Sinopsis Drama Korea Terius Behind Me Episode 1 Part 1 – Haaaaiiii…. kali ini besoksore.com mau buat sinopsis drama korea yang judulnya Terius Behind Me. Langsung saja dulu yaaaa…
Kim Bon (So Ji Sub) memandang sebuah sungai di depannya. Di belakangnya ada kereta api yang melintas.
“Hari ini adalah hari H.”
Kemudian ada suara perempuan terdengar, sekelebat perempuan yang bermain piano, “Jika aku tidak datang ke pertemuan kita selanjutnya…” Mian mimin belum tahu ini suara siapa.
“Jangan khawatir. Aku akan menjagamu.” Suara Kim Bon lagi.
“Ketahuilah bahwa ada yang salah. Bunuh saja aku.” Suara perempuan lagi. Adegannya perempuan memontret, peluru yang jatuh dan teriakan “tidak”.
Kemudian ada suara ahjussi (entah siapa lagi). “Target selanjutnya adalah rumah wanita itu.”
“Enam?”
“Ya.” entah suara siapa lagi. Dan ada adegan Kim Bon yang menodongkan pistol.
***
Alarm berbunyi. Kim Bon bangun dari tidurnya. Pukul 05.00. Terdapat beberapa luka di punggung Kim Bon. Ia memakai jakaet hitamnya. Membuka kulkas dan mengambil sesuatu untuk diminum.
Botol yang sudah ia minum habis kemudian ia cuci dan buang ke tong sampah.
Kim Bon menuju jendela, ia membuka sedikit tirai dan mengintai suasana di luar dengan menggunakan teropong. Ia pun keluar apartemen, menaruh sesuatu di sekat pintunya. Kim Bon lari pagi.
***
“Sebagaian orang menghabiskan waktu pagi mereka dengan keteraturan dan ketertiban.” Suara Go Ae Ran (diperankan Jung In Sun).
Dua kakak beradik, lelaki dan perempuan sudah ribut. Ae Ran yang memasak berteriak meminta kedua anaknya untuk berhenti membuat kegaduhan.
“Bukankah Ibu bilang tidak boleh bertengkar?”
“Dia memukulku.” Ucap Anak Perempuan.
“Aku tidak memukulnya. Aku bertabrakan dengannya.” Anak yang lelaki protes.
“Tidak. Dia memukulku Bu. Sakit sekali.”
“Joon Hee-ku sayang. Apakah sakit?”
“Saatnya berhenti Joon Soo. Matikan TV.Sudah waktunya menggosok gigi. Kalian akan terlambat.”
“Aku menyikat gigi saat malam.” Ucap Joon Hee. Joon Soo pun mengangguk.
“Karena menyikat gigimu kemarin, kamu tidak akan sikat gigi hari ini?
“Benar.” Keduanya mengangguk.
“Sungguh? Karena semalam kita sudah makan, kita tidak akan makan hari ini? kalian memakan camilan kemarin, jangan makan camilan apapun hari ini. ahhh…. kalian juga makan jeli kemarin, mari kita tidak makan jeli hari ini.”
Joon Soo berteriak, “di mana sikat gigiku?”
“Akan aku carikan untukmu.” Joon Hee mengekor Joon Soo menuju kamar mandi.
***
Ae Ran sedang mengambil susu dan yogurt di pintu apartemennya. Ia mengambil dengan badan masih di dalam rumah. Kedua anaknya bersikap sangat usil sambil gosok gigi. “Kita harus mengerjai Ibu.” Ucap Joon Soo pada saudaranya.
Di waktu yang sama, Kim Bon baru saja keluar dari lift.
Kerena mengaduk-aduk kantung di pintu dengan tidak jelas. Yogurt terjatuh di lantai.
Yogurt itu menggelinding ke arah Kim Bon. Kim Bon mengambil yogurt tersebut. Namun, dari arah belakang, kedua anak usil ini mendorong pantat ibunya hingga ibunya kehilangan keseimbangan.
Ae Ran lari tak seimbang. Hingga menabrak Kim Bon. Kim Bon pun hidungnya berdarah.
“Astaga bagaimana ini?” Ae Ran mencoba membersihkan dengan celemek yang dia pakai.
