Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 11 Part 1 – Untuk episode sebelumnya kamu bisa baca di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa baca di tulisan yang ini.
Alarm di rumah Bon berbunyi pada pukul lima pagi. Bon terbangun dan mengintai ke bawah. Ada seseorang dengan pakaian hitam dengan membawa gitar. “Aku belum pernah melihat orang itu.”
***
Joon-Joon makan dengan Ibunya.
“Kalian sudah selesai makan? Berdirilah jika sudah selesai.” Anak-anak pun berdiri dan diberi semacam entah permen entah vitamin. Joon-joon pun bergegas berangkat. Joon Hee pun berpamitan pada bonekanya.
Joon Soo langsung mau memencet bel di rumah Bon. Namun dihalangi oleh Ibunya. Hanya saja Joon Soo terus berteriak di dari luar, “Ahjussi, tolong beri makan ikan peliharaannya.”
“Baiklah.” Ucap Bon dari dalam rumahnya. Bon langsung memberikan makan ikan peliharaannya. Usainya, Bon langsung mengecek horoskop.
“Aries, kartu hari ini. pendeta wanita. Aku belum pernah melihat kartu ini. apa maknanya.”
Pada kartu, ada semacam kode peta. Bon langsung mengecek lokasi dan nyatanya kode itu menunjukkan King Castle Apt. Bon langsung cemas karena dini hari ia pun melihat orang yang mencurigakan.
Bon berlari ke bawah. Anak-anak sudah diangkut dalam bus sekolah. Bon melihat Ae Rin yang sepertinya disorot oleh cahaya. Bon melihat sumber cahaya yang berasal dari salah satu unit di apartemen.
Bon panik, mengingat kejadian lama yang telah menimpa Candy.
“TIDAAAAAKKKK….” Bon berteriak yang langsung menyita para kumpulan Buibu yang belum bubar. Bon berlari dan menubruk *teeehh kaleee Ae Rin.
Seperti yang saya bilang di episode sebelumnya. mereka dalam posisi yang lebih enak di kasur aja dan Cuma berdua saja.. yaakkk… klean paham kan? Hahah.
Semuanya bengong. Dan asal mula cahaya adalah dari salah satu ahjumma penghuni apartemen yang emang lagi asyik asyik dandan. Bon salah sangka. Wkwkwkw.
“ada apa Bon? Kamu sakit?”
“Tidak.” Posisi masih belum berubah. Yang lain melongo dan menonton. Bon malah tidak segera merunah posisi. Dengan merayap, Ae Rin menjauh dari Bon. Laahh kalau saya sih bakalan kupeluk *digeplakkk pembaca.
“Wahhh…Ini seperti adengan sebuah film.” Ucap Ahjumma Bong. “Kamu tahu? Film dengan pengawal yang sebenarnya pahlawan dari luar angkasa.”
“Pagi yang mengejutkan.”
“Bon.. apa maksudmu “Tidak”.” Tanya Sang Ryeol. “Kamu berlari sambil mengatakan tidaaaaakkk.”
“Ituuu..” Bon mengibas-ibaskan tangannya seperti mengusir lalat. “Ada lebah di belakang Ae Rin, aku khawatir dia akan tersengat. Kalau begitu, aku permisi. Tadi aku sengaja berolahraga.”
Bon pn ngacir gitu aja.
(Terkadang, tindakannya mengagetkanku).
“Ae Rin… kita harus mengadakan rapat darurat.” Ucap Ahjumma Kim. Dan dua anggota lainnya sepertinya menaruh curiga bahwa Bon dan Ae Rin ada anu anu.
***
Ae Rin disidang.
“Bon menyukaimu atau semacamnya?” Ucap Ahjumma Kim dengan menggebrak meja.
“Tidak mungkin.”
“Lantas, kenapa dia muncul tiba-tiba di pagi hari dengan memelukmu seperti itu? di depan banyak orang pula.”
“Sebenarnya, dia aneh dalam berbagai hal.”
“Dalam hal apa?”
“Dia selalu bangun pagi dan pergi joging.”
“Dia pasti manusia pagi.”
“Dia membeli roti tawar di toko roti.”
“Mungkin itu kesukaannya dan dia benci makanan manis.” Ucap Ahjumma Bong.
“Satu hari, dia hampir pingsan saat melihat pistol.”
“Pistol?”
“Kamu tahu, pistol mainan pemberian Unnie?”
Sang Ryeol menjelasakan, “Itu karena dia belum pernah melihat pistol. Dia dikecualikan dalam militer. Dia belum pernah melihat pistol betulan. Tentu saja dia takut.”
