Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 2 Part 2 – Episode sebelumnya bisa kamu baca di sini yaaa…
Ayah Joon-Joon pulang. sayangnya ia diikuti kemudian diserang dan disuntik dari arah belakang.
Di rumahnya, Ae Rin menunggu. Ia mencoba menelpon suaminya yang sedang terkapar di depan lift. Satpam menmukan ayah Joon-Joon dan mengangkat telpon.
“Samunin, turunlah. Suami anda pingsan di lantai.”
Ayah Joon-Joon dibawa ke rumah sakit.
“31 agustus 2018. Pukul 22.50. aku mengatakan Cha Jeong Il sudah meninggal.”
Saking tidak percayanya, Ae Rin mencoba membangunkan ayah Joon-Joon.
“Dokter. Kemarin kami bertengkar lagi. Dia begitu sehat sampai membentakku. Dia belum meninggal bukan? Katakan itu bohong.” Ae Rin sangat tidak percaya akan hal yang menimpa dirinya.
***
“Rekaman CCTV di dekat parkiran sudah dihapus. Bagaimana dengan kamera dasbor?” Tanya Bos J Internasional. “Kamu harus menghapus rekamannya bukan?”
Tiket diberikan untuk sang pembunuh, “Kamu harus pergi besok.”
“Ada masalah kecil.” Ucap Pembunuh yang kemudian memberikan kertas berisi nomor polisi kendaraan, “Cari tahu soal pengemudi mobil ini.”
“Ada apa?”
“I Kill him.”
“Apa?”
“Aku membunuh pengemudinya.”
***
“Detak jantungnya tidak teratur. Anda meminta autopsi, jadi, kami akan melakukannya. Tapi sejauh ini, kemungkinan dia terkena serangan jantung.” Ae Rin masih menangis di bangku taman rumah sakit, mengingat kaliamat dokter.
***
Kim Bon sedang berolah raga. Di TV ada berita mengenai Moon Sung Soo, kepala keamanan nasional ditemukan tidak sadarkan diri semalam. Saat di bawa ke rumah sakit. Nyawanya sudah tidak tertolong.”
Mendengar berita itu, Kim Bon berhenti berolah raga. Ia melihat kembali ramalan bintang. Kartu tarot kali ini menunjukkan kartu mati.
“Jadi, targetnya kali ini adalah kepala keamanan nasional? Kenapa?”
***
Di kantor BIN.
Direktur, Shim Woo Cheol. Meniup kopinya dengan santai. Yoo Ji Yeon (diperankan Im Se Mi) berteriak kepadanya, “Kita harus menyelidikinya dengan saksama!!!”
Shim Woo Cheol terbatuk-batuk. Keselek.
“Masalahnya adalah kamu terlalu berprasangka. Kamu tidak memercayai hasil autopsi NISI dan memaksakan agar segalanya cocok dengan skenariomu. Kamu juga terlalu berisik.”
“Dia sangat menentang pembelian jet tempur Lucas Con. Dia dibenci banyak orang. Musuhnya banyak. Banyak orang yang akan senang jika dia sudah meninggal. Orang-orang Lucas Con akan merasa lebih baik sekarang.”
“Lantas kenapa? maksudmu mereka membunuh kepala keamanan nasional?”
“Itu sangat mungkin.”
“Kamu pernah mendenfar soal pisau Occam? Belum pernah?”
“Aku tidak mau mendengarkannya.”
“Solusi logis paling sederhana biasanya benar. Pria itu sudah tua dan sayangnya terkena serangan jantung. Jika kamu punya bukti atau hal lain yang menunjukkan adanya bahaya, aku akan mempertimbangan teorimu.”
“Sungguh?
***
Agen Yoo keluar ruangan atasannya, dilorong seorang ahjumma menyapanya.
“Agen Yoo.”
“Halo Bu Kwon.”
“Kamu membicarakan apa dengan Direktur?”
“Aku hanya mampir untuk menyapanya. Aku hanya menyampaikan salam tidak penting.”
“salam? Bauklah.aku mengerti. Kamu boleh pergi.”
***
Di dalam ruangannya, Agen Yoo langsung tidur di sofa.
Ada rekan kerjanya bertanya, “Kenapa kamu berbohong kepada wanita menyebalkan itu? kamu bukan menyampaikan salam tidak penting.”
Agen Yoo berteriak, “Kamu menguping lagi?”
