Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 6 Part 2

Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 6 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini yaaa…

Min Chae Rin mengantarkan Han Yeon Joo pulang. ia mngintip dari depan toko, Yeon Joo begitu deperlakukan dengan baik oleh Ibunya.

Semenatara itu, lelaki yang dahulu menculik Soo A mendatangi kakek yang sedang bermain kartu.

“kamu tahu jalan di persimpangan ini? yang kini sudah dibangun rumah bandar. 20 tahun lalu, kebakaran terjadi di rumah itu.”

“Maksudmu rumah dengan gerbang besar di ujungnya?”

“Benar. Itu dia. aku tahu uang dapat membawa kembali ingatanmu. Kebakaran terjadi di rumah itu dan menyebabkan kekacauan. Hari itu, rumah itu, kamu melihat wanita yang gemuk seperti ini, bukan? Kamu tahu, kamu sudah lama tinggal di daerah kumuh itu sebelum tempa itu diubah.”

“Benar.”

“Jadi. Apa dia sudah pergi?”

“Seorang wanita dari kobaran api itu keluar memegangi seorang anak perempuan.”

“Benar. Jadi, ke mana dia pergi?”

“Mana aku tahu. Yang benar saja. dia pasti hidup dengan baik di suatu tempat.”

“Kamu harus tahu ke mana mereka untuk mengambil uang ini, dasar pak tua bodoh. Astagaa… kamu tidak membantu sama sekali. Tunggu sebentar, dia mengelurakan anak itu dari kobaran api dan tidak ada yang tahu ke mana dia pergi setelahnya?”

***

Pegawai konstruksi demo. Hal ini membuat Taesan mengadakan rapat.

“kata orang, jawaban yang lembut meredakan murka, tapi Jae Sang malah membuat mereka lebih marah. Masalahnya bisa dipecahkan hanya dengan beberapa kata tepat. Sekarang menjadi seserius ini. apa yang akan kamu lakukan sekarang? kamu pikir kita bisa membuka mal sesuai tenggat waktu?” Ucap salah satu pimpinan.

Jae Sang berkata, “Kamu khawatir tidak akan ada yang berkerja di situs ini? aku bisa memcat mereka sema dan mempekerjakan yang baru. Ada banyak yang ingin berkerja untuk Konstruksi Taesan. Tidak ada masalah.”

“Kenapa kamu hanya tahu satu sisi cerita? bagaimana jika kejadian ini diketahui pihak luar? Kita yang merugi, mereka tidak! Terlebih, mereka semua pekerja terampil. Mereka memiliki begitu banyak pengalaman di bidang ini. sulit mendapatkan pekerja begitu.”

Jae Sang marah, “Jadi kamu mau aku bagaimana?”

“Itulah masalahnya. Orang yang menyebabkan masalah tidak menyadari masalah sama sekali.”

“Apa katamu??? Bagaimana kamu bisa mengatakan hal itu Pak Hwang?”

Rapat pun mulai ribut…. sampai Moon Taesan ikut marah juga.

***

Chae Rin datang ke kantor makepacific. Di kantor, ia menyapa dan terlihat akrab dengan pegawai. Awalnya ia berencana untuk menemui ayahnya, namun Min Joon Sik keluar dengan terburu-buru karena mendengarkabar dari Tuan Choi yang ditemukan.

Chae Rin pada dasaranya ingin kembali berkerja karena di kantornya banyak masalah.

***

Chae Rin dan Moon Jae Sang menghadap kakek. Rupanya kakek masih sangat marah akibat ulah dari Moon Jae Sang. Kakek bahkan akan melemparkan barang lagi…

“Ada sesuatu yang ingin kutanyakan. Aku akan berusaha sebaik mungkin sebagai menantu Taesan Grup. Akan kurangi waktu tidur, lebih mengurus rumah, dan belajar memasak. Aku juga akan punya anak sebanyak yanh ayah mau.”

“Kenapa kamu tiba-tiba berpikir seperti itu?”

“Ayahku menderita karena sekarang bekerja sendiri. mereka masih tidak bisa pulih dari insiden bahan baku. Semuanya berjalan untuk sementara, tapi tidak menjamin situasi sepenuhnya pulih. Tolong biarkan aku bekerja di makepacific lagi. Aku ingin membantu ayahku. Jika diizinkan bekerja di sana…”

“Bila diizinkan?”

“Aku juga akan meyelesaikan masalah yang disebabkan oleh Jae Sang.”

***

Esoknya, Chae Rin mendatangi pekerja konstruksi.

“Halo… aku baru di sini. aku akan bekerja di sini mulai hari ini.” Ucap Chