tersangka yang paling mungkin, jadi, kita harus memojokkannya jika ingin menangkap dia karena dia sangat licik.”
***
Mak Suri bicara berdua dengan Suneo.
“Aku sudah mengurus Ijah. Tidak kuduga dia akan selamat dan kembali. Dia sangat gigih.”
“Ibu ingin membunuhnya!!! Bisa-bisanya dia muncul dengan penampilan itu dan berkata begitu.”
“Ibu harus tenang. Ibu akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan. Jika tidak bersalah, tidak ada yang harus aku ditakuti.” Ucap Hyuk.
“Yang Mulia, katakan kepada Ibu sekarang, apa yang terjadi saat TETE MAMA meninggal? Kenapa kamu terkejut? Ibu tahu segalanya, meski kamu tidak mengatakannya. Ibu tahu apa yang kamu lakukan dengan tusuk konde ibu.”
***
Kilas balik dulu.
“Auditor kekaisaran mengadakan pertemuan pagi ini. lantas masalah permaisuri So Hyun juga akan dibongkar. Hanya kamu yang bisa mencegah TETE MAMA. Kamu harus melakukan sesuatu.”
“Ibu benar, nenek sudah gila. Teganya dia melaporkan aku? Aku adalah kaisar!!! Nenek sudah membuangku.”
Hyuk mengambil tusuk konde emaknya. Dia pun pergi. Mak Suri senang bisa ngomporin bonekanya.
Hyuk pergi ke kamar nenek. Ia membaca lembaran tentang kematian So Hyun di meja nenek. Ia langsung menusuk selimut nenek. Saat dibuka. Ternyata nenek tidak di kasur. *zonkkkk…
Lalu nenek keluar dari ruangan lagi. *keknya sih abis kebelet *anggep aja gitu.
“Nenek.” Hyuk kaya lihat hantu.
“apakah kamu akan membunuhku? Nenek harap bukan demikian. Nenek tidak akan memercayai hal itu. apa yang sangat kamu takuti? Hingga kamu nekat membunuh nenekmu?”
“Bukan begitu.”
Nenek menarik Hyuk. “Katakan kepadaku sebenarnya. Apa yang kamu sembunyikan? Apakah kematian Permaisuri So Hyun? atau kamu berusaha membunuh Oh Sunny? Jawablah!!!”
Hyuk melepaskan cengkraman nenek hingga nenek terjatuh. “Itu benar. Aku membunuh Permaisuri So Hyun, dia mengkhianatiku dan mengandung anak lelaki lain. dia yang meninggalkan aku lebih dahulu.”
“Kamu sebut itu alasan? So Hyun hidup demi kamu! teganya kamu mencurigai dia! bagaimana kamu bisa menjadi monster seperti ini?”
Hyuk mengangkat nenek dan kasar padanya.”Nenek wis pikun? Nenek ingin menyingkirkan keluarga kekaisaran!!!”
“Siapa peduli soal itu. lihat dirimu sendiri!!! keluarga kekaisaran tidak ada alasan dan tidak layak untuk hidup!”
“Ini adalah keluarga kekaisaranku, aku menahan deraan ayah demi ini.” yaelaahhh didera bapak lu Hyuk? lemah. “Apa hak nenek?”
“Nenek akan mencegahmu karena kamu mempermalukan nenek. Nenek sendiri akan menurunkanmu dari jemuran tahta.”
“nenek tidak akan bisa. Jadi menyerahlah. Haruskah nenek menjadikanku cucu sendiri sebagai pembunuh? Batalkan permintaan auditor.” Nahh saat ini Nenek tak sengaja menarik kancing emas Hyuk yang tempo hari ditemukan oleh Ijah.
Saat itu, Hyuk kemudian pergi ke luar ruanga.
****
Kembali lagi ke Mak Suri dan Suneo.
“Aku bersumpah tidak membunuh nenek.”
“Itulah yang sebenarnya, mana mungkin sang kaisar, penguasa istana ini, meracuni nenek sampai mati? Ibu bahkan tidak pernah membayangkannya. Meski kamu membunuhnya, ibu yakin nenek pantas mati.” Ini lambe mesti diparut nggak sih?
“Omamama…. jika tersebar bahwa tusuk konde itu milik Ibu, ibu akan makin terpojok. Aku tidak bersaksi, demi melindungi Ibu.”
Mak Lampir tersenyum, “Tidak mungkin. Tidak mungkin kamu bisa karena sidik jarimu ada di situ.”
“Makkkkkk….”
“Pelankan suaramu. Orang-orang akan mengira kita ribut karena saling mencurigai.”
“Kini, Ibu beritahu aku. Apa yang terjadi, di kamar nenek?”
Lanjut ke bagian 2 ya gaesssss….klik di sini.