“Ada sesuatu yang tidak bisa kujelaskan.”
“Apaaa… apaaa… apaaa…” Trio Kwek-kwek merengek.
(Aku ingin lebih mengenalmu Bon, apa identitasmu?).
***
Bon kembali ke rumahnya. “Apa aku terlalu sensitif? Apa-apaan ini? memalukan saja. ada apa?”
Bon kembali melihat laptopnya. “Kenapa titik koordinatnya KingCastle?”
Ramalan menuliskan…
“Terkadang, hal yang tidak kasat mata.”
***
Yong Tae nampak berbicara dengan seseorang di telpon.
“Oke. Sampai bertemu di sana.” Yong Tae pun menutup telponnya. Dan di kantornya, Yong Tae pun sama-sama melihat horoskop aries hari ini.
***
Ae Rin memajang tas baru.
“Membawa tasnya kembali hanya menambah pekerjaan. Go Ae Rin Sshi, “
“Ya,”
“Terima kasih banyak.”
“Ahhh bukan apa-apa. Aku ingin barang di toko laris, agar angka penjualannya naik dan bos kita sukses. Sebaiknya aku terus bekerja di suatu tempat.”
“Aku yakin begitu.” Ucap Agen Yoo yang ikut beres-beres juga. “Ae Rin Sshi, seperti apa pengasuhmu? Dia bisa dipercaya?”
“Dia orang yang ingin aku percaya. Apalagi dia sangat menyukai anak kecil.”
“Itu mustahil.” Gumam Agen Yoo.
“Apa?” Ucap Ae Rin.
“Maksudku, banyak pria yang tidak suka anak-anak.”
“Bagaimana kamu tahu bahwa pengasuhku seorang pria?”
Do Woo langsung menjawabnya, “Aku pernah melihatnya di jalan. Dia tinggi, kurus dan berekspresi datar, bukan?”
“Ya. kurasa begitu.”
Yaaaaaa…. hampir saja ketahuaaaannn…
Ae Rin menaruh tas dan sayangnya tas itu terjatuh di lukisan yang difungsikan sebagai pembuka kunci markas rahasia. Untung saja Do Woo mencegahnya kembali agar pintu tidak terbuka.
“Ae Rin Sshi. Bukankah gambar ini bagus?”
“Ya. gambarnya bagus.”
“Aku yang memotretnya. Kuberi judul jalanan. Jika dilihat baik-baik, ada jalan lain di ujung jalan ini.”
“Aku tidak melihatnya.”
“Kamu harus melihatnya dengan hatimu. Kamu harus berusaha untuk bisa membaca maksud mendalam senimannya.”
Agen Yoo berbisik. “Hentikan.”
“Siljang Nim, Dahulu ada tas di deka kaca pajangan. Yang Sajangnim bilang tidak dijual. Tasnya ke mana?”
“Tasnya dicuri.”
“Dicuri?”
“Kami memasang sistem pengamanan baru karena itu. kami bahkan memasang kamera CCTV.”
“Akan aku pastikan aku mengunci toko dengan baik agar tidak dicuri lagi. Tapi aku berharap bisa melihat wajah si pencuri.”
***
Bon pergi ke dukun.
“Kamu…” Sang Dukun nabokin nyamuk pakai raket dulu. “Kamu… kamu menurutiku? Kenapa meminta tiga kali pembacaan nasib? Selain itu, semuanya untuk orang lain.”
“Ini bayaranmu.”
“Bagaimana denganmu? Kamu tidak penasaran soal apapun?”
“Tidak.”
“Bayar saja dan aku akan memberitahu detail nasibmu.”
“Tidak usah.” Bon mengambil kerasnya kembali.
Sang dukun langsung berteriak, “Aku melihat darah.”
“Jangan dikatakan.” Bon pun bergegas pergi.
“Aku bilang aku melihat darah. Itu bukan mimisan.”
“Aku tidak mau mendengarnya.”
Bon pergi. Sang dukun ngedumel, “Aku belum pernah dibaikan selama 40 tahun berkarir. Aku tahu perbuatanmu musim panas lalu. Aku tahu identitasmu. Aku tahu semuanya.”
Bon hanya melirik dan mendengarkan sambil lalu.
***
“Jelas-jelas Bon aneh.” Ucap Ahjumma Kim ada dua anggota lainnya.
“Tentu… kukira dia membintangi film laga.” Ucap Ahjumma Bong.
“Seperti yang Ae Rin bilang. Terkadang Bon bersikap aneh.” Sang Ryeol menambahkan.
“Tapi dia bisa melihat masa depan. Itukah alasannya?”
