Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 3 Part 2 – Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini yaaaa…
“Bu Kepala…” Ucap Agen Rambut Pirang yang bertemu di lorong.
“Ada apa?”Bu Kwon jutek.
“Pasti sudah takdir kita berpapasan seperti ini. karena sudah berapapasan. Aku akan memberikan ini. Ini bisa menyegarkan Anda.”
“Terima kasih. Aku sibuk. Minggir.”
“Ahh bukan yang ini… Yang ini saja. Gingseng merah.” Si Rambut Pirang menukar botolnya.
***
Agen Rambut Pirang penasaran siapa Terius, ia memanfaatkan sidik jari Ibu Kwon Young Shil untuk mengakses sesuatu.
“Memangnya siapa Terius? Informasi tentangnya diblokir? Aku benci melakukan ini, tapi aku sudah terlalu penasaran.”
Kemudian muncul biodata dan seorang perempuan di monitor, “Kode nama operasi, Candy. Choi Yeon Kyeong. Fisikawan Nuklir dari Korea Utara? Gagal melarikan diri. Candy tewas.”….
“Wanita ini suah mati? Terius dicurigai sebagai mata-mata. melarikan diri dari IS3. Bagaimana dia bisa kabur dari IS3?”
***
Bu Kwon, Pak Kepala dan Agen Yoon mengadakan rapat.
“Kusarankan kita menjalankan operasi untuk menangkap Terius.” Ucap Ibu Kwon. “Tolong segera disetujui. Kita harus menangkapnya sebelum dia bersembunyi lagi. Dia membeberkan rahasia soal teknologi nuklir. Ada kemungkinan 99 persen dia mata-mata internasional. Selain itu, dia melarikan diri. Setelah melukai para koleganya saat sedang diintergoasi.” Ucap Bu Kwon.
Agen Yoo berkata, “Ada bukti yang menunjukkan dia membeberkan soal itu? ada bukti yang menunjukkan dia sungguh mata-mata?”
“Lantas, di mana flasdisk yang seharusnya kita terima dari Choi Yeon Kyeong?”
“Tidak ada…. yang tahu soal itu. Choi Yeon Kyung sudah mati.”
“Itu operasi rahasia korut dan korsel. Siapa yang melanggar perintah untuk mundur saat Candy tewas? Kim Bon. Aku memercayai instingku. Terius sudah jelas mata-mata.”
“tolong jangan asal menuduhnya.” Ucap Agen Yoo.
“Mungkin sekarang dia masih melakukan pekerjaan ilegal.”
“Mungkin dia hanya tidak bisa memberi tahu hal yang sebenarnya.”
Pak kepala memegang kepalanya melihat Ibu Kwon dan Agen Yoo yang bertengkar, “aigoo, memusingkan sekali.”
***
Kim Bon sedang berada di sebuah ruangan, menyemar sebagai teknisi. “Pekan lalu ada virus baru yang menyerang intranet. Kami kadang menambahkan sistem tambahan.”
“Begitu ya?”
“Tapi kenapa tidak ada rekaman untuk 31 agustus?”
“31 agustus? Sistem kali tiba-tiba mati saat itu. jadi, semua data menghilang.”
(seseorang sudah mengurusnya lebih dahulu.)
***
Ae Rin membersihkan mobil mendiang suaminya, di dalam mobil ada kotak tar margot.
“Tumben sekali dia membelikan sesuatu yang seperti ini.”
Si kembar pun kemudian datang dan menghampiri Ibunya.
“Kamu bersih-bersih?” Ucap Ahjumma 2.
“Ya. aku harus belajar lagi agar bisa mengemudikannya.”
“Bagus. Membesarkan dua anak akan sangat merepotkan jika kamu tidak bisa menyetir. Aaahh pasti memusingkan.”
Jadi, selama ini ahjumma 2 yang membantu Ae Rin untuk menjaga dan mengantarkan pulang anaknya. Yaa ditambah anaknya sendiri.
“Kamu akan pergi wawancara lagi?”
“Sampai ke tahap wawancara pun sulit.”
***
Jin Yong Tae (persdir J Internasioal) melihat kembali resume Go Ae Rin. Ia menanyakan pada bahwannya. “Sedang sibuk apa wanita ini?”
“Dia bekerja paruh waktu dari fajar sampai siang. Lalu dia mengurus anaknya. Dia masih menyebar resume kesana kemari.”
“Kenapa harus wanita ini? dia mencurigai sesuatu soal kematian suaminya?”
“Tidak. Untungnya, suaminya menderita aritmia. Dia pikir itu kematian yang wajar.”
***
Ae Rin membacakan cerita sebelum tidur pada kedua anaknya. Anak-anak merindukan ayahnya yang katanya sedang pergi perjalanan bisnis. Mata Ibu mereka pun berkeringat kembali. Karena anak-anak masih belum tidur, Ae Rin membacakan dongengnya kembali.
