Sinopsis Drama Korea Parfume Episode 1 Part 2

Sinopsis Drama Korea Parfume Episode 1 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini yaaaa... untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. Terima kasih yaaaa…. ini mau lebaran sampe jam segini sub indonya belum keluar juga coba. Wkwkwkkw. Aduhhhh kasihan deggg saya. Padahal mau buru-buru banget!!!

Suneo lanjut bicara sementara Min Jae Hee mamandang tali gantung di apartemennya. “Bunuh diri adalah kematian paling berfilosofi.”

“Tapi, apakah tidak telalu kelam mengangat tema ini sebagai tema fashion?” Tanya pewawancara.

“kematian itu sendiri tidak memiliki arti atau nilai. Itu hanya sebuah protein yang terurai.” Eemmm biologis banget. “Akan tetapi, kepunahan itu ada karena akan hadirnya sebuah kelahiran baru. Entropy. Luar angkasa sendiri terdiri dari kekacauan dan kepunahan. Kematian dan eksistensi……membawa  kelahiran baru dan potensi untuk semesta.” wkwkwkw Suneo ceramah sampai pewawancaranya kesel sendiri. “Sebagai contoh, berkat kepunahan makhluk yang tidak berguna, semesta menerima energi darinya. Dan karena itu, potensi kelahiran genius kreatif bin koplak seperti diriku tercipta.”

“Apa katamu? Omong kosong apa…”

“Montague mengatakan ini… seseorang yang mempelajari kematian akan melupakan rasa sakit.” Dan visual beralih pada Min Jae Hee yang akan bunuh diri. “Realisasi kematian akan membebaskan kita dari semua belenggu kita.”

Min Jae Hee mulai memasukkan kepalanya ke dalam tali.

Terdengarlah bunyi bel, Min jae Hee pun panik dan tak sengaja melepaskan pijakkannya di kursi. Ia menggantung…. sekuat tenaga ingin lepas. Tapi, untunglah karena dia berat, tali pun runtuh. Min Jae Hee terjatuh. Ia pun langsung sadar.

“Di mana aku? Apa aku sudah mati?”

Bel masih berbunyi. Ternyata mamang paket.

“Ada yang bisa kubantu.” Lewat suara Min Jae Hee.

“Ternyata anda di rumah. Anda mendapatkan paket.”

“Aku tidak butuh apapun lagi. Simpan saja.” Alat pun dimatikan Min Jae Hee.

****

Mamang paket bicara sendiri. “Tidak butuh apapun lagi?”

****

Kim Tae Joon ada di tempat bunga. Tulisan bunga adalah “perpisahan indah Kim Tae Joon dan Min Jae Hee. Setelah ini berakhir, tidak perlu membuatnya menjadi indah. Aku akan merenungkan kebersamaan kita selama 17 tahun.”

Tae Joon pun memotret bunga pesanannya. “Aku tidak ingin menodai kenangan indah kita. Mari kita berpisah dengan indah.” Begitulah tulisannya.

***

Jae Hee sendiri mengeluarkan pil-pil tidur.

“Suamiku akan pulang sebentar lagi untuk menyeretku ke pengadilan keluarga. Aku tidak punya banyak waktu. Kita harus mati hari ini.” Ia pun meminum obatnya.

Dan entah ada angin apa. Mamang paket dengan menggunakan derek muncul dari jendela. “Siapa?” Jae Hee pun kelihatan sangat kaget. Namun akhirnya ia menerima paket yang diberikan.

“Dengar… aku tidak pernah memesan paket ini.”

“Anda Min Jae Hee-Nim bukan?”

“Ya… aku Min Jae Hee, tapi…lihat ini, tidak ada pengirimnya. Siapa yang mengirim ini?”

“Tidak ada kehidupan yang tidak memiliki kesulitan. Bagaimanapun, orang-orang yang ditakdirkan bertemu pada akhirnya akan bertemu. Itu akan membawa arti hidup kita.”

“Ahhh aku agak sibuk sekarang. Aku tidak bisa mendengar filosofi anda tentang kehidupan. Jika sudah selesai. Silakan pergi.”

“Jika kehilangan keberanian anda. Bertahanlah dan jaga kesehatan anda sampai waktu anda di dunia ini selesai. Selama anda hidup, keajaiban mungkin akan mendatangi anda, itulah kehidupan.”

