Sinopsis Drama Korea Parfume Episode 7 Part 1 – Episode sebelumnya ada di tulisan yang ini. Selengkapnya kamu bisa cari di tulisan yang ini yaaa guys. Selamat membaca buat kamu-kamu. Terima kasih sudah mengikuti sinopsis di marihhhh…
Kim Siljang, karena penasaran melihat rekaman video CCTV saat ia mengikuti Min Ye Rin masuk ke toilet dan memang yang keluar adalah Ahjumma. “Sudah kuduga. Setelah Min Ye Rin masuk, satu-satunya yang keluar dari kamar kecil adalah ahjumma pesuruh. Min Jae Hee. Mi Ye Rin. Astagaaa… entahlah. Alih-alih melakukan ini aku akan langsung mengonfrontasi Ye Rin. Empat mata!!!”
***
Eehh ada adegan Suneo dan Ye Rin dansaaaaaaa….. dengan ost sicantik dan si buruk rupa. Kemudian kembali pada potongan episode sebelumnya.
“Letakkan dia sekarang.” Ucap Pak Park. “Aku akan menelepon polisi.”
“Tidak. Jangan lakukan itu. Aku akan memberitahumu segalanya.”
***
Ahjumma dan Kim Siljang bicara di atap gedung.
“Aku melakukan banyak riset untuk tahu apa yang terjadi. Jadi, jangan cbcb kabur dari masalah ini.”
“Benar. Aku Min Ye Rin.”
“Benar. Tapi bagaimana itu masuk akal?”
“Memang tidak masuk akal. Aku juga sulit memercayainya. Entah bagaimana itu terjadi.” Ahjumma mengeluarkan parfume. “Ini kunci dari rahasiaku.” Kemudian parfume dibuka dan ditungan ke tangan. Sedikit gosok dan baukan ke wajah. Kemudian berulang. Bumi gonjang-janjing langit kelap kelip.
“Astaaaagaaa apa yang terjadi?” Kim Siljang teriak. Ahjumma sudah berganti wujud.
“Ini aku. Aku juga tidak tahu apa yang terjadi. Aku kebetulan memakai parfume ini yang kebetulan menjadi milikku. Dan aku kembali ke penampilan lamaku. Dengar… kumohon, tolong rahasiakan ini. Kumohon. Ini keajaiban terakhir untuk jiwa malang yang hidupnya terjebak dalam keburukan ini.”
“Ini tidak masuk akal.”
****
Suneo mengigau… “Ayo mendekat…. ayo mendekat….”
***
Kim Siljang memegang parfume Ye Rin. “Aku tidak tahu ini keajaiban, sihir, atau sulap. Tapi bagaimanapun, aku tidak bisa membiarkanku tinggal di sini lagi. Keluarlah sekarang.”
“Tolong abaikan ini sekali saja. Kumohon. Tidak… kumohon,tunggu satu tahun saja. Aku tidak akan melukai siapapun. Tolong aku menjadi model saja.”
“Tapi itu tidak masuk akal. Dengar, aku akan menutup mataku dan berpura-pura tidak melihat apapun. Jadi, bawa ini dan pergi sekarang!”
Dan tak sengaja parfume itu jatuh. “bagaimana ini? Parfumeku yang berharga. Dasar pembunuh!!!!”
“Maaf. Aku tidak bermaksud. Tunggu… tapi tetap saja… apa maksudmu pembunuh?”
“Begitu parfume ini habis. Aku akan mati. Kamu baru saja mengurangi separuh sisa waktuku. Dasar pembunuh berdarah dingin.”
“Apa? Kamu akan mati begitu parfumenya habis? Apa kamu serius?”
“Aku ingin menjalani kehidupan manusiawi yang kudambakan. Apa itu salah? Apa yang telah kulakukan padamu sampai kamu sekejam ini terhadapku? Sekarang, sisa waktuku hanya setengah tahun lagi.”
“Maaf… aku tidak tahu. Aku tidak akan melakukannya jika tahu.”
“Jika punya hati nurani sedikit saja. Kamu akan membantuku membalaskan dendamku sebelum aku mati, bukan? Jika aku mati seperti ini, aku akan menjadi roh jahat dan akan menghantuimu selamanya. Aku akan mengutukmu.”
Ye Rin menakuti Tuan Park. “Baik… mundurlah. Jangan mendekat. Aku akan merahasiakannya. Baik… tapi aku ingin kamu menjanjikan sesuatu kepadaku.”
***
Ye Rin duduk di samping Suneo. Tapi suaranya yang munculkan adalah suara Kim Siljang. “Seo Yi Do mengalami hidup yang menyedihkan. Dia mungkin sudah dewasa. Tapi dia seperti anak kecil yang terluka. Jangan biarkan dia tahu bahwa kamu akan segera meninggal, serta, tolong pergi sebelum kamu meninggal. Menghindarilah tanpa jejak daari hidupnya.”
Ye Rin berkata. “Bagun dan ganti pakaianmu.”
Ehh tapi Ye Rin yang membuka pakainnya. “Aku pikir dia lemah. Tapi dia lebih bugar dari kelihatannya.”
Suneo terbangun. Ye Rin kaget dan melompat.
“Dasar setan. Apa yang hendak kamu lakukan? Apa kamu dipenuhi dengan nafsu jasmanimu lagi?”
“Tidak. Pakaianmu basah, jadi, aku hendak mengganti…”
“PERGI. Jika kamu menyentuhku lagi, aku akan membuatmu menyesalinya.”
“Sekalipun aku haus, aku tidak menginginkan pria yang sakit.” Yaaaeeeyaaalaahh haus mah minum air. Anagggg kecilll jugaaakk tahuuu. Wwkwkwk. “Ganti piamamu. Lagi pula, tubuhmu tidak akan rusak jika aku melihatnya. Tidak usah panik.”
“Dari mana dia kerasukan warwah vulgar seperti itu?”
****
Ye Rin sedang menjemur baji. Alarm berbunyi. Ia ke kamar Suneo lagi.
“Apa? Kamu sakit lagi?”
“aku kedinginan.”
Kemudian Ye Rin menempelkan semacam koyok.
***
Ye Rin sedang membasuh wajahnya. Alarm berbunyi lagi.
“Alarm itu ada di mana-mana. Aku bersumpah aku akan mengurung orang menyebalkan itu dalam rumah sakit jiwa terbengkalai sebelum aku mati.”
Lanjut ke bagian 2 yaa… klik di sini.