Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 15 Part 1 – Untuk sebelumnya kamu bisa baca di tulisan yang ini. selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.
Sebelumnya, Ae Rin turun tangga, dan mendegarkan suara Bon, Agen Yoo, dari balik pintu. Ia pun membuka pintu. Dan melihat ketiga orang ini ada di dalam.
Dan kejadian persis seperti pada kemarin yang Bon memeluk Ae Rin.
Ae Rin bicara dengan nada tinggi. “Apa yang kamu lakukan? Lepaskan. Apa yang kamu lakukan.” Bon membalikan Ae Rin dan mendekap Ae Rin sambil memberikan kode pada Agen Yoo dan Do Woo.
Do Woo pun auto melepaskan foto-foto yang tertempel di papan.
“Ayo keluar dari sini.” Ucap Bon.
***
Mereka akhirnya rapat di dalam toko. Dengan wajah Ae Rin yang cemberut. Kurang bersyukur ni Emak hidupnya. Padahal abis dipeluk sama So Ji Sub.
“Kamu benar-benar menemukan persembunyian kamu berdasarkan tagihan listrik, perekat, dan bubuk cahaya?” Tanya Ra Do Woo pada Ae Rin.
Sebelumnya, Ae Rin membeli bubuk untuk membuat bola pantul bercahaya di toko, dan lakban. Ia pun menaburkan bubuk di depan pintu.
Do Woo malah kagum, “Wahhh… dia lumayan hebat. sejujurnya, aku meremehkan ahjumma.”
“Ini semua salahmu. Kenapa kamu menyerankan untuk membuat itu?” Agen Yoo marah dan menunjuk pada figura.
“Itu membuatku senang. Aku bilang itu yang membuatku senang. Itu sesuatu yang kecil tapi sungguh membuat bahagia.”
“Kami bisa bicara berdua?” Ucap Bon.
Agen Do Woo dan Yoo pun pergi ke dalam markas.
***
Di dalam markas, Agen Yoo dan Do Woo melihat dari monitor CCTV.
“Apa yang ingin dia katakan kepadanya?” Tanya Do Woo saat menatap monitor.
“Karena sudah terlanjur begini, dia harus meneken perjanjian kerahasiaan dan pergi dari tempat ini. lagi pula, kita memang akan mengusirnya. Dia membuat keributan sebelum pergi.
***
Bon masih terdiam. Ae Rin mulai bicara. “Aku senang.”
“Tentang apa?”
“Kamu bukan orang jahat. Sudah kuduga. Aku selalu benar tentang hal seperti ini.”
“Jangan berbelit-belit. Katamu kamu tidak memercayaiku dan memintaku berhenti bekerja tepat 14 jam lalu.” Bon sampai melihat jam. Wkwkwk….
“Itu, Jin Sajangnim mengatakan sesuatu yang aneh kepadaku. Tidak sepertimu, aku mudah terpengaruh ucapan orang lain.”
“Ae Rin Sshi… tempat ini adalah markas tersembunyi untuk operasi rahasia BIN.”
“Operasi apa?”
“Itu rahasia. Jangan beritahu siapapun tentang identitas toko ini.”
“Jangan khawatir. Aku tidak sebodoh itu. sekarang aku mengerti kenapa semua hal ini terjadi. Sajangnim mempekerjakanku karena aku pernah bekerja di J Internasinal. Benar? Kamu sudah tahu bahwa J Internasinal melakukan sesuatu yang ilegal. Itu sebabnya kamu mengawasiku.”
“Aku terpaksa mengikutimu. Kuharap kamu mau memaafkanku.”
“Apakah kamu juga mengasuh anak-anakku untuk alasan yang berbeda?”
“Pada awalnya ya, tapi tidak sekarang. aku benar-benar tulus.”
“Baik. Aku akan percaya padamu.”
***
Dibalik monitor.
“Apa yang mereka katakan? Kamu mendengar sesuatu?” Ucap Agen Yoo.
