Besok Sore sinopsis drama korea Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 10 Part 1

Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 10 Part 1

Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 10 Part 1 – Episode selengkapnya ada di sini. Untuk yang sebelumnya ada di sini.

Yong Tae masuk ke ruangannya. “Tidak aku sangka tas ini dikembalikan secepat ini.” Ucap Ajudan Yong Tae.

“Putra mereka akan menikah, jadi mereka membutuhkan uang. mereka harus membelikan rumah saat anak mereka menikah.”

“Anda mencari tahu soal rumah tangga mereka sebelum mengadakan pertemuan?”

“Inilah namanya propsal yang tidak bisa ditokak. Kita membutuhkan kebutuhan mendesak dan waktu yang tepat. Keluarlah.”

Yong Tae menatap tasnya.

***

“Pernah lihat tas yang merka import?” Tanya Agen Yoo pada Ae Rin.

“Tentu saja.”

“Kamu tahu tasnya dijual ke siapa?”

(kenapa dia sangat tertarik dengan perusahaan itu?”

“Kamu tidak tahu detailnya?”

“Aku pernah melihat logo tasnya.”

***

Yong Tae menggunakan sarung tangan. Ia pun membuka kas tangan putih.

***

“Bentuknya nomor seri.” Lanjut Ae Rin mendengarkan.

“Kamu punya fotonya?”

“Ya.”

“Boleh kulihat?”

“Sebelum itu, apa aku diterima?”

***

Dan agen memperlihatkan Do Woo yang senyum-senyum.

“Aigooo…. sudah pukul segini.” Ucap Ae Rin. “Aku ada wawancara lain. jika tidak mempekerjakanku, aku harus pergi.”

“Mulailah bekerja pekan depan.”

“Terima kasih.” Ucap Ae Rin.

“Kita lihat fotonya dulu.”

“Omong-omong, di sini ada asuransi pegawai?”

“Ada.”

“Terima kasih. Toko akan segera ramai.”

“Kita lihat fotonya dahulu.”

“Baiklah. Aku tidak punya file aslinya, tapi kubagikan fotonya ke ruang obrolan Ibu-Ibu saat mencari merek tas itu.”

Agen Yoo melihat tasnya, (Apa ini?).

“Kapan kita meneken kontrak? Masih ada nomor seri tas yang lain.”

“Bawakan kontraknya sekarang.” Ucap Agen Yoo pada Do Woo.

***

Di rumah, Bon sedang bermain dengan Joon-Joon. Kena leser aja Bon udah tumbang. Wkwkwk…

Kemudian Ae Rin masuk sambil teriak. “Aku berhasil!!! Aku diterima!!!”

“Ibu diterima? Apa masudnya?” Tanya Joon-Joon.

“Ini kabar bagus.” Ae Rin memeluk anak-anaknya.

“Selamat.” Ucap Bon.

“Terima kasih. Sudah memberitahuku selebaran itu. mau makan di luar hari ini? aku yang traktir.”

“Tentu. Ide bagus.”

“Joon-joon cepat pakai sepatu kalian.”

***

Sumpah… ini iklan makanannya kayak enak banget. Mereka berempat makan roti lapis. Mereka makan dengan lahap dan banyak. Orang korea emang kalau makan sebanyak itu kali ya?

“Mereka makan dengan lahap bukan? Anak-anakku menyukai piza dan roti lapis.”

“Yakin hanya Joon-Joon yang menyukainya?”

“Apa? Bon Sshi… silakan pulang setelah selesai makan. Aku akan mengajak Joon-Joon belanja bahan makanan.”

“Ada yang mau aku beli juga. Aku ikut.”

“Baiklah.”

Mereka pun belanja di mall.  Dan ostnya bagus. Hahaha…

Joon-joon melihat akuarium.

“Oppa. Lihatlah, ini cantik.”

“Yang ini juga keren. Cepat sekali.”

“Mau minta Ibu membelikan ini?”

“Omma belikan kami ikan.” Ucap Joon Soo.

“Tidak… kita harus membeli rumahnya juga jika hendak membeli ikan. Lihat… rumah mereka besar sekali. Tidak ada ruang di rumah kita.”

“Akan kutaruh di kasurku.” Ucap Joon Hee.

“Nanti kamu tidur di mana?”

“Kami bisa tidur bersama.”

“Kalau kasurmu basah gimana? Ibu akan sangat kesal saat mencucinya.”

