Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 9 Part 1 – di siniEpisode sebelumnya dan selengkapnya di sini.

Ha Yeon Joo yang melihat Eun Hyuk dan Min Chae Rin ciuman, langsung syok dan menjatuhkan bunga yang ia bawa. Yeon Joo pun langsung lari.

“Kamu gila?” Ucap Min Chae Rin. “Kamu pikir aku murahan?” Min Chae Rin memukul Eun Hyuk.

“Seandainya begitu. seandainya kamu murahan.” Eun Hyuk memeluk Chae Rin. “Sebentar lagi aku akan masuk ke altar, tapi tidak akan jika kamu mengentikanku. Aku akan berhenti jika kamu meminta.”

Chae Rin melepas pelukan Eun Hyuk, “pergi. Hampiri wanita yang sedang menunggumu.”

“Kamu sungguh-sungguh?”

“Aku serius.”

“Kamu yang paling tahu seperti apa rasanya  hidup bersama orang yang tidak kamu cintai. Kukembalikan kata-katamu sebelumnya. Mulai sekarang perhatikan baik-baik bagaimana aku hidup dan jangan berpaling. Itu hukuman yang kuberikan karena kamu tidak jujur pada perasaanmu.” Eun Hyuk pun pergi.

***

Yeon Joo berjalan dengn gontai. Ia keluar dari gedung.

Di depan gedung ada Moon Jae Sang yang sedang menerima telpon. “Aku menghadiri pernikahan supirku. Pimpinan menyukainya, aku harus datang. sungguh? Kalau begitu kita harus bertanding. Baik… aku harus segera ke sana.” Saat telpon Moon Jae Sang ditutup, ia melaju dengan mobilnya.

Dan tiba-tiba ada Ha Yeon Joo yang menyebrang. Yeon Joo terjatuh karena kaget. Jae Sang keluar dari mobilnya.

“Kamu sudah gila? Kenapa berlari sembarangan?”

Yeon Joo yang masih kalut malah masuk ke mobil Moon Jae Sang. Ia menekan kunci.  Akhirnya Jae Sang masuk ke mobilnya.”

“Ayo pergi.” Ucap Yeon Joo.

“Apa?”

“Kumohon pergi saja.” Yeon Joo pun menangis. Akhirnya Moon Jae Sang menjalankan mobilnya.

***

Pewarta mengatakn, “Pengantin pria  akan memasuki ruangan. Pengantin pria silakan masuk” En Hyuk pun masuk dan yang hadir bertepuk tangan.

“Selanjutnya…. sorotan pernikahan ini. mari kita sambut pengantin wanita yang cantik. Pengantin wanita, silakan masuk.” Penonton tepuk tangan dan Yeon Joo tidak masuk. “Bintangnya kali ini, pengantin wanita, pasti merasa sedikit malu. Sekali lagi… pengantin wanita, dilakan masuk.” Namun tidak ada yang masuk.

***

“Jelas ini bukan masalah biasa. Jadi aku tidak akan menanyakan detailnya. Tapi ini bukan taxi. Kamu harus turun di mana pun aku berhenti.” Omel Jae Sang dan Yeon Joo masih menangis dengan tatapan kosong.

Di aula, dua adik Yeon Joo mencari kakaknya namun tidak ditemukan.

Ibu Yeon Joo terus mengomeli kedua putrinya untuk terus mencari Yeon Joo.

Eun Hyuk menemukan bunga yang dijatuhkan Yeon Joo. Ia pun sadar bahwa Yeon Joo telah melihat kejadian antara dirinya dengan Min Chae Rin.

Di sisi lain, Min Chae Rin pergi dengan berjalan kaki. Dia mengingat semua perkataan Eun Hyuk padanya sebelum Eun Hyuk pergi ke altar.

***

Moon Jae Sang menurunkan Yeon Joo di dekat jembatan. Jae Sang bahkan memberikan uang.

“Sebagai orang yang lebih tua. Aku akan memberikan nasihat. Pernikahan membuka pintu kesengsaraan. Itu hanya memberimu kesengsaraan. Lebih baik, anggap ini sebagai situasi yang membebaskan.” Ucap Jae Sang.

Namun Yeon Joo malah pergi ke dekat pembatas dan akan melompat ke dalam air. Moon Jae Sang yang belum pergi jauh melihat dari kaca spion dan berhenti kembali. Ia keluar dan  dan menangkap Yeon Joo yang akan bunuh diri.

“Kenapa kamu egois sekali? Jika kamu bunuh diri. Aku akan dipandang apa? Aku akan masuk berita dan dipanggil ke kantor polisi. Aku kan sangat terbebani. Dasar gilaaa….” Jae Sang masih mengomel. “Aku lebih terkenal dari dugaanmu. Jika kamu terjun dari sini dan ada yang memberitakannya persahaanku akan terlibat banyak masalah dan itu akan sulit kutangani.”

Dengan segenap kemampuannya, Moon Jae Sang memindahkan Yeon Joo dari pinggir jembatan. Yeon Joo masih menangis dengan keras.