“Kamu meremahkanku? Kamu anggap aku ini siapa?” Speaker dinyalakan. Mereka mampu mendegar apa yang dikatakan Bon dan Ae Rin seperti nonton TV.
***
“Omong-omong Bon. Bisakah aku terus berkerja di sini? entah King’s Bag toko atau markas tersembunyi, yang dilakukan tetap sama. aku akan bersikap seolah-olah tidaka tahu apa-apa dan berkerja.”
“Tidak. Itu terlalu berbahaya. Terkadang, mengetahui rahasia bisa lebih membahayakan dirimu.”
“Apa itu sebabnya kamu memintaku merahasiakan bahwa aku melihat Pak Moon Sung Soo di J Internasinal?”
Bon reflkes berdiri. Ia langsung keluar dan diikuti dengan Ae Rin.
Di belakang layar, Agen Yoo berkata, “Kamu mendengar apa yang Go Ae Rin katakan?”
“Ya. artinya, ada saksi yang melihat Pak Moon mengunjungi J Internasinal. Wanita itu saksinya.”
“Bon, bisa-bisanya dia menyembunyikan informasi sepenting ini?”
***
Bon dan Ae Rin sudah di luar.
“Bon, ada apa?”
“Ae Rin jangan beritahu Ji Yeon atau Do Woo bahwa kamu melihat Pak Moon. Ya?”
“Bukankah kalian bertiga di tim yang sama?”
“Benar. Tapi ada informasi yang tidak kami bagikan. Aku melakukan ini umtukmu, jangan bertanya lagi.”
“Baik.”
“Ayo pergi. Sudah larut malam.”
“Bon. Aku punya pertanyaan. Kenapa kamu menggunakan nama palsu untuk menyewa apartemenmu?”
“Aku seorang buron. Seseorang memburuku. Aku membutuhkan identitas palsu.”
“Kenapa kamu menjadi buron?”
“Aku akan memberitahumu nanti.”
“Jika sulit mengatakannya, kamu tidak perlu memberitahuku. Aku minta maaf sudah mengajukan pertanyaan yang agak lancang.”
“Ketika saatnya tiba. aku akan memberitahumu.”
***
Bon kembali memutarkan piringan hitam yang sama di rumahnya. Ia duduk kemudian tidur ganteng. *btw, saya nggak pernah lihat Bon tidur di kasur? Dia selalu tidur di kursi.
Kemudian ada suara Go Ae Rin, “Semenjak dia jadi buron. Ia begitu menikmati malam yang begitu damai.”
Ae Rin pun diranjangnya. Ia berbicara sendiri.
“Sungguh hari yang panjang.”
(aku yang mencurigainya pun menikmati malam ini dengan damai.) Ae Rin tidur di sofa.
***
Esoknya Joon-Joon keluar dari rumahnya untuk sekolah. Tiba-tiba Joon Soo berteriak,”Ahjusssiii….”
“Tidak. Dia lelah.”
“Ahjussi tolong beri makan, A, B,X, dan Y!” teriak Joon Soo.
“Uncle jugaaa…” Joon Hee ikutan teriak.
Bon tiba-tiba keluar. “Baiklah. Bersenang-senanglah di TK.” Joon-Joon memeluk Bon.
“Mereka membangunkanmu? Maafkan aku.”
“Aku biasanya bagun pagi.”
“Benar.”
Lift sudah menyela. Anak-anak bergegas. Ae Rin pun memakai tas hadiah Bon. “Terima kasih. Akan kupakai ini dengan baik.” Ae Rin pun masuk lift.
“Ahjussi, sampai jumpa di taman bermain.” Joon-Joon pun dadah-dadah.
***
Yong Tae datang lagi, “Berikan aku semua warna dari seri ini.” Yong Tae membawa tas coklat dan ditunjukkan pada Do Woo.
“Baik.”
Yong Tae pun melihat perawakan Agen Do Woo dan mengingat pria yang ia lihat di CCTV dalam lift yang hendak masuk ke dalam kantornya.
Do Woo membawakan tas, “merah, ungu, dan abu-abu.”