Mamang dan Jae Hee pun dadah-dadah dan derek pun turun.

****

Jae Hee masuk kembali. Ia masih dengan botol pilnya. Kemudian meminum pil tidur kembali. Kali ini sebanyak dua butir.

Kemudian, ia pun membuka kotak dari mamang. Ternyata isinya adalah parfume. Setelah membuka, ada tulisan.’

“Aku akan menemuimu hari ini.”

Jae Hee malah sinis. “Kebodohan apa ini sekarang? Benarkah ini untukku? Mungkin pria Buddha itu, tersesat dan mengirimkannya ke tempat yang salah.”

Parfume dilihat. Ditrawang layaknya duit. Dipandang layaknya gebetan. Kemudian dibuka layaknya botol aqua… wkwkwk efek haus puasa. Kemudian parfume dibaui. Ditempelkan ke tangan dan dibaui kembali.

Kemudian, visualnya adalah ketika Min Jae Hee berada di tempat seperti padang bunga. Tapi kemudian menjadi mendung dan penuh dengan petir.

Kemudian kembali ke Jae Hee di kediamannya. Saat sadar…. ia ngaca dan berubah menjadi perempuan muda yang kurus. Ia bahkan teriak saat melihat wajahnya di cermin.

“Siapaaa kamu???” Jae Hee mencoba mengingat kejadian sebelumnya. Saat ia merobek foto. “Kamu adalah aku? Ini aku!!!!!”

Jae Hee teriak dan ternyata CD yang ia pakai malah melorot. Wkwkwkwk.

****

Suneo mencoba mengecek tempat yang akan menjadi peragaan busana. Musik dimainkan dan Suneo berkata. “Stop!!! Stop!!!” Suneo pun diberikan mikrophone.

“Sudah kubilang, bintang peragaan busana adalah pakaiannya, bukan modelnya. Apa ini aula konser? Turunkan lampu itu!!! Ambil papan ceritanya. Berikan kepadaku!!!!”

Kemudian seorang pegawai memberikan papan cerita pada Suneo. Suneo mendadak gemetar. “Kamu…. siapa kamu?”

“Apa? Aku pegawai paruh waktu.”

“pergi.”

“kemana?”

“menyingkirlah dari hadapanku.”

“Apa aku melakukan kesalahan?”

“duaaa… tigaaa…keluarkan dia dari sini.” Suneo pun teriak. Suneo nampak ketakutan melihat pegawai paruh waktu.

Kemudian dua pegawai datang mendekati pegawai paruh waktu. “Setidaknya berikan aku alasannya. Kenapa anda memperlakukan orang seperti ini?”

Dan semacam bintik di wajah pegawai paruh waktu menakuti suneo. Nampak bintik itu membesar… banyak…. dan suneo pingsan….”

***

Min Jae Hee ada di toilet. Ia mencoba membenturkan kepalanya di tembok dan kesakitan. “Ini bukan mimpi.”

Jae Hee pun melihat penampilannya di cermin. Tangan dan kaki ia periksa.

“Sudah lama aku tidak bisa melihat ujung kakiku.” Itu guysss… kalau melihat kebawah pasti kehalang sama perutnya. “Aku tidak mengira akan melihat kalian lagi.”

Suara Min Jae Hee yang gendut terdengar lagi. “Ketika aku merelakan hidupku. Keajaiban terjadi lagi. Kenapa? Bagaimana? Bagaimana ini bisa terjadi?”

Kemudian ada sms dari suami Min Jae Hee.

“Apa kamu sudah siap? Aku akan tiba dalam 10 menit.”

Min Jae Hee kalap dan ia membereskan apa yang bisa ia bereskan. “Aku harus bersembunyi beberapa waktu. Aku harus mencari tahu kenapa semua ini terjadi.”

Jae Hee memasukkan baju ke dalam tas dan menggunakan baju anaknya yang masih SMA.

Ia pun menulis memo. “Jin Kyung, Ibu pinjam beberapa pakaianmu. Sesuatu telah terjadi, jadi, ibu tidak akan pulang selama beberapa waktu.”

Lanjut ke bagian 3. klik di sini kelanjutannya.

 

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!