Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 8 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa baca tulisan yang ini.
Ae Rin menaruh cushion ke tombol kunci pintu di ruangan bosanya. “Jika menemukan empat nomor sandinya, kemungkinan adalah faktorial empat, 24. Itu lebih mudah.”
***
Bon berada di ruangan tersembunyi di King’s Bag. “Semua peralatan ini kiriman Tim Tekno?” Bon melihat stiker.
“Kamu tahu Dikter Park? Dia ketua timnya.Do Woo sudah menguji semuanya. Dia akan menerima peralatannya. Kenapa?”
“Dia bisa dipercaya?”
“Kamu tidak tahu akan pandai menilai seseorang? Akan aku kenalkan dia padamu.”
“Kubilang jangan beri tahu orang BIN tentang diriku.”
“Do Woo tidak apa-apa. Jangan khawatir.”
“Aku akan pergi.” Ucap Bon.
“Kenapa kamu mengurus anak-anak?”
“Aku juga harus mencari nafkah.
***
Bon menjemput anak-anak pulang. tiba-tiba Joon Soo kebelet pipis. Karena tidak ada toilet terdekat, mereka berlari ke apartemen.
Sudah buru-buru sampai di lift. Ada nenek yang lambat banget mau masuk lift. Saat sudah masuk di apartemen….. di depan pintu, Joon Soo sudah pipis duluan.
“oppa kamu pipis?” Ucap Joon Hee. Joon Soo pun malah menangis.
Bon memandikan Joon Soo. Ia juga menggosok punggung Joon Soo, mengeringkan rambut, juga mencuci baju yang sudah dikencingin. Sampai ke acara menjemur segala.
“Ahjussi. Maafkan aku.” Ucap Joon Soo.
“Tidak apa-apa.”
“Ahjussi. Bolehkah kami main ke rumah ahjussi?”
“Tidak.”
“Kenapa?”
“Rumah Ahjussi, sangat bersih.”
“Apa karena kami jorok?”
“Bukan itu alasan persisnya.”
***
Yong Tae kembali ke kantor.
“Anda sudah kembali? Sudah menerima SMS soal pemesanan penerbangannya? Aku mengecek tiketnya untuk berjaga-jaga dan meletakkannya di menja Anda.”
“Baik. Ahh… Bu Go, saat aku di italia. Kamu tidak usah ke kantor.”
“Aku masih digaji…”
“Jangan masuk ke ruangank dan membuatku kesal. Mengerti?”
“ya….” Ae Rin mengejar bosnya yang hendak masuk ke ruangannya. “Begini Pak…”
“Ada apa lagi?”
“Aku sedang mencoba menjual rumahku. Akan segera kuganti uang tas itu.”
“Lupakan soal tasnya.”
“Benarkah?”
“Aku tidak akan memikirkan kompensasi yang harus kamu berikan kepadaku. Sekarang aku terlalu banyak urusan dan itu membuatku pusing. Kita diskusikan saat aku kembali dari italia.”
***
Ae Rin sudah pulang ke rumahnya. “Kenapa tidak mau kuganti uangnya? Apa 100.000 dolar, tidak seberapa baginya? Jangan-jangan dia menginginkah organ tubuhku?”
Ae Rin melirik jemuran. Ia menemukan jemuran Joon Soo. “Kenapa ini ada di sini? Bon yang mencucinya?”
Sementara itu Bon lagi ketiduran di kursi sambil mangap (yaaaa ampun, tidur mangapnya aca cakep). “Ada apa denganku. Ini belum waktunya tidur.” Bon terbangun.
Bon pun dapat pesan dari Ae Rin.
Apa Joon Soo pipis di celana?
(kenapa dia bisa tahu? Joon Soo melarangku memberitahunya).
(kenapa? dia tidak membalas padahal sudah dibaca? Dia kesal?)
Kamu tidak perlu mencucinya.
(kenapa dia bilang begitu?)
Joon Soo memberitahumu?
Ae Rin kemudian memotret jemuran. “aku menebak setelah melihat ini. semua ibu di dunia, pasti hafal cucian mereka.
Stiker menepuk….
Terima kasih atas kerja kerasmu.
Bon mencoba mencoba mengirim stiker. Tapi… karena bingung. Dia jadi mengirim stiker marah.
(ottokeee… dia pasti sangat kesal)
Wkwkwkkw…. *untung bukan stiker love kan?
***
Bon memutar piringan hitamnya. Lagu yang sering diperdengarkan oleh Candy. Sementara, Ae Rin tidur di sofa.
***
Paginya. Bon jalan-jalan. Di taman, ia bertemu dengan Agen Yoo.
“Kamu sudah mencari tahu soal J Internasional?”
“Mereka mengimpor tas dari italia. Tidak ada yang aneh.”
“CEO nya bagaimana?”
“Namanya Jin Yong Tae, usia 35 tahun. dia lahir di Boston, dan seorang MBA lulusan MIT. Hidupnya makmur dan lancar karena dia dari keluarga kaya. itu menurut risetku. Silakan lihat sendiri.”Agen Yoo mengirimkan pesan pada Bon. “Ada masalah apa?”
