Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 5 Part 1

Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 5 Part 1 – Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa baca di sini. kesan pertamanya sudah saya buat di sini.

Dari alat penyadap. Sang pembunuh bisa mendengarkan suara para ahjumma dan ahjussi di ruang CCTV.

“Sudah jelas terjadi sesuatu.”

“Mau perikasa blok lainnya? Perbesar di bagian wajahnya.” Mendengar hal itu, Sang Pembunuh nampak bergegas.

Ahjumma Bong Sun Mi bertanya pada Ae Rin, “Apakah Jeong Il punya musuh?”

“Tidak.”

“Apa dia berselingkuh dan kamu tidak tahu?” Tanya Ahjumma Kim Yeo Jin.

“Tidak mungkin.”

“Dia tidak punya utang, bukan?” Tanya Sang Ryeong.

“Tidak ada. Jeng Il tidak seperti itu.”

“Kamu belum tahu tahu segalanya hanya karena hidup bersama. Jangan bingung. Sebaiknya kamu mencari tahu.” Ucap Ahjumma Bong.

“Bon ke mana? Bukankah tadinya dia di sini?” Tanya Sang Ryeong.

***

Bon ada di dalam mobil. Ia mengecek tablet GPS dan mencari tujuan terakhir dari mobil tersebut. “Pada 31 Agustus, dia pergi ke Meta Palace.” Namun, Bon langsung menghapusnya. Ia pun mengambil memori yang terpasang. Bon pun keluar dari mobil.

***

Kembali ke ruang CCTV.

“Kita tidak punya bukti yang kuat. Dia terlihat dikejar di video ini. itu tidak cukup.”

“Ae Rin, kamu bilang tidak ada yang aneh dari hasil autopsi Jeong Il, bukan?” Tanya ahjumma Kim.

“Katanya itu serangan jantung karena detak yang tidak teratur.”

“Dia pasti kaget karena sesuatu.” Ahjumma Bong menambahkan.

“Ayo cari tahu. Ahhh bukankah ada kotak hitam di mobil?”

“Benar. Mungkin ada video yang lebih akurat.”

Keempatnya mulai bergegas. Ae Rin mengambil kunci di kediamnannya, sementara yang lainnya ke tempat parkir.

Dan petugas CCTV, menghapus folder rekaman pada tanggal 31 agustus 2018.

***

Sang pembunuh sedang mengendarai mobil. Ia mendapatkan konfirmasi bahwa rekaman CCTV nya sudah dihapus. Dan Jin Young Tae meminta Sang Pembunuh menyelesaikan semuanya lewat sambungan telpon.

***

Sayangnya, saat keempat sekawan ini di dalam mobil. Mereka tidak menemukan memori cardnya. Destinasi terakhirnya pun nampak tidak ada yang bermasalah.

“Tidak ada yang aneh di GPS-nya.”

“Kamu membersihkan mobil tempo hari. Tidak lihat hal mencurigakan?” Tanya Ahjumma Kim. Ae Rin pun mengingat ada kue pai di dalam mobil saat ia membersihkan mobil.

“Ahh… ada sekotak pai dari Margot.”

“Margot? Itu tempat hidangan penutup yang terkenal di depan Meta Palace.” Ucap Ahjumma Kim.

Sang Ryeong menambahkan, “Kenapa dia pergi sejauh itu untuk membeli pai?”

“Harganya mahal di sana. Aneh bukan?”

***

Di dalam rumahnya, Bon membukan rekaman dalam memori. Ada suara suami Ae Rin. “Ahh aku terlalu dekat? Tidak apa-apa. Ini cukup. Apa yang barusan aku lihat? Tidak…. aku tidak melihat apa pun.” Bon mendengarkannya berulang.

“Dia melihat sesuatu di tempat parkir. Apa yang di lihat? Moon Sung Soo ditemukan di sebuah mobil. Mungkinkah… dia melihat pembunuhnya.” Dan dalam rekaman terlihat ada Tuan Moon ada di dalam mobil.

Sang pembunuh bahkan terlihat lewat mendekati Suami Ae Rin. “Pesulap itu mengejar tetanggaku. Dia melihat sesuau yang seharsnya tidak seharusnya dia lihat. Dia sangat sial.”

***

Pesulap (pembunuh) masuk ke mobil Ae Rin, ia mencari memory card. Namun tidak ia temukan.

***

Agen Yoo dalam sebuah kafe nampak menanyai seorang wanita.

“Kamu sudah bekerja di rumah Pak Moon selama dua tahun?”

“Ya. aku berbenah dan menyiapkan makanannya.itu tugasku.”

“Artinya mungkin kamu tahu lebih banyak. Omong-omong, apakah belakangan ini dia nampak aneh? Apa dia nampak gelisah? Apa dia tidak berselera makan? Atau mungkin dia memiliki sesuatu yang belum pernah kamu lihat?”

“Ahhhhh…”

***

Adegan beralih antara Agen Yoon dan Pak kepala.

“Sebuah tas?”

“Aku mendengarnya dengan jelas dari si pramuwisma. Tepat setelah kematiannya, tasnya menghilang.”

“Lalu kenapa? itu tidak aneh sama sekali. Memangnya tas Cuma satu? Siapa yang peduli jika salah satunya hilang?”

“Itu penting. Sekitar sepekan sebelum kematiannya. Pak Moon meletakan tas kulit baru di atas meja. Dia menatapnya dengan amat serius. Menurut ahjumma, tampaknya itu berisi hal penting.”