Dan Joon Soo mulai mogok minta dibelikan ikan… “Aku tidak mau pulang jika Ibu tidak membelikannya.”

“Belikan satu saja.” Ucap Bon.

“diam!!!.” Ae Rin teriak ke Bon.

“Joon Soo kamu di sini saja dengan ikan.”

Terus si Joon Hee ikutan kelojotan minta dibelikan ikan.

“Kalau begitu kalian di sini saja.” Ae Rin pergi.

“Omma jahat.” Joon-Joon menangis.

***

Adegan beralih pada Joon-joon yang senang melihat ikan di rumah… rumah Bon. Wkwkwkw…

“Kamu tidak perlu melakukan ini.” Ucap Ae Rin.

“Tidak apa-apa. Aku selalu berpikir aku harus mencoba memelihara ikan juga.”

“Gumawoyoo.kami akan jarang mengunjuginya.”

“Ya.”

“Waaahhh.. omong-omong rumahmu bersih sekali. Tidak banyak furniture juga. Kamu mencoba gaya hidup minimalis? Itu sedang tren sekarang.”

“Sebenarnya tidak juga.”

“Aku iri sekali. Impianku itu tinggal di lingkungan yang tidak bergugus.”

“Tampak kosong bukan?” Ae Rin melihat dapur Bon.

“Astaga… pernah kamu makan di rumah?” saat laci akan dibuka. Bon menghalanginya.

“Kadang-kadang.”

***

Joon-joon mulai berlarian.

“Omma rumah ini bersih sekali. Aku mau tinggal di sini.”

“Ibu bilang jangan lari.”

Bon memperhatikan. Dan entah kenapa ini ostnya kayak suara dukun yang sedang melakukan upacara arwah. Wkwkwkwk…

***

“Kenapa Bon tidak bilang perempuan itu pernah berkerja di J Internasional?”

“Terius?” Tanya Do Woo pada Agen Yoo.

“Perkataan Ae Rin kepadaku hari ini, termasuk foto tas itu, Bon sudah mengetahui semuanya. Tapi dia menyembunyikannya dariku. Kenapa? dia tidak memercayaiku? Atau mungkin dia mencoba mengatasi ini sendirian.”

“Kenapa kamu bertanya jika sudah tahu jawabannya? Dia tidak mau Go Ae Rin terlibat dalam urusan kita.”

“Lantas kenapa dia memninta kita untuk mempekerjakan Ae Rin?”

“Dia tidak mau Ae Rin dalam bahaya. Tapi mau menolongnya. Pasti itu alasannya.”

(apa Bon menyukainya?)

“Tidak…. tidak mungkin.” Ucap Agen Yoo yang kok kayaknya naksir sama Bon? Agen Yoo bahkan nampak sangat kesal.

***

Bon melihat akuarium di rumahnya.

Dan udah gitu aja. tapi ganteng banget emang So Ji Sub ini.

***

Ae Rin mulai bekerja di King’s Bag.

“Selamat pagi.” Ucap Ae Rin pada Do Woo.

“Ini bukan pagi. Kamu lebih awal datang.”

“Ayolahh… kamu juga datang lebih awal. Kenapa aku ditegur?”

“Aku datang lebih awal karena ada banyak pekerjaaan.”

“Aku juga.” Ucap Ae Rin yang langsung bekerja. “Aku harus membersihkan debu di rak-rak.”

Pelanggan pun datang. Ae Rin memberikan salam tapi Do Woo malah bilang. “Kami buka pukul 10.00.”

“Boleh aku lihat-lihat dulu? Lalu membeli pukul 10.00?”

“Kalau begitu silahkan.”

“Bolehkan aku sentuh?” Tanya Pelanggan.

“Tidak boleh.” Ucap Do Woo.

“Aku permisi.” Pelanggan mulai marah.

Langsung deh didekati sama Ae Rin. “Silakan dilihat lebih dekat, ada cermin di sebelah sana. Anda bisa memerikasanya. Anda harus melihatnya sendiri untuk bisa memastikan.”

***

Agen Yoo bertemu dengan Pak kepala di pinggir laut.

“Seorang pegawai?” Tanya Pak kepala.

“Aku pernah bilang ada saksi untuk kasus pembunuhan Pak Moon bukan? Dia istri saksi itu.”

“Apa?” Pak kepala membaca berkas Ae Rin. “Kenapa mencari istrinya alih-alih saksinya langsung?”

