Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 25 Part 2 – Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.
“Apa katamu?” Ucap Bon pada sambungan telpon dengan Agen Yoo.
“Biasanya dia tegar. Belum pernah aku melihat dia menangis seperti itu. hatiku sakit melihatnya.”
“Baiklah. Kita bicara nanti.”
Nyatanya Bon sedang di depan apartemen sambil memandang unit Ae Rin yang masih menyala lampunya. Bon berjalan… ia sampai di depan rumah unit Ae Rin. Ia hendak menekan bel. Namun Bon hanya diam.
Di dalam rumah. Ae Rin sedang menangis. Bon hanya mendengarkan suara tangisan Ae Rin dari luar pintu.
Ada ost…. lumayan panjang…
***
Esoknya, Ae Ein terbangun. Di dalam kulkas tidak ada air. Ia pun keluar dan di luar masih ada Bon.
“Bon Sshi…”
“Kamu tidak apa-apa?”
Dan mereka akhirnya masuk kembali ke rumah untuk bicara.
“Maafkan aku. Karena tidak jujur kepadamu. Kenyataan begitu kelam dan berat, jadi aku pikir lebih baik kamu tidak tahu.”
“Aku tahu maksudmu.”
“Kita berdua… kehilangan orang yang kita sayangi. Karena orang yang sama, bekerja untuk grup yang sama. aku yang akan mencarinya dan membalas dendam. Aku ingin kamu tetap di duniamu. Jangan masuk ke duniaku. Aku tidak bisa membiarkanmu memasuki dunia berbahaya lagi.”
Judul ; Misi Mustahil 1
***
Direktur Shim berbicara dengan Ibu Kwon.
“Apa kabar soal kematian Bon dalam ledakkan?”
“Sedang aku selidiki.”
“Sebaiknya kamu mencari tahu pelakunya. Akan aku pastikan dia menerima ganjarannya.”
“Kenapa tatapanmu seperti itu? aku merasa seakan-akan aku pelakunya.” Ucap Ibu Kwon.
“Kamu sangat menginginkan Terius.”
“Benar.aku ingin menangkapnya. Aku tidak ingin membunuhnya. Hanya dia yang tahu keberadaan fail yang tidak bisa kita pulihkan usai operasi Candy. Aku tidak tahu siapa yang menyingkirkan Terius.”
***
Ra Do Woo sudah nggak pirang lagi… dia makin ganteng. Ra Do Woo membawa bunga dan menengok Ahjumma Ketua yang sudah pulang dari rumah sakit.
“Kenapa kamu di sini?”
“Sajangnim menyuruhku berkunjung ketika mendengar pelanggan VIP kami sakit.”
“Benarkah? Astagaa…. terima kasih banyak.”
“Ada hadiah. Ini produknya.” Ahjumma dikasih tas bokkkk…
“Warna coklat. Aku lebih suka hitam” wkwkwkkw padahal dikasih juga.
“Boleh aku minum teh?” Agen Ra Do Woo langsung ngacir masuk gitu aja. tak lama, Ra Do Woo pun keluar dari unit ahjumma.
Di dalam lift, Ra Do Woo merusak stiker penyadap yang ia dapatkan dari rumah ahjumma… “Sulit dipercaya aku harus melakukan pekerjaan seperti ini.”
***
Bon mendatangi markas King’s Bag. Ia berbicara dengan Agen Yoo.
“Bagaimana dengan stiker di rumah Ibu Shim?” Tanya Bon.
“Aku menyuruh Do Woo.”
“Itu tempat terkahir. Kini K memiliki video pembunuhan Moon Sung Soo.”
“Seharusnya kita mendapatkannya.”
“Kita bisa mendapatkannya kembali. Aku menemui Jin Yong Tae.”
***
Ae Rin bertemu dengan Jin Yong Tae di sebuah kafe.
“Go Ae Rin Sshi…maafkan aku. Yang terjadi kepada suamimu adalah kecelakaan.”
“Kecelakaan?kamu menyebutnya kecelakaan? Kamu membunuh ayah dan suami yang sepenuhnya sehat tanpa alasan.”
“K yang membunuhnya. Aku tidak punya pilihan lain selain membersihkannya. Aku sungguh minta maaf. Semua yang terlibat, termasuk aku, akan menerima ganjarannya.”
***
Kembali ke percakapan Bon.
“Jin Yong Tae bersedia menjadi agen ganda. Dia belum mendapatkan kepercayaan mereka, tapi sedang berusaha.”
“Apa sasaran pertamanya?”
“Mengetahui identitas suara.”
***
Balik ke Jin Yong Tae lagi.
“Aku tidak akan meminta ampunanmu. Itu bukan hal yang bisa dimaafkan. Aku hanya berharap kamu menguki keberanianku. Kamu tahu aku penakut. Aku mempertaruhkan nyawaku.”