Setelah anak-anak tidur. Ae Rin pun memangis.
Esoknya, Ae Rin membersihkan rumah. Ae Rin mendapatkan telpon yang mengejutkan. Ia mendapatkan posisi sebagai sekertaris di J Internasional.
“Kenapa Anda tiba-tiba memberiku kesempatan lagi?”
“Ingin saja. hanya itu. aku tidak menemukan orang lain, jadi, jangan terlalu terharu. Kenapa? kamu kesal karena kutanya kamu terharu atau tidak?”
“Tentu saja tidak.”
Yong Tae memberikan amplop coklat, “Gaji tahunanmu. Lihat apa itu cukup.”
Ae Rin bengong melihat gajinya. Yong Tae berkata, “Terlalu banyak? Bisa aku turunkan jika terlalu banyak.”
“Tidak. Akan aku terima bayaran ini dan bekerja keras sesuai jumlahnya. Akan kubuktikan aku pantas digaji sebesar ini. aku akan bekerja keras sampai Anda terharu, Pak.”
“Oke. Mulailah pekan depan.”
***
“Kenapa Ae Rin bisa mendapatkan pekerjaan itu? dia mengacaukan wawancaranya?” Ucap Ahjumma 1 di dalam toko roti bersama pasukan bergunjingnya.
“CEO-nya berubah pikiran.” Jawab ahjumma 2.
“Bukankah perusahaan itu busuk? Dia sudah membayar banyak. Banyak hal mencurigakan soal perusahaan itu.”
Sang Ryeol berkomentar, “Jelas kamu mulai lagi. Jelas kamu iri. Ini kesempatan bagus untuknya. Dia bisa berhenti bekerja paruh waktu. Dia sudah menemukan pengasuh untuk anak-anaknya?”
“Aku sudah menemukan seseorang untuk menjadi pengasuhnya. Tapi entah bagaimana jadinya.” Ucap Ahjumma 2.
***
Ahjumma yang mengasuh Joon Soo adalah ahjumma yang kurang bertanggung jawab. Ia lebih sibuk mengangakt telpon dari kekasihnya. Ahjumma pun meninggalkan anak-anak di tempat bermain.
Ahjumma dihadang oleh Kim Bon, “Kamu siapa?” Tanya ahjumma.
“Jangan tinggalkan anak-anak.” Kim Bon merampas ponsel ahjumma. “Kamu menerima perintah apa dan dari siapa?”
“Perintah apa?”
Jadi… kekasihnya ditelpon balik. Wkwkwkwk… “Maafkan aku, kamu terus melihat ponsel, jadi aku mencurigaimu.”
“Curiga soal apa? Kamu pikir aku menyiksa anak-anak atau perhatianku teralihkan? Kamu memperharikanku sejak tadi? Kamu siapa? Ibu mereka mempekerjakanmu?”
“Tidak. Bukan begitu.”
“Yang benar saja… astagaaaa…”
Kemudian ada Ae Rin datang.
“Joon Soo Omma, kamu tidak boleh begitu. jika tidak memercayaiku, tidak usah mempekerjakanku. Aku menerima pekerjaan ini tanpa mengeluh sama sekali padahal anak kembar lebih merepotkan. Kamu malah menusukku dari belakang.”
“Kurasa ada kesalahpahaman, memang aku melakukan apa?”
“Pria ini. kamu menyuruh dia memata-mataiku bukan?”
“Apa? Sedang apa kamu di sini? pak 803?”
“Pak 803? Lihat, kamu mengenalnya. Aku sangat tersinggung. Aku tidak mau menjaga anak-anakmu. Aku tidak bisa bekerja di lingkungan yang kurang rasa percaya ini.”
“Aku akan mulai bekerja. tidak ada yang menjaga anak-anakku jika kamu berhenti bekerja.”
“Itu masalahmu. Aaahh… kamu bisa menyuruh mata-mata yang kamu pekerjakan untuk mengawasi anak-anakmu. Pak 803.”
Ahjumma pun pergi.
***
“Benarkah yang dikatakan Imo-nim?”
“Sebenarnya begini… aku hanya sedang lewat. Tapi dia hendak pergi dan meninggalkan anak-anak. Aku terlibat karena khawatir. Tidak kusangka akan berkahir seperti ini. maafkan aku.”
“Maksudmu baik. Jadi, tidak masalah. Silakan pergi.” Ae Rin pun memanggil anak-anaknya.
“Tunggu dulu, jika kamu membutuhkan bantuan dan tidak ada waktu mencarinya, bolehkah aku membantu? Pengasuh. Aku akan menjadi pengasuh anak-anakmu.”
“Apa?”
Bersambung ke episode 4… klik di sini.
Btw, ahjumma ini ada di mana-mana yaaa??? The Undateables, Let Me Introduce Her, dan Witch’s Love juga ada.