
Sinopsis Drama Korea The Last Empress Episode 10 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini….
“Tidak Yang Mulia. Ibu yang membawa Permaisuri ke istana. Untuk apa Ibu melukai Permaisuri?”
“Rekaman itu dibuat untuk mengkambinghitamkan. Jika urusan internal istana mengetahui ini, martabat Ibu Suri akan hancur dan Anda akan dilengserkan.” Ancam Yu Ra.’
“Ibu sangat adil soal kejahatan. Apapun kedudukannya, di juga harus menerima hukuman. Serta, ini salah satu budaya keluaga kekaisaran.” Ucap Lee Hyuk. Ingat ucapan ini guys? Ini ucapan yang dibilang sama Ibu Suri waktu ngancam Lee Hyuk dan Yu Ra. “Aku yakin ibu yang paling memahami ini. bukankah begitu bu?”
Yu Ra mulai drama lagi nih. “Yang Mulia. Dia tetaplah Ibu Anda. Itu sebabna aku berusaha sebisaku untuk menahan marah.”
“TUTUP MULUTMU.” Ibu Suri marah. “Kini kamu mencemaskanku? Beraninya kamu!!!”
Tiba-tiba Nenek Suri keluar. “Ada keributan apa ini?”
“Yang Mulia sebenarnya…” Ucap Yu Ra yang langsung diselang Ibu Suri.
“Aku mengerti Nona Min. Kita harus bicara empat mata.”
“Aku datang untuk melapor kepada Anda mengenai insiden derek itu.” Ucap Yu Ra.
“Yang benar? Masuklah sekarang.” Nenek memberi perintah.
***
“Ini dirancang oleh faksi abolisionis monarki?” Ucap nenek.
“Benar, Yang Mulia. Setelah menjalani penyelidikan, telah dikonfirmasi bahwa Ibu Suri tidak terlibat dalam insiden itu.”
“Itulah dugaanku. Ibu Suri tidak mungkin melakukan hal semacam itu.” namun Nenek mengingat saat malam pertama Lee Hyuk yang justru senyam-senyum di jalan bareng Yu Ra. “Nona Min, kenapa kamu masih melajang?” Nenek langsung tanya ini. “Kamu cantik dan pandai bekerja. pasti banyak pria yang tertarik kepadamu. Aku punya kenalan yang mungkin pas untukmu. Mau kuperkenalkan?”
*nenek curiga nih..
“Aku menghargai tawaran anda. Tapi aku mau membantu Kaisar dan Permaisuri lebih lama lagi.”
“Jika kamu tidak mau, aku tidak bisa berbuat apa-apa.”
“Baik. Aku pamit sekarang.”
***
Nona Choi kini berlutut pada Ibu Suri. “Maafkan aku yang mulia. Aku pantas mati. Tidak aku sangka dia akan mengkhianatiku.”
“Ini bukan kesalahanmu. Aku yang kurang berhati-hati. Aku telah meremehkan Min Yu Ra.”
***
Kini Lee Hyuk yang bicara dengan Ma Pil Joo. Posisi tempatnya lebih tinggi dari tempat Ibu Suri. Keduanya bisa melihat apa yang terjadi pada Ibu Suri dan nona Choi.
“Kamu yakin sudah membereskan sampai ke akar-akarnya?” Tanya Lee Hyuk.
“Jangan khawatir Yang Mulia. Aku tidak menyuruh siapapun. Aku sendiri yang melakukannya.” Naaaahhh sekarang kita tahu bahwa biang keladi atas kejadian derek adalah ulah Lee Hyuk sendiri. gila? Pengantinnya mau dibunuh di hari pernikahan.
“Rahasiakan insiden derek itu, bahkan dari Yu Ra. Bahwa aku yang menyuruhmu.”
“Tentu saja Yang Mulia.”
“Kamu masih belum menemukan jasad Na Wang Shik. Setidaknya, jaga martabatmu dengan ini.”
***
“Sebenarnya apa maumu?” Ucap Ibu Suri pada Yu Ra,
“Aku ingin memiliki wewenang untuk mengelola mal itu.”
“Aneh sekali. Putri So Jin mengeloka mal itu.”
“Jika anda membiarkannya mengelola, mal itu tidak akan maju. Aku mau menjadi C0-CEO nya. Dengan satu syarat. Jika penjualannnya naik 50 persen selama satu bulan, berikan aku 10 persen sahamnya.”
“Kamu pasti gila, memberimu sahamnya?”
“Aku akan membuat perusahaan Anda lebih sukses. Permintaanku terlalu berlebihan?”
“Aku penasaran sejauh apa langkahmu dengan bantuan Kaisar.”
“Kita lihat saja. aku pun penasaran.”
***
Yu Ra pun pergi. Kini hanya ada Ibu Suri dan Nona Choi.
