
Sinopsis Drama Korea The Last Empress Episode 10 Part 1 – Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.
Na Wang Shik kembali ke rumah lamanya. Ia berpura-pura menjadi pengantar koran. Ia berdiri dan membayangkan ibunya sedang melayani para pelanggan. Na Wang Shik pun tak tahan menahan tangisnya.
Kemudian yang Na Wang Shik lakukan adalah merusak CCTV yang ada. karena tahu CCTV dirusak. Beberapa orang keluar dan menyerang Na Wang Shik (ini kayak semacam kantor rentenir gitulah). Wang Shik mengamuk dikantor dan merusak barang-barang.
Kantor tersebut, CEOnya adalah Ma Pil Joo.
“Ma Pil Joo, Min Yu Ra, Lee Hyuk!!! Aku akan membunuh mereka semua. Aku akan membunuh semuanya.” Na Wang Shik yang marah akhinya menangis.
***
Wang Shik pulang ke rumah ahjussi yang menolongnya. ada Dong Shik yang langsung lari menghambur pada Na Wang Shik. “Hyung.. aku merindukanmu.”
Ahjussi pun datang. “Apa yang membawamu kemari? Kamu bilang tidak akan datang?”
Wang Shik memandang berbeda pada Dong Shik. “Ikut aku.”
“Kemana kita akan pergi Hyung?” Dong Shik pun ketakutan.
***
Dong Shik danWang Shik berjalan menyusuri hutan.
“Hyung. Apakah kita akan pergi ke suatu tempat? Apa aku akan tinggal bersamamu mulai sekarang?”
Mereka pun tiba di suatu tempa. “Duduk di sini sebentar.” Ucap Na Wang Shik. Dong Shik menurut. Wang Shik pun pergi. Namun langsung diikuti lagi oleh Dong Shik.
“Apa yang salah? Kemana Hyung akan pergi?”
Wang Shik pun marah. “Jangan ikuti aku, dan duduk saja di sana.”
“Tapi aku takut… baiklah.” Dong Shik pun kembali ke batu. “Hyung… kamu harus cepat kembali. Ya?”
Dengan berkaca-kaca. Na Wang Shik pun pergi.
***
Kini Ma Pil Joo yang marah-marah.
“Apa yang terjadi?”
“Kami kehilangan dia.” Ucap anak buah.
“Apa katamu bedebah?apa yang kalian lakukan? Kamu sudah mengecek rekaman CCTV?”
“Dia merusak semua kamera CCTV, dan membakar formulir persetujuan pembangunan.”
Ma Pil Joo marah. “Dasar Bodoh!”
***
Na Wang Shik kembali ke rumah ahjussi seorang diri.
“Kenapa kamu kembali sendirian? Di mana Dong Shik?”
“Aku tidak mau mengurus dia lagi.”
“Di luar gelap. Di mana kamu meninggalkan dia?”
“Kini dia tidak punya urusan lagi denganku. Jadi, Andapun tidak perlu memedulikan dia.”
“Apa yang terjadi?”
Wang Shik menangis. “Tuan. Aku harus bagaimana?”
***
Tiba-tiba hari hujan. Dong Shik masih duduk di atas batu.
Sementara Wang Shik masih biacara dengan Ahjussi.
“Dia takut dengan petir. Tapi masa bodoh. Meski mendiang ibumu menyuruhmu menjaga dia dengan baik, masa bodoh. Dia bukan putra atau adikmu. Hanya orang asing. Dia tidak bersalah, tapi karena dia putra musuhmu, kamu harus membuangnya. Tidak ada yang akan mengkritikmu karena sudah bersikap kejam.”
“Tuan….” Wang Shik berteriak.
“Ahhh kamu menakutiku saja. kamu akan membuatku tuli, bedebah.”
***
Wang Shik mencoba tidak memedulikan. “Memang kenapa kalau dia mati?” petir kemudian menyembar. Akhirnya Wang Shik luluh dan berbalik.
Ia kembali masuk ke hutan. Melihat Dong Shik masih di posisi semula.
“Dong Shik.”
“Kenapa Hyung lama sekali?”
“Kenapa kamu duduk di sini? sedang apa kamu di sini? di sini hujan.”
“Hyung memyuruhku diam dan tetap di sini.”
“Dasar bodoh. Bagaimana jika aku tidak datang?”
“Tapi kakek datang untuk menjemputku. Ya ampun… Hyung basah kuyup.” Dong Shik menutupi kepala Wang Shik dengan tangannya. Wang Shik pun menangis dan memeluk Dong Shik.
“Maafkan aku Dong Shik. Hyung sungguh minta maaf.”
***
Dong Shik kembali diurus ahjussi.
“Dia bahkan tidak bisa berbuat jahat. Bagaimana cara dia bertahan di istana?”
***
Para pengawal sedang olahraga pagi.
“Kamu patner pertarungan hari ini bukan? Mau bertukar?” Ucap Wang Shik pada salah satu pengawal lain.
“Tidak mau. Kenapa harus aku?”
“Aku hanya penasaran sehebat apa kaisar di pertarungan pedang. Kalau mau, aku akan menggantikan jam jaga malammu pekan ini.”
“Sungguh?”
“Ya.”
“Baiklah.”
***
Ma Pil Joo mengajak ketua kemanan istana mengobrol.
“Pak kepala.”
“Ya. Tuan Ma.”
“Adakah seseorang yang mencurigakan di istana?”
“belum kelihatan. Kamu belum menemukan Na Wang Shik?”
“Dia gigih, mungkin menyusup ke dalam istana. Dia medok dan berbadan besar, jadi pasti akan mencolok. Tapi segera kabar aku jika ada yang mencurigakan….” Obrolan berlanjut saat menyaksikan para pengawal lari. “Siapa nama dia?” Tanya Ma Pil Joo.
“Chun Woo Bin.”
***
“Anda hendak menunjungi kamar Kaisar, Yang Mulia?” Tanya Min Yu Ra.
“Mekanik derek itu mengaku soal orang yang mempekerjakannya. Aku hendak memberi tahu Yang Mulia.”
“Benarkah? Syukurlah. Kebenaran akan segera terungkap.”
“Bodoh sekali bukan? Dia seharusnya tahu akan ditangkap dengan mudah. Mungkin dia mau mati.”
Kemudian Min Yu Ra memencet pulpen. Pulpen itu berisi percakapan antara penderek dan dayang Choi kemarin di dalam mobil…. ahh pulpen tuhh ini maksudnya. Usai rekaman diperdengarkan. Lee Hyuk pun turun.
“Ibu Suri. Anda begitu membenciku?” Tanya Yu Ra. “Bisa-bisanya Anda menyuap dia untuk berbohong seperti itu? bahkan menjebakku atas insiden itu.”
“Benarkah Ibu yang memberikan perintah ini? teganya Ibu bertindak sejahat itu untuk mengkambinghitamkan Yu Ra. Aku benar-benar kecewa dengan Ibu!!!”
“Tidak Yang Mulia.”
Berlanjut ke bagian 2 klik di sini kelanjutannya.