“Sang Ryeol, kamu harus tetap di sisinya. Untuk mendapatkan informasi.”
“Aku akan tetap di sisinya.” Sang Ryeol memberi hormat.
***
Ibu Kwon membaca file. Adalah dukumen tentang Ae Rin yang merupakan informan.
“Kamu yakin ini laporan yang ada di meja direktur Shim?”
“Ya.”
“Cari tahu tentang King’s Bag. Serta wanita bernama Go Ae Rin ini. suruh seseorang mengawasinya di alamat ini.”
“Baik.”
***
Ae Rin sedang membersihkan toko.
“Go Ae Rin Sshi…”
“Ya.”
“Kita harus bicara lagi. Duduklah di sini.”
Ae Rin pun duduk. “Apa lagi yang harus kita bicarakan?”
“Kamu menunjukkan foto saat menjalani wawancara. Label di tas. Kamu bilang melihat beberapa nomor seri yang sama, bukan?”
“Ahhh iru rupanya.”
“Ya. tasnya memiliki nomor seri berbeda.”
“Semuanya berbeda?”
“Bacakan untukku.”
“Bacakan apa?”
“Katakan nomor serinya.”
“Tapi, aku tidak bisa mengingat angka persisnya.”
“Apa maksudmu tidak bisa mengingat? Kamu berbohong padaku?”
“Tidak. Aku memang bilang melihat beberapa nomor lain. tapi tidak pernah bilang aku mengingatnya.”
Do Woo ngekek di belakang mendengarnya.
“sajangnim, kenapa begitu tertarik dengan tas J Internasional?”
“Itu bukan urusanmu. Ini hanya ketertarikan pribadi. Silakan lanjutkan pekerjaanmu.”
“Sajangnim… jangan marah, sebenarnya, aku punya cara lain untuk mempromosikan toko kita.”
“Jangan memikirkan hal lain.”
Ae Rin memberikan suatu barang. “Kenapa tidak mempromosikan toko dengan mencetak nama toko di tas kita? Orang akan mengurangi penggunaan kantong plastik demi lingkungan. Ini sedang ramai dibicarakan. Selain itu, ini barang yang dibutuhkan para penghuni. Kita adakan promosi dengan menghadiahkan tas belanja bagi pelanggan yang membeli tas kita. Kita bisa mempromosikan toko sekaligus melindungi lingkungan. Bagaimana?”
“Ae Rin… kenapa kamu terus berusaha menjual tas? Kami hanya perlu….jangan bekerja terlalu keras ya?”
“Haruskah aku, mulai menyiapkan ini?”
“Pertama, pergilah membeli makan siang.” Agen Yoo memberikan kartu.
Berlanjut ke part 2 klik di sini.
Komentar Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 11 Part 1
btw, tas yang dicuri itu. dicuri sama Terius. wkwkwk.
Sudah pernah nonton welcome to waikiki? Nahhh.. yang jadi Ae Rin juga jadi Ibu muda di sana. Saya sih mikirnya makin ke sini sama aja gitu ya karakternya.
Ibu muda, cenderung polos tapi licik-licik sedap gitu… jadi, kesimpulan saya pikir nggak ada bedanya aja, Jung In Sung di sini dan di Welcome to waikiki. Tapi, emang sih welcome to waikiki itu kocak abis, makanya para lulusannya pada main drama baru semuanya. Alias emang pada laku.
Sudah tahu belum kalau In Sung pernah dibandingkan dengan para peran wanita yang mendampingi So Ji Sub dan doi dibilang kurang terkenal dibanding perempuan-perempuan yang main sama So Ji Sub. Namun, makin ke sini In Sung dibilang cocok jadi Ibu muda…
Ahhh buat saya sih Gong Hyo Jin lah yang terbaik kalau disandingkan sama So Ji Sub. Tapi In Sung juga cukup baik membangun karakternya di sini.
Satu hal lagi, perpaduan para trio kwek-kwek juga kece. Awalnya saya mikir Cuma buibu dan pabapa yang suka bergunjing aja karena nggak ada kerjaan. Namun mereka memang orang yang cukup berpengaruh di lingkungannya.
Tahu belum? Lee Yoo Young tadinya mau memerankan Ae Rin namun menolak. Itu… yang di Your Honor/Dear Judge dan You Drive Me Crazy.
Yoon In A juga sempat ditawari namun menolak lagii..,, tahu kan? Itu yang jadi pacarnya malaikat di Goblin itu???
Adminnya keren…kasi sinopsis sekaligus info yg up to date bagi reader-nya…salut💕👍