“Saksi Cha Jeong Il sudah meninggal. Dia ditemukan oleh pembunuh Pak Moon, dan nampaknya dia dibunuh pada hari yang sama.”

“Punya sesuatu yang membuktikan dia saksi pembunuhan itu?”

“Punya.”

“Pastikan tidak ada yang tahu.”

“Baik Pak.”

“Tadinya kupikir keraguanmu tidak masuk akal, tapi kini semuanya makin jelas. Terus kabari aku dan waspadalah.”

“Tentu.”

“Omong-omong, kenapa kamu mempekerjakan istrinya?”

“Aku harus menggali informasi lebih dalam tentang saksi Cha Jeong Il. Akan aku jadikan dia informanku. Tolong setujui biaya operasinya.”

“Kamu yakin dia bisa dipercaya?”

“Tentu saja. dia juga pegawai yang baik.”

***

Yong Tae bicara sendiri di depan komputer sekertaris. “Belum lama ini aku memformatnya.” Dan laci dibuka. Ada buku catatan, “Preferensi makanan Si Sombong Aneh.” Ketika dibuka Yong Tae pun sadar, “Nampaknya si sombong aneh itu aku? Jelas sekali Ae Rin bukan tipe pemalas.”

***

Ae Rin di King’s Bag mondar mandir. “Astaga… kita sepi pelanggan” Ucap Ae Rin pada Do Woo. “Bagaimana ini?”

“Tapi karena sepi. Ini menyenangkan.”

“Kamu tidak boleh berkata begitu pada seorang pegawai. Pikirkanlah pemilik yang menggajimu. Jika kita tidak punya pelanggan setelah membayar sewa toko, apa pemiliknya punya cukup uang untuk menggaji kita?”

“Kamu mencemaskan yang tidak perlu.”

Ae Rin pun mendapatkan panggilan telpon….

***

Trio Kwek-Kwek sedang bersama Bon.

“Aku sibuk. Ada apa?” Ucap Bon.

“Begini… jadi… beritahu apa istrik akan dipromosikan tahun ini.” Ucap Sang Ryeol sambil memperlihatkan selembar kertas.

“Aku mau tahu suamiku dan aku cocok atau tidak. Apa kami akan punya anak lagi?” Ucap Ahjumma Bong. Wagelahhh udah nikah nanya kecocokan? Mau punya anak lagi kan tinggal ena enak kan?

“Apa yang kalian bicarakan?” Bon mulai bingung.

“Joon Soo omma bilang semuanya. Katanya kamu jago meramal. Dia sering memujimu. Adik iparku akan menikah musim semi mendatang. Pilihkan tanggal yang baik.” Ahjumma Kim memberikan kertas lagi.

“Bon… kami tidaj bilang ke orang lain. hebat bukan?” Ucap Sang Ryeol.

“Kalian sangat hebat. akan aku lihat.” Bon mulai praktek perdukunannya. Ahahahhahahahha. “Aku bisa menerawangnya. Akan aku lakukan sendiri di rumah dan kuberi tahu kalian nanti.” Bon pun langsung berdiri.

“Baiklah. Kami akan membayar dengan layak.” Ucap Ahjumma Kim.

Bon pergi dengan membawa 3 lembar kertas. “Buatkan jimat gratis untukku.” Ahjumma Bong nambah-nambanh.

Lanjut ke bagian 2 yaa.. klik di sini.

Komentar Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 10 Part 1

Ini kalau tayang di FTV SCTV maka akan jadi judul, Dukunku, Pengasuh anak-anakku ternyata cintaku uwuwuwuwuw… kekekek…

Gila lho. Tiba-tiba jadi dukun begini. Terius Behind Me nyatanya drakor ringan yaaa??? Dengan imaginasi liar para buibu yang bisa dipenuhi dengan kehadiran So Ji Sub. So far sih masih kocak aja bawaannya. Lhaaa wong Yong Tae aja bikin lucu kok. Penjahat kok lucu yaaa di sini.

Trio kwek-kwek itu emang nggak ada kerjaan banget yaaa… ahahha,

Eh tapi, saya sih bakalan konsultasi kalau ada dukun kaya So Ji Sub…. hahaha.

0 Likes

Author: besoksore

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Comment

  1. Aq kaget lihat Bon nerima kertas keluhan trio bawel😺..mau diramal pake apa..kartu tarot atw kartu remi…wkkwk😂😂

error: Content is protected !!