“Baiklah. Bantu Bon dan tangkap mereka untuk aku. Atau aku tidak akan memaafkanmu.” Ae Rin pun pergi.
Seseorang nampak memotret Ae Rin. Setelah ia keluar dari kafe.
Jin Yong Tae yang masih di dalam kafe mendapatkan panggilan dari nomor tersembunyi.
“Ya. ini aku. Hari ini? baiklah.”
***
Kini rapat di King’s Bag berempat. Ada Jin Yong Tae dan Ra Do Woo juga.
“Jin Yong Tae akan menemui Suara.” Ucap Bon.
Ra Do Woo memberikan kotak. “Ini peralatanmu. Semua yang kamu lihat dan dengar akan dikirim ke komputerku dan tablet Bon.”
“Pakailah.”
“Ini kacamata.” Jin Yong Tae pun memakainya.
“Aku akan membantumu. Tidak perlu takut.”
“Oke…” Jjn Yong Tae ganteng deh pakai kacamata.
“Jin Yong Tae kamu tampan memakai kacamata.” Ucap Agen Yoo. Nahhh bener kan? Wkwkwk.
“Tentu saja. pria tampan sepetiku jarang ada.” wkwkwk mulai deh. “Beri aku cermin.”
“Dia hina sekali.” Ucap Ra Do Woo… haha.
***
Di dalam subuah parkiran. Jin Yong Tae melihat kembali bagasi mobilnya yang penuh dengan tas. Ia nampak memberanikan diri.
***
“Jin Yong Tae. Dasar pengkhianat. Beraninya dia meninggalkan hal seperti ini (usb) sebagai bukti. Tunggu di ruangan sebelah. Saat aku beri aba-aba, urus dia.”
“Baik.” Ucap K pada Suara.
***
Jin Yong Tae sudah masuk ke restoran tempat ia janjian dengan Suara.
Jin Yong Tae membuka pintu. Langsung saja Agen Yoo dan Bon yang melihat dari laptop langsung terbelalak. Begitu juga Ra Do Woo yang bilang… OOOO MAAAAIII GAAAATTT…
“Yoon Chun Sang.” Ucap Bon.
“Dia kepala sekertaris presiden.” Ucap Agen Yoo.
***
“Selamat datang” Ucap Yoon Chun Sang pada Jin Yong Tae. “Ini pertama kali kita bertemu bukan?”
“Ya.”
Yoon menuangkan teh. “Kamu sudah melakukan banyak hal. Mari minum.”
Jin Yong Tae minum sedikit,
“Di mana tasnya?” Jin Yong Tae pun memberikan kunci mobilnya.
“Ada di bagasi mobil.”
Yoon kemudian memperlihatkan diska lepas pada Jin Yong Tae. “Aku yakin kamu tahu benda ini.”
***
Di luar… agen Yoo berkata, “Sulit dipercaya Yoon Chun Sang sudah mendapatkannya.”
“Jin Yong Tae dalam bahaya. Aku akan masuk.” Ucap Bon.
“Hati-hati, aku akan menunggu.”
***
“Kamu akan mengancamku dengan hal tidak penting ini?” Tanya Tuan Yoon.
“Ya.”
“Ya??? Seharusnya kamu memohon agar aku menyelamatkanmu. Apa katamu?”
“Mohon maafkan aku. Tapi masih ada beberapa diska lepas. Aku butuh cadangan kalau-kalau dalam bahaya. Aku tidak mau mati tanpa rencana seperti kali terakhir. Jika mati lagi, aku akan mengatur agar semuanya terungkap.”
Tuan Yoon tertawa. “Baiklah. Lakukan sesukamu.” Tuan Yoon memberikan aba-aba agar K keluar dengan mengetuk meja. Namun, Jin Yong Tae melanjutkan bicara.
“Kim Bon punya berkas rahasia di Swiss. Aku punya kuncinya.”
“Tunggu…” K yang akan keluar pun urung usai mendengar kata ini dari Tuan Yoon.
Bon yang gantenganya nggak karuan pun menyamar jadi pelayan. Ia membawa makanan padahal….
“Berkas rahasia di Swiss?” Tanya Tuan Yoon.
“Itu hal penting yang dia dapat dari Candy.”
“Candy?”
“Tiga tahun lalu, seorang ahli fisika nuklir gagal mendapat perlindungan. Anda mengenalnya bukan? Brankas rahasia Bon di Swiss. Akan aku berikan kepada Anda.”
Bon mendengarkannya dari luar dan mengambil pistolnya.
Bersambung… klik di sini kelanjutannya.
Makin seru kak, emang iya Yong tae ganteng banget kalau pake kacamata, wkwkwk
Yong Tae makin dilihat makin guantenga aja. wkwkw