Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 7 Part 1 – Episode sebelumnya bisa dibaca di sini. untuk selengkapnya kamu juga bisa cari tahu di link yang ini.
“Tiga tahun lalu di Polandia”
Sebuah bangunan lawas. Suara piano yang dimainkan pianis dan para penonton. Terius melihat seorang perempuan korea yang menjadi salah satu penonton. Keduanya menatap dan saling mengangguk.
Sang perempuan pun pergi dari bangku penonton. Namun ada pria asing yang mengikutinya.
Hingga ke dalam bus. Pria asing itu masih mengikuti. Saat di dalam bus, Sang Perempuan (Candy kalau mimin nggak salah kode namanya) menaruh diska lepas (flasdisk) ke dalam kantung Terius.
“Ini fail terakhir.” Ucap Candy.
“Bagus. Hari ini adalah hari H. Selalu tempuh rute yang sama. agen kita ditempatkan di toko roti yang merupakan pemberhentian terakhirmu. Selagi mereka menghapus jejakmu, keluarlah melalui pintu belakang dan masuklah ke mobil yang disiapkan untukmu. Kamu harus bergerak dalam 10 detik.” Ucap terius.
“Aku takut.”
“Jangan khawatir. Aku akan terus mengawasimu.”
“Ketika aku di Seoul. Traktir aku mojito di Namsan Tower.”
“Tunggu saja.” Ucap Terius.
***
Candy turun dari bus. Seorang pria asing masih terus mengikutinya. Terius pun mengikuti mereka dari belakang.
“Candy mendekati gang.” Ucap Terius melalui saluran telekomunikasi.
Tak jauh ada kedaraan BIN yang tersembunyi. Di dalamnya ada Ibu Kwon memberikan perintah, “Seluruh Agen, konfirmasikan posisi kalian.” Kemudian diterjemahkan oleh agen lain.
“alpha satu siaga.” Perempuan asing.
“alpha dua siaga.” Lelaki asing.
“Alpha tiga siaga.” Orang korea dari logatnya yang ngomong 3 jadi sri. Hahahhaha…
“Candy memasuki gedung.” Ucap Terius. “Satu, dua, tiga.”
Agen satu terus menawari pria asing yang mengikuti Candy dengan kue dan menabrakannya.
Agen dua bekerja sebagai tukang bersih-bersih dan memberi jalan Candy keluar dari pintu belakang.
Di dalam toko roti pun, agen 2 sengaja menabrakan dirinya pada sang pria penguntit Candy.
Candy berhasil keluar.
Saat ia berlari ke arah Terius, Candy ditembak.
“Bangun Yeon Kyeong. Jangan mati. Bertahan… bertahanlah.”
***
Di dalam mobil box, Ibu Kwon berkata, “Ada komplikasi pada misinya. Agen, segera mundur.!!!” Agen 3 sebenarnya menyuruh Terius untuk segera pergi, namun Terius tidak peduli.
Dengan berkaca-kaca. Terius melihat Candy sekarat hingga meninggal.
Dalam monitor, Ibu Kwon marah. “Terius, apa yang kamu lakukan? Mundur sekarang juga!” Terius malah melepas alat bantu dengarnya. Ia pun mengejar si penembak jitu.
Penembak jitu adalah? Orang yang sama dengan pembunuh Pak Moon dan Suami Ae Rin.
Kejar-kejaran terus terjadi hingga mereka saling pukul.
“Siapa yang mengirimmu?” terius menodongkan pistol pada Sang Pesulap. “Siapa? katakan!!! Siapa orangnya?”
Namun, Terius di tembak… satu kali. dua kali. Terius pun terjatuh. Penembak jitu pun pergi.
***
Bon bangun di apartemennya. Ia pun mengambil minum di kulkas. “Setiap orang dan setiap tempat memiliki rahasia.”
***
Ae Rin berteriak pada si kembar. “Tidakkk… Omo… bagaimana ini?” Ae Rin mengelap tasnya. “Ada apa dengan tasnya?”
“Ommmaa… aku minta maaf.” Ucap Joon Hee. Joon Soo pun menangis. Keduanya menangis melihat Ae Rin yang kalap membersihkan tas.
“Kenapa? kenapa kalian melakukan ini?” Ucap Ae Rin. Ia pun memukul bokong anaknya. “Kenapa kalian membuat kekacauan? Apa yang kalian lakukan?” Joon-Joon nambah menangis.
“Tidak bisa diberihkan. Bagaimana ini? apa yang harus aku lakukan?
***
(rahasia terkdang terungkap untuk alasan yang tidak terduga.) *terdengar suara Bon.
Kini Bon tengah berlari di petang hari. “Karena kesalahan besar tetanggaku yang berisik, pada puncaknya, rahasia terbesar akan terungkap.)
***
Yong Tae mengetuk rumah apartemen Ae Rin namun tidak ada jawaban. Seperti pada episode sebelumnya, Bon pun naik usai olahraga. Saat lift terbuka, ia bertemu Yong Tae.
“Kamu siapa?” Tanya Bon.
“Kamu sendiri siapa?”
“Aku yang pertama bertanya.”
Yong Tae keluar lagi dari lift. “Kamu tinggal di 803?”
“Ya.”
“Aku ada urusan dengan penghuni 804.”
“Apa itu?”
“Kenapa aku harus memberitahumu?”
“Aku bekerja untuk tetanggaku.”
“Kamu bekerja untuknya? Kamu asisten rumah tangganya?”
“Aku pengasuhnya.”
“Pengasuh?” (dia suami palsu yang mengawasi anak-anaknya? Ucap Yong Tae dalam hati).
“Apa hubunganmu dengan wanita 804?”
“Aku melihatnya setiap hari. Tunggu… kamu bisa salah paham. aku wakil dari tempat dia bekerja. aku hanya datang untuk membawakan ponsel, tapi tidak ada orang di rumah.”
“Itu tidak mungkin.”
Bon menekan bel dan menggedor-gedor. Tidak ada jawaban.
“Berikan padaku, akan aku berikan padanya.” Ucap Bon.
“Tidak. Terima kasih.”
Bon menekan tombol lift, “Masuk. Bukankah kamu mau pergi? Aku keluar dan kamu masuk.”
“Oke.” Yong Tae memberikan ponselnya. “Haruskah tetangga yang bukan suaminya ikut campur? Lucu ya?” Yong Tae pun masuk lift. “Selamat tinggal.”
“Kenapa dia begitu lalai.” Ucap Bon. “Ke mana dia pergi larut malam begini?”
Berlanjut ke part 2 ya… klik di sini.
Setelah bolak balik melihat…akhirnya up juga…up cepat keluar…aku suka aku suka…😍# Semangat terus min..💕💕💕💕👍