“Pelacur lancang itu akan mengacau di istana. Sebenarnya permaisuri sedang apa? Di mana permaisuri sekarang?”
***
Wanjaaaaaayyyy lagi nyanyi. “nyam nyam nyam nyaaaaammm…” serius nyanyi gitu.
“Ahhh suaraku serak. Berat badanku pun naik.”
Tak lama ada Ari dan pengasuhnya datang.
“Halo Yang Mulia.”
“Hai Putri Ari.”
“Aku melihat video anda menyanyikan “arirang” kemarin. Anda keren sekali. Anda luar biasa. Aku sangat terharu. Aku hampir menangis.”
“Aku cukup hebat dalam bermusik.”
“Aku mau belajar dari Anda jika situasinya memungkinkan. Maukah Anda mengajariku?”
“Tentu saja. kapanpun itu.”
“Aku sudah menyiapkan hadiah untuk menyambut anda di istana. Imo. Serahkan itu kepadaku.”
“Maaf.aku tidak sempat membawa hadiah itu.”
“Apa? Kamu tidak membawanya? Kenapa tidak kamu bawa? Apa yang bisa kamu lakukan?” wkwkwk Ari marah sadis juga. “Ahh kamu sangat menyebalkan.”
“Maafkan aku.”
“Lari dan ambil itu sekarang juga!!!”
Dan ditoe-toel Sunny. Ari langsung manis lagi. Wkwkwkkwkw….
“Entah apa hadiah yang kamu siapkan untukku. Tapi tidak boleh bicara kasar begitu kepada pelayanmu.”
Ari mulai drama dan kayak mau nangis. “Apa aku melakukan kesalahan?”
“Meskipun dia pelayanmu, dia tetap lebih tua daripada kamu. kamu tidak boleh kasar. Jadi….”
“Kumohon hentikan Yang Mulia. Putri sama sekali tidak bersalah.” Lahhh pengasuhnya bela Ari guys.
“Anak-anak tidak boleh dibesarkan untuk menjadi kasar.”
“Dia bukan sebarang anak. Dia putri tunggal seorang Putri. Dia hanya menyebutkan kesalahnku. Tolong jangan katakan apa pun lagi. Terima kasih.”
Ari ditarik pergi pengasuhnya.
“Lepaskan.jangan pernah menggangguku. Permaisuri akan membenciku gara-gara kamu.” btw, ini pengasuhnya Ari ada yang beda dari tatapannya tiap kali melihat Sunny. “MINGGIRRRR!!!!” Ari galak cuy.
Sunny ngomong sendirian ketika Ari sudah pergi.
“Kenapa dia begitu berhati dingin? Dia dingin sekali. Astagaa…. mengerikan sekali di sini.”
***
“Tidak mungkin. Apa maksudmu?” Nenek marah di depan Sunny. “Keputusanku sudah bulat.”
“Nenek…”
“Aku akan lanjut untuk ketiga kalinya.” Laaahhh gilaaa…. malah main kartu.
Rombongan Ibu Suri pun datang melihat kejadian ini. keselll kann kesellll diaaa…
***
Kini perbicaraan empat mata antara Sunny dan Ibu Suri.
“Apa-apaan itu tadi? Kamu tidak menjaga martabatmu.”
“Nenek bilang dia bosan. Aku hanya bersenang-senang dengan beliau.”
“Permaisuri, kamu lupa harus menjaga martabatmu di mana pun kamu berada? Hanya karena kamu sudah menghabiskan malam bersama Kaisar, jangan terlalu yakin kamu sudah meluluhkan hatinya. Menjaga dirimu tetap cantik dan menarik di hadapan Kaisar adalah bagian dari kewajibanmu juga.”
“Maafkan aku Ibu. Aku tidak pandai berdandan.”
“Itu sebabnya ada ular berbisa yang mendekati kaisar.”
“Apa maksud Ibu?”
“Choi Tim Jang… bersiaplah keluar bersama permaisuri.”
***
Lee Hyuk sedang bermain pedang. Ia mampu mengalahkan banyak pengawal di dalam sesi latihan. Sampai Lee Hyuk berkata membosankan karena selalu menang dan bertanya apakah para pengawal berlatih atau tidak.
“kini tidak ada penantang lagi?” Ucap Lee Hyuk. Ia ingin ada penantang yang maju.
(Wang Shik mengingat kali“Yang paling Lee Hyuk sukai dan kuasai adalah pedang. Jika kamu mau dia memilihmu, ini cara satu-satunya.)
Na Wang Shik akhirnya maju. Lee Hyuk pun tersenyum.
Pertarungan terjadi. Dan editannya ada animasinya guys.
Dan pedang kayu yang dipakai Lee Hyuk patah. Ia marah dan langsung mengambil pedang lainnya.
Lanjut ke bagian 3 aja ya. klik di sini.