Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 24 Part 1 – Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini. selengkapnya kamu bisa baca di sini.

Bon berjalan-jalan dengan Ae Rin.

“Kamu jago menyetir?” Tanya Bon pada Ae Rin.

“Tentu saja. Guruku sangat hebat.”

“Kamu sampai kapan di Jeju?”

“Entahlah. Sudah lama aku tidak pulang. orangtuaku juga senang melihat Joon-Joon.”

“Bagaimana kabar Joon-Joon? Siapa yang mengurus mereka?”

“Ayahku.”

“Dia suka anak-anak?”

“Bagaimana bilangnya ya? dia tidak ada pilihan selain tetap di rumah belakangan ini.”

***

Bon dibawa Ae Rin ke rumah orang tua Ae Rin. Ia memperkenalkan Bon sebagai pengasuh Joon-Joon saat di Seoul. Joon-Joon sangat senang melihat Bon yang datang.

Ayah, Bon dan Joon-Joon mengeluarkan semacam siput dari cangkangnya.

Sementara itu Ae Rin dan Ibunya mencari ikan abalon.

***

Di rumah biru. Seseorang yang mempermainkan biji kenari ada di dalamnya.

Yoon Chun Sang tertulis di papan nama mejanya. Dia adalah sang suara???? *keknya sih.

***

Di sebuah resto tertutup, Ibu Kwon, Menteri Kesehatan dan Yoon Chun Sang bertemu.

“Kamu pasti cukup terkejut setelah peristiwa itu. berkat tindakan cekatan Anda, Menteri Yang,  negara kita cepat stabil kembali.” Ucap Tuan Yoon.

“Prosesnya tidak terlalu ideal,  tapi aku rela melakukan apapun demi menenangkan masyarakat.” Ucap Menteri Yang.

“Kepala Kwon, kamu sangat hebat. tidak aku sangka penanggulangan terhadap terorisme di BIN sangat luar biasa. Aku merasa bisa mengandalkanmu.”

“Aku dan para agenku hanya menjalankan tugas.”

“Teruskan kinerja baikmu.”

Di sampingnya ruangan yang lain. Ada Pak Shim yang sedang menguping pembicaraan mereka.

***

Bon, dan keluarga Ae Rin makan malam bersama. Sumpah… kayaknya enak banget. Bon makan kayak orang kelaparan. Hahaha…

“Terima kasih makanannya. Aku makan banyak sekali. Aku akan mencuci piringnya.”

“Tidak boleh. Menyaraplah sebelum pulang besok. Akan aku buatkan makanan yang lain.” Ucap Ibu Ae Rin.

“Tidak perlu repot.”

Ae Rin menambahkan, “Dia agak sensitif, tidak bisa tidur di sembarang tempat.”

Dan Joon-Joon meminta Bon untuk menginap.

Bon akhirnya menginap dan berencana menghabiskan waktu bersama esok pagi.

Kenyatannya???

Bon tidur pulas sampai mendengkur dan mengganggu semua orang.

***

Esoknya. Bon dengan pakaian kayak ahjumma memeras jeruk. Hahahhaha… masih ganteng kok… masih amat sangat ganteng.

Bon juga mengurus rumput laut…. yaaakkk ampun.

***

Malamnya??? Bon menginap dan mendengkur kembali karena sudah bekerja seharian.

***

Jin Yong Tae bertemu dengan seseorang. Itu lhooo… yang episode sebelumnya bicara sama Tuan Yoo.

“Kamu kecewa karena bukan aku yang kamu nantikan?” Ucap Sang Pria. “Dia masih belum mau menemuimu.”

“Informasi dariku belum cukup?”

“Camkan saja. kamu lebih baik dianggap mati. Setelah ini, tidak ada lagi kesempatan bagimu.” Sang Pria memberikan ponsel. “Dia akan menghubungimu.”

“Tolong sampaikan ini kepadanya. Aku sungguh akan bekerja dengan becus sekarang.” Ucap Jin Yong Tae.

***

Joon-Joon, Ae Rin dan Bon main di pantai. Bahkan Bon memberikan jaket untuk Joon-Joon *yaaakkkk iklan mulu daaaaaahhh episode ini.

Mereka berlarian di pantai dengan jas dari sponsor tadi…

“Ayahmu bukan dari pulau jeju?” Tanya Bon.

“Bukan. Dia sedang mengunjungi Jeju lalu jatuh cinta pada Ibuku. Ayah pun menikahinya.”

“Itu pasti takdir.”

“Saat itu Ibuku mulai muak dengan tempat ini. dia ingin menikahi pria ibu kota agar bisa keluar dari sini. tapi saat kesehatan ayah memburuk, mereka kembali tinggal di sini. itu sekitar waktu kelahiranku. Karena itulah saat aku diterima di universitas seoul, ibuku lebih bahagia daripada diriku. Dia bahagia karena berpikir hidupku akan berbeda dengannya. Tapi pada akhirnya, aku juga kembali ke pulau Jeju.”

“Kamu menyesal kembali kemari?”

“Bukan begitu. aku hanya menyesal karena tidak kembali setelah sukses.”

“Kamu sudah cukup kesulitan selama ini. kamu juga kembali bersama Joon Soo dan Joon Hee. Mereka amat bahagia. Jika itu bukan sukses? Lantas apa?”

“Terima kasih sudah bilang begitu. sejujurnya, banyak hal telah terjadi. Aku sangat kesulitan. Tapi aku tidak boleh menangis karena ada Joon-Joon. Tidak ada waktu untuk bersedih. Aku hanya berusaha semampuku.”

“Aku tahu. Aku bisa melihatnya. Orang lain pasti menyadarinya juga. Mustahil tidak terlihat. Aku selalu mengasingkan diri selagi hidup bersembunyi. Sejujurnya, itu melelahkan dan membuatku kesepian. Tapi kamu bisa menulariku energimu. Akulah yang harus berterima kasih. Selama aku menangkap orang jahat, tetap di sini dan berbahagialah dengan Joon-Joon.”

“Ya.”

“Kali ini, aku akan menangkap mereka. Pasti.”

Berlanjut ke bagian 2 yaaa… klik di sini.