“Akan aku beli semuanya.” Jin Yong Tae memberikan kartunya. “Siapa namamu manis?”
“Kenapa kamu memanggilku seperti itu?”
“Maafkan aku. Kurasa aku akan menjadi pelanggan di sini. aku hanya berpikir kita harus saling mengenal.”
“Tolong tanda tangan di sini.”
“Ok. Namaku Jin Yong Tae. Siapa namamu?”
“Ra Do Woo. Senang? Sekarang berhenti bicara padaku.”
“Lupakan tanda terimanya. Ra Do Woo. Nama yang bagus. Sampai jumpa.”
Do Woo pun ngomong lagi, “Kamu tidak mau menunggu untuk bertemu Go Ae Rin?”
“Aku mau melihat sesuatu yang lain hari ini. sampai jumpa.”
***
Jin Yong Tae sudah keluar. Ia melepaskan tas belanjaannya dan mengambil ponsel.
“Lacak nama Ra Do Woo. Lalu hubungi sumber BIN kita. Firasatku mengatakan itu mereka.”
(dasar berandal. Ucap Jin Yong Tae).
Lagi-lagi ada suara Ae Rin, “Sudah saatnya buron lain akan muncul.”
Episode 15 berjudul Si Buron.
Kini giliran Ae Rin yang makan bersama Agen Yoo di kafe.
“Ae Rin, aku tidak mau bertele-tele.”
“Kamu ingin aku berhenti secepatnya? Jika mentraktirku ini karena merasa bersalah, kamu tidak perlu melakukannya.”
“Tidak. Aku mau kamu tetap bekerja di King’s Bag.”
“Apa? Sungguh? Astagaaa… tapi Bon kemarin berkata aku tidak boleh tetap di sana.”
“Aku manager tim. Aku yang bertanggung jawab. Aku butuh seseorang untuk memperhatikan etalase. Kamu harus melakukan yang bisa kamu lakukan.”
“Terima kasih.” Ae Rin senang.
“Kamu melihat Moon Sung Soo? Di J Internasinal? Bisakah kamu bersaksi untuk itu nanti?”
“Tapi masalahnya…”
“Jangan khawatir untuk kemananmu. Kami akan menjaga dan melindungimu. J Internasional adalah makelar pelobi industri pertahanan… singkatnya, mereka memberi uang kotor untuk menguntungkan orang lain atau pihak tertentu. Demi keadilan dan perdamaian, kami harus menyelidiki mereka hingga dasarnya.”
Ae Rin gugup dan langsung minum. “Ae Rin dahulu bekerja di sana dan mengetahui beberapa rahasia. Kamu hampir mendapatkan dokumen bukan?”
“Ya.”
“Kamu berteman dengan Jin Yong Tae, CEO J Internasional.”
“Sebenarnya tidak juga.”
“Kita bisa berteman dengannya mulai dari sekarang. jika aku membuatmu kesal. Lupakan semuanya dan tetaplah bekerja di King’s Bag serta menjadi informanku.”
“Informanmu?”
“Tidak ada yang serius. Aku tahu situasimu, tugasmu tidak akan berat. Terkadang, kamu hanya perlu melakukan tugas untukku.”
“Aku tidak yakin.”
“Kenapa kamu ragu?”
“Selain menjual tas yang ada di deskripsi pekerjaaku, aku harus mempertaruhkan hidupku untuk bersaksi…”
“Aku akan menaikkan besaran gajimu 20 persen.”
“Jika aku harus menjalankan tugas…”
“Tambah lagi 10 persen.”
“SETUJU.”
“Aku memang andal menilai karakter. Bisakah kamu mengernyit?” wkwkwkwk Agen Yoo mulai kesal.
***
Ae Rin melihat SIM nya di rumah.
“Seharusnya aku berlatih saat ada waktunya.”
Dan Ae Rin tiba-tiba dapat ide.
Berlanjut ke bagian 2 klik di sini.
Lanjut…min..sarange💕💪