Rekannya mendekat dan mengambil ponsel di kantong Agen Yoo. “Ini tanda cintaku padamu. Aku memasangnya di sini.”
Agen Yoo yang marah melepaskan stiker berbentuk love di ponselnya. “Kamu tahu siapa aku? Penguji teknologi terbaru BIN. Ikon urusan ilegal. Jangan jatuh cinta meski aku sangat baik. Tim teknologi mengirimkan ini, dan tampaknya tidak ada gangguna, ini juga nampak bagus.”
Ditulisnya “not bad” pada plastik berisi stiker penyadap.
“Kamu bilang ini berfungsi.” Ucap Agen Yoo.
“Kamu tahu gayaku. Ulasan baru ini akan membuat mereka kaget.”
***
Kim Bon bersiap ke rumah duka Pak Moon. Nyatanya ia menguping pembicaraan orang-orang.
“Sikap terlalu jujur bisa membuat masalah. Hanya dia yang menentang pembelian jet perang G38.”
“benar sekali. Bayangkan betapa stresnya dia.”
(dia pasti bermasalah dengan industri pertahanan. Ucap Kim Bon dalam hati).
***
Ahjumma 1 dan 2 berserta ahjussi bergunjing di taman bermain anak-anak dengan mengenakan baju berkabungnya.
“Bukankah Joon Soo appa, strs di tempat kerjanya?” Ucap Ahjumma 1.
“Semua orang stres di tempat kerjanya. Bahkan Ibu rumah tangga pun stres.” Ucap ahjussi.
Ahjumma 2 menambahkan, “Dia mengidap aritmia. Ayahnya wafat dia tahun lalu karena serangan jantung.”
“Astagaaa… berarti itu penyakit turunan?”
“Sayang sekali. Bahkan umurnya belum 40 tahun. anak-anaknya masih kecil. Kasihan sekali Ae Rin.”
“Perusahaan asuransi tidak akan memberi banyak, bukan? Kenapa begitu?”
“Mereka membayar premi rendah karena berpikir akan berumur panjang.”
“Ahhhh kasihan sekali.”
***
Di tempat yang sama, di dalam rumah berkabung. Kim Bon melihat Ae Rin menangisi suaminya yang meninggal. Kim Bon melihat papan dan ia tahu bahwa suami dari Ae Rin meninggal.
***
Ahjussi yang mendapatkan “pisang sate” eeehh serius lho ini artinya code blue atau keadaan darutat. Harus mengurusi anaknya yang mau eeek. Wkwkwkw… ia pun meninggalkan si kembar Joon-joon yang ada di ayunan, ahjussi meminta si kembar tetap menunggu.
Dari dekat, ada pembunuh yang memotret anak-anak. Perlahan, sang pembunuh mendekat pada anak-anak.
***
Nyonya Kwon *yang ketemu sama Agen Yoo. *yang dikatain menyebalkan. Pergi ke rumah duka. Saat di rumah duka ia melihat ada Kim Bon dan kaget.
“Terius….. kejar dia.”
Terus pun dikejar… dengan sambungan khusus Ibu Kwon menghubungi si rambut blonde rekan Agen Yoo. Ibu Kwon memberikan perintah, “Sambungkan ke kamera CCTV di gedung pemakaman RS. Univ Myeongin.”
“ada masalah apa?”
“Cepat.”
“Sudah terhubung,,,”
“Kamera di ruang 13, mundur 1 menit yang lalu dan perbesar wajah pria yang melarikan diri. Kode nama Terius. Bandingkan dengan profilnya. Lakukan sekarang…”
Agen Yoo ikut mendengar, “TERIUS?”
Muncul nama kecocokan di monitor. Kim Bon… dan tiba-tiba ada kode merah.
***
Ahjussi selesai dengan kode darurat dari anaknya (baca eek). Ia kembali ke taman bermain. Sayangnya si kembar Joon –Joon tiba-tiba menghilang dari ayunan.
“Mereka kemana?” Ahjussi bingung anak-anak hilang.
***
Kim Bon masih berlari karena dikejar.
Sementara Ae Rin diberitahu bahwa kedua anaknya menghilang.
***
Suara Agen Yoo terdengar di sela-sela adegan Kim Bon yang naik tangga.
“benar itu Bon. Ikuti dia. jangan sampai hilang.”
Bersambung…. klik di sini untuk kelanjutannya.