“Apa yang kamu lakukan” Kim Bon menyingkirkan tangan Ae Ran.
“Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku minta maaf. Tapi hidungmu berdarah.”
“Tidak masalah.” Kim Bon mulai berdiri.
“Aku sungguh minta maaf. Itu pasti sangat sakit.”
“Aku baik-baik saja.” Kim Bon akan masuk ke apartemennya.
“Tunggu. Ini untukmu. Ini hadiah.” Ae Ran memberikan yogurt. “Mohon diterima. Aku minta maaf tentang pagi ini. maafkan aku.”
Ae Ran langsung menengok ke kedua anaknya yang ada di puntu. Anaknya pun lari. Hahaha…
“Dasar anak-anak nakal. Yaaaakkkk….”
Kim Bon memegang yogurtnya yang terbalik dan mulai menetes. “Sebagian orang menghabiskan waktu paginya dengan kekacauan dan kebingungan.”
***
Para Buibu mengantarkan anak mereka ke bus sekolah. Di antara mereka ada yang menanyakan di mana keluarga Joon Hee berada. Dan Joon Hee serta Joon Soo membuat sangat lelet hingga membuat para ahjumma lainnya mengomel.
“Keluarga mereka terlalu berisik.” Ahjumma 1 ngomong
“Keluarga Joon Soo memang berlebihan. Sulit mengurus dua anak.” Ucap Ahjumma 2.
“Joon Soo dan Joon Hee bukan anak-anak biasa.”
“Tepat sekali.”
Ae Ran kemudian memasukan kedua anaknya di dalam bus. Para ahjumma dan ahjussi pun bubar.
Salah satu ahjussi mengatakanm “Ahhh… ada diskon di Bonjour Bakery untuk hari pertama mereka.”
“Benarkah? Jika kita terlambat, tidak akan ada yang tersisa. Aku harus pergi ke sana sekarang. aahh benar juga, daging goreng tepung di saluran belanja bagaimana?”
“Mari beli dan kita bagi dua.”
Suara Go Ae Ran lagi, “Juga… banyak informasi diperlukan selama pagi yang kacau.”
***
Go Ae Ran bersama ahjumma 1.
“Masalahnya, aku menggunakan semua sumberku untuk mencari tahu. Anehnya, aku tidak bisa menemukan informasi tentang perusahaan itu. kamu yakin perusahaan itu disebut J Internasional?”
“Ya.” Ucap Go Ae Ran.
“Karena ini adalah posisi sekertaris, pakai setelan jas.”
“Setelan jas?”
***
Di rumahnya Go Ae Ran mengambil setelannya ketika belum menikah. Dia kesulitan menutup roknya karena badannya sudah sedikit melar. Sebelum pergi, Go Ae Ran membaca keberuntungannya terlebih dahulu di internet.
“Aries. Pesulap. Semua akan berjalan sesuai rencana. Kamu siap melakukannya. Energi kuat, jadi, segera lanjutkan rencana barumu.”
Suara Kim Bon lagi…. “Pertarungan kartu tarot bisa menjadi hiburan sederhana.”
Di tempanya,Kim Bon mengakses peruntungan aries menggunakan laptop. “itu dia.” *tiba-tiba ada adegan pria yang berada di bandara.
Setelah membaca peruntungan aries, Kim Bon melihat ponsel untuk melihat gps, seseorang ada si startown. Kim Bon pun pergi…
Suara Go Ae Ran lagi, “Untuk sebagian, pembacaan kartu tarot bisa menjadi informasi yang sangat penting.”
Kim Bon dan Go Ae Ran bertemu di lift.
“Hidungmu sudah tidak apa-apa?”
“Ya.”
“Aku biasnya tidak seceroboh itu. anak-anakku berulah pagi ini…”
Kim Bon meminta Go Ae Ran berhenti bicara dengan tangannya. “Kamu tidak perlu berbicara.”
“Baik. Kamu jarang keluar saat siang hari. Kamu mau pergi ke suau tempat hari ini?”
Dalam hati Kim Bon. “Siapa wanita ini? kapan dia tahu jalur pergerakanku?”
Ae Ran berbicara lagi, “Karena kamu keluar, mampirlah ke Bonjour Bakery. Ini hari pertama mareka, jadi 200 orang pertama akan mendapatkan roti tawar gratis. Kamu hanya membeli roti tawar bukan?”