Kemudian Moon Jae Sang masuk ke kamar hotel dengan Yeon Joo.

“Kenapa tidak masuk? Aku tidak akan melakukan apapun. Masuklah. Astagaaaa…” Kemudian Jae Sang menarik tangan Yeon Joo. Ia mendudukan Yeon Joo di kursi.

“Kamu mau minum? Wski, konyak, rum, atau vodka… mau minum apa? Kamu tidak bisa minum alkohol? Lalu apa? Mau air dingin saja? ahh mungkin tidak. Ini bukan msalah yang bisa diselesaikan dengan air dingin. Apa aku perlu menelpon kedaraan penyiram besar untuk mendinginkan kepalamu?” wkwkwkwk suka lucu deh.

Jae Sang pun duduk. “Itu cinta yang bahkan membuatmu rela mati? Yaaa ampun. Mengapa mempertaruhkan nyawamu untuk seseuatu seperti itu? ini berdasarkan pengalamanku. Meski sangat sulit hingga rasanya mau mati, pada akhirnya, itu bukan apa-apa bagimu. Biarkan mengalir saja. segala sesuatu selalu mengalir, seperti itulah hidup. hari ini istrirahat di sini saja. akan memalukan jika keluar dengan keadaan seperti ini. aku akan membelikan pakaian, kamu bisa memakainya.”

Saat Jae Sang akan pergi, Yeon Joo akhirnya berkata, “Terima kasih.”

***

Ibu Yeon Joo pada malam hari menunggu di depan rumah dengan cemas. Dua putrinya datang dan hasil pencarian Yeon Joo adalah nihil. Ibu Yeon Joo menangis tak sudah-sudah.

Sementara Eun Hyuk pulang dengan membawa bunga milik pengantin wanita.

***

Min Chae Rin sedang mentisir rambutnya, “Untuk kali pertama, aku merasa pasangan palsu seperti kita lebih baik. Hari ini ada wanita yang dikhianati dengan kejam oleh lelakinya.”

“Kenapa kamu melihatnya di tempat lain? wanita itu tepat ada di hadapanmu.” Ucap Chae Rin. Ia kemudian mendekati suaminya. “Suamiku sendiri berusaha mempermainkan bisnis mertuanya. Memangnya ada yang lebih kejam daripada itu?”

“Astaga kamu mulai lagi. Aku benar-benar tidak mengenal Pak Choi. Serta untuk apa aku melakukannya? Aku pewaris perusahaan terbesar di korea. aku tidak akan merebut perusahaanmu meski kamu memberikannya.”

“Itulah yang membuatku penasaran. Kenapa kamu melakukannya? Apa yang akan kamu dapatkan dari mengacaukan bisnis kami?”

“Sudah kubilang, aku tidak melakukannya.” Moon Jae Sang kemudian menyelimuti dirinya. Namun, ia diusir oleh Chae Rin untuk tidur di luar. Jae Sang bahkan mengancam Chae Rin jika dia mengingankannya maka Jae Sang tidak akan mau. Hahha..

***

Nenek membaca kontrak ekspor dengan senang di depan menantunya. “Kita tidak pernah memiliki kontrak ekspor sebesar ini sejak perusahaan didirikan. Buatlah k-beauty dikenal dan perusahaan kita lebih dikenal secara global.”

“Aku akan memaksimalkan usaha kali ini agar bisa menyelesaikan masalah uang Taesan juga.”

“Dewa membantu kita. Apa yang bisa kita lakukan jika saat ini ada masalah bahan? Ibu senang Pak Choi berubah pikiran meski di saat-saat terakhir.”

“Aku juga berpikir seperti itu, tapi ternyata itu karena Chae Rin.”

“Apa maksudmu?” Mimik nenek tiba-tiba berubah.

“Chae Rin menemukan tempat persembunyian Tuan Choi dan meyakinkan dia sampai akhir. Dia hebat.”

“Kamu tertawa? Kamu tidak bisa tertawa seperti itu jika berpikiran waras.” Nenek marah lagi. “Kamu membiarkan dia, Chae Rin, Ibu sudah memberitahumu berkali-kali. jika punya waktu mempertahankan orang itu, kamu sebaiknya bedoa sekali lagi  agar Soo A bisa kembali secepatnya.”

“Merawat Chae Rin bukan berarti aku tidak peduli lagi kepada Soo A. Apa ibu harus begitu?”

“Apa yang kamu bicarakan? Kamu sudah melupakannya? Kamu tahu siapa yang membuat Soo A seperti itu.”

“Kenapa itu salah Chae Rin? Itu kecelakaan.”

“Beraninya kamu berkata seperti itu. kamu Ayah Soo A atau Ayah orang itu? Choi benar, cucuku tidak bisa masuk ke rumah ini meskipun menemukannya. Ibu bertanya-tanya salah siapa itu. Ibu rasa kamu penyebabnya. Jangan bicara seperti itu, kamu ayahnya. Keluar dari sini Ibu tidak mau melihatmu.

Kim Siljang yang membawakan teh hanya bisa terdiam.

Berlanjut ke part 2 yaaa…. klik di sini…