“Lalu? Tasnya hiang setelah kematiannya?”

“Tasnya lenyap.”

“Agen Yoo. Aku menyayangimu, jadi, kudengarkan semua perkataanmu, tapi kamu menghubungkannya sesuai keinginanmu. Tidak bisa menyimpulkan dia dibunuh hanya karena tasnya menghilang. Aku tidak bisa berkata-kata.”

“Kulihat Anda bisa berkata-kata dengan lancar.”

“Lalu, kamu akan mencari tas itu sekarang?”

“Ya.” Ucap Agen Yoo dengan mantap.

“Memusingkan saja.

***

Jin Young Tae menaruh sebuah tas kulit hitam di ruangan penyimpanannya. Ia nampak menaruhnya dengan hati-hati. Bahkan ia menggunakan sarung tangan untuk memegang tas tersebut.

Young Tae keluar ruangannya. Ada Ae Rin di ruangan kantornya yang membuat kaget.

“Maaf. Aku sudah mengetuk. Tapi tidak ada yang menjawab. Aku cemas Anda pingsan.” Ucap AeRin.

“Jangan berani-berani masuk ke mari tanpa seizinku. Mengerti? Ada apa?”

“Ini pukul 11.00. mau pesan makanan apa untuk makan siang?”

“sudah pukul 11.00? sup ikan pollock. Aku mau makan sup ikan pollock saja.”

Ae Rin pun langsung memesan makanan yang dimaksud. Tiba-tiba saja, Young Tae mengubah pesanan menjadi spageti kerang. Eh berubah pikiran lagi, sekarang mau makan sup iga. Kemudian pesanan diganti lagi, jadi sushi.

Kali ini, Ae Rin pergi untuk membeli sushi. Namun, dalam perjalanan ia mendapat panggilan telpon lagi dari Si Bos. Sekarang mau tteokbokki.

“Anda ingin makan dari merek tertentu?”

“Pertanyaan yang bagus. Belikan Snobby Tteokbokki di Hongdae.”

(langsung mangap-mangap si Ae Rin, ia kesal dan bicara dalam hati “Hongdae? Kamu melatihku seperti anjing?)

***

Ae Rin sudah membelikan apa yang bosnya mau.

“Kerja bagus.”

“Bukan apa-apa. Pak…. apa Anda sedang hamil?” Young Tae pun batuk-batuk. Wkwkwk… sambil mengambilkan air Ae Rin berkat, “Hari ini Anda bersikap seperti orang hamil.”

***

Dua ahjumma dan satu ahjussi Sang Ryeol ada di ruang CCTV. Ada Bon juga.

“Aneh sekali, kita melihat rekamannya bersama. Mana mungkin hilang begitu saja?” Ucap Ahjumma Kim.

Ahjumma Bong menambahkan, “Kamu yakin tidak menghapusnya?”

“Tidak. Bukan aku. Ini juga membuatku gila. Hanya vdeo itu yang hilang.”

“Apa ada seseorang yang menghapusnya?” Tanya Sang Ryeol.

“Aku dan petugas keamanan memeriksa rekaman CCTV ruangan ini dan tidak ada yang masuk. Aneh sekali.”

(dalam hati Bon, “Pasti mereka.”)

***

“Meta Palace?” Ucap Ae Rin pada atasan mendiang suaminya di sebuah kafe.

“Penulis yang menjadi tanggung jawab Jeong Il, tinggal di Meta Palace. Dia sudah dijadwalkan akan berkunjung.”

“Itu sebabnya dia mampir ke Pai Margot.”

“Tapi ada yang aneh. Pak Cha tidak datang. aku baru tahu setelahnya usai dia wafat, tapi Pak Heo bilang begitu. dia tidak bertemu Pak Cha di hari itu. Pak Cha tidak mampir.”

“Lantas. Kenapa dia membeli pai?”

“Itu sebabnya kubilang ini aneh. Dia jauh-jauh ke sana dan membeli hadiah. Kenapa tidak masuk?”

***

Bon sedang menjaga si kembar.

“Ahjussi, carikan Ugaba untukku.”

“Apa?”

“Aku buru-buru. Carikan Ugaba.”

“Tunggu.”

Dengan bingung, Terius mencari di kulkas. Nggak paham Ugaba itu apa.

Belum usai urusan Ugaba, yang cewek bilang, “Ahjussi, aku kehilangan Babius.”

“Terius?”

“Bukan. Babius. Aku tidak bisa menemukannya.”

“Babi???”

Si kembar mulai menarik tangan Bon… mereka merengek dicarikan barang yang mereka inginkan.

***

Dengan Sang Ryeol, Terius menjaga anak-anak.

“Bon. Berikan no kontakmu.” Ucap Sang Ryeol.

“Aku ragu kita akan saling menghubungi. Lupakan saja.”

“kamu benar-benar tidak bisa bergaul. Seharusnya kamu menerima bantuan saat kutawarkan. Nantinya kamu akan meminta bantuanku tanpa sadar.”

“Kurasa tidak.”

“Kurasa begitu.” Sang Ryeol akhinya mengambil ponsel Bon. “Lihat saja nanti.”

Begitulah Bon mengingat Sang Ryeol saat ditarik-tarik si kembar yang meminta dicarikan sesuatu. Bon mengambil ponselnya, dan Sang Ryeol mulai bangga mendapatkan panggilan telpon dari Bon.