Dalam hati Kim Bon lagi, “Bagaimana dia tahu aku hanya membeli roti tawar?”
Ae Ran ngomong lagi. “Aku kan memberikanmu hadiah.” Ae Ran mencari sesuatu di dalam tasnya.
“Tidak usah.”
“Aneh. Di mana benda itu?”
Lift terbuka.
Ae Ran kemudian memberikan sesuatu pada Kim Bon kemudian pergi, “sebuah permen susu.” Dibelakangnya ada tulisan “aku mengawasimu.” Mooooooo ada suara sapi. Wkwkwkwk.
Suara Kim Bon lagi, “Kami tinggal di tempat yang sama, tapi di dunia yang amat berbeda.”
***
Episode 1- saksi.
Seseorang bernama Moon Sung Soo- Kepala keamanan nasional, membawa sebuah koper di stasiun. Ia nampak aneh membuka tasnya, kemudian ia mengambil sesuatu dari loker sewaan yang ada di stasiun. Sebuah tas yang ia bawa, ia tukar dengan tas yang ada di dalam loker.
Moo Sung Soo pun pergi. Dari dekat, ada seorang pria dengan setelan jas yang mengawasinya. Kemudian menelpon seseorang.
“Dia sudah mengambilnya.”
Kemudian, seseorang yang menerima telpon itu berbicara sendiri usai menerima laporan, “Dia bertindak begitu rendah hati. Tapi ternyata munafik.”
Sang bos kemudian meminta sekertarisnya meminta calon pegawainya untuk masuk. Di luar ruangan pimpinan kantor J-Internasional sudah ada Go Ae Ran.
Go Ae Ran berbicara pada sekertaris yang masih bekerja, “Omong-omong, kenapa kamu berhenti?”
“Aku memberikannya undangan pernikahanku, dan dia meminta surat pengunduran diriku.” Ucap Sekertaris.
“Apa?”
“Semoga berhasil.”
***
Go Ae Ran pun masuk.
Sang Bos melihat resume, “Kamu sudah menikah?”
“Ya.”
“Kamu juga punya dua anak.”
“Ya. aku memiliki anak kembar berusia 6 tahun.”
“Kembar?” Bos kemudian menaruh resume di meja. “Ahjumma, kamu tidak membaca prasayatnya? Aku mencari seseorang yang belum menikah.”
“Di sana tertulis orang yang sudah menikah dan akan lebih baik jika memiliki lebih banyak anak.”
“Apa katamu?”
“Itu sebabnya aku sangat terkejut dan terkesan saat mengirim aplikasi. Anda ingin memeriksanya? Aku yakin tulisannya di sini.”
Kemudian ada suara barang-barang yang sengaja di banting dari luar. Rupanya sang bos dikerjai mantan sekertarisnya yang sedang membereskan barang-barangnya.
“Astagaaa… oke. Kamu bisa pergi.” Ucap Sang Bos.
“Apa?”
“Aku tidak akan mempekerjakan ahjumma, jadi, pergilah.”
“Pak, Anda baru mengajukan dua pertanyaan. Apa kamu sudah menikah dan apakah kamu punya anak. Pertanyaan macam apa itu? anda harus bertanya padaku tentang pengalaman yang aku miliki dan apa yang aku kuasai. Anda tidak menanyakan hal penting.”
“Kedua pertanyaan itu adalah yang paling penting bagiku. Ahjumma, aku pemberi kerjanya, aku akan mempekerjakan orang berdasarkan persyaratanku. Kenapa kamu mengeluh? Jika kamu sudah menikah, lakukan pekerjaan rumah tangga. Kenapa kamu keluar dan membuat semua orang lelah?”
Go Ae Ran marah. “Aku mencoba menghasilkan uang. kami memiliki hipotek apartemen dan aku harus membayar uang pokoknya sambil membesarkan dua anak. Aku ke mari untuk mendapatkan uang. paham? maaf sudah membuat lelah dan membuang-buang waktu Anda. Tapi Anda juga membuang waktuku yang berharga.. lowongan pekerjaan Anda salah, Anda membuang waktu dan tenagaku. Minta maaf padaku.”
Berlanjut ke part 2 ya. klik di sini.