Bon membuka dokumennya. “Berapa kisaran harga tas yang mereka impor? Apakah merek terkenal?”
“Kisaran harganya dari 1,000 sampai 10,000 dolar. Bahkan beberapa lebih dari 100.000. aku tidak tahu tentang merknya, karena tidak tertarik soal itu.”
“Pemilik toko tas seharusnya tahu.”
“Aku tidak menjual tas. Hanya berpura-pura.” Bon ditampol Agen Yoo. Dari kejauhan ada Sang Ryeol yang melihat mereka berdua.
“Bukankah itu Bon? Siapa wanita itu?”
***
Ahjumma Kim, Bong, Sang Ryeol, Bon dan Ae Rin memakan roti lapis di kafe.
“Ngomong-ngomong Bon, siapa wanita tadi?” Ucap Sang Ryeol.
Semuanya bengong.
“Wanita?” Ucap Ahjumma Kim.
“Wanita??” Ucap Bon bingung.
“Aku melihatmu, sedang mengobrol dengan wanita pagi-pagi sekali tadi.”
“Tidak bukan begitu.” karena grogi, Bon menggoyangkan roti lapisnya dan malah roti lapisnya kemana-mana. “Kalian salah paham.”
“Tidak apa-apa. Kamu masih muda. Berkencan itu wajar. Bukan masalah.” Ucap Sang Ryeol yang langsung dipukul-pukul oleh ahjumma Bong.
“Kita akan melanjutkan tentang pembahasan soal kekasih Bon nanti. Kita berkumpul di sini untuk membahas masalah tas Ae Rin. Mari bicarakan itu dulu.” Ahjumma Kim seperti biasa memimpin rapat. “Aku dihubungi temanku di Milan.”
“Dia bilang apa?”
“Perusahaanmu agak mencurigakan. Temanku mencari tahu produsen tas itu, tapi ternyata itu perusahaan kecil. Bahkan tidak ada nama. Tidak ada perajin ahli yang membuatnya, itu bohong. Menurut temanku, mereka bukan siapa-siapa.”
“Tapi kenapa harga jualnya mahal sekali?”
“Mahalnya tidak masuk akal. Kurasa perusahaanmu, penipu.”
Ahjumma Bong tiba-tiba menggebrak meja. Semuanya kaget, “Pantas saja, sudah kuduga ada yang aneh. Aku melihat CEO-mu saat mengantarmu kemarin. Ada yang aneh. Wajahnya benar-benar palsu. Tapi aku bisa melihat sebelumnya dia sudah tampan.”
“Astagaaa mana mungkin? Kenapa orang tampan melakukan bedah plastik?” Ucap Sang Ryeol.
“Kenapa lagi? Pasti dia punya alasan tersendiri untuk mengubah wajahnya.”
“Mungkin dia berbuat jahat atau penipu.” Ucap Ahjumma Kim menambahkan.
Ae Rin berkesimpulan. “Maksud kalian, Si Pak Jin Bedebah itu membohongiku? Dia membuatku kurang tidur hanya karena tas palsu? Dia mempermalukan dan sangat menyusahkanku. Dia pasti tertawa di belakangku saat aku kebingungan. Bedebah…”
“Kenapa kamu mulai bekerja di perusahaan aneh itu?” Ucap Ahjumma Bong.
“Sudah mulai mencari tahu di kantor?”
“Akan kulakukan mulai hari ini.”
***
Bon pulang bersama dengan Ae Rin.
“Sebaiknya, kamu jangan mencari tahu apa pun di kantor. Sebaiknya kamu jangan memeriksa masuk ke ruangan rahasia itu.”
“Kenapa?”
“Aku tidak mau kamu melakukannya.”
“Tidak. Aku tetap melakukannya bahkan jika harus dipecat.” Gilaaakkkk ini ceweknya bogel baget kalau berdiri sebelahan begini. “Aku muak dengan Pak Jin.”
“Pikirmu kamu bisa melakukannya tanpa ketahuan?”
“Pak Jin sedang di italia. Ini kesempatanku. Aku mau membahas ini dengamu kamarin, tapi nampaknya kamu marah. Jadi, tidak bisa.”
“Kerena itukah kamu keluar dari ruang obrolan? Aku tidak marah.”
“Kamu cemas saat aku keluar dari ruang obrolan?”
“Tidak. Tidak sama sekali.”
“Baik… jaga Joon-Joon hari ini.”
“Tunggu… soal perempuan yang dibahas Sang Ryeol….”
“Semoga hubunganmu lancar. Kamu selalu amat kesepian. Itu berita bagus.”
Ae Rin memberikan Bon sebuah permen. Permen itu bertulisakan semoga berhasil.
Berlanjut ke bagian 2. klik di sini.
Bon udah nunjukin perhatiannya…tapi ae rin belom ngeh..😔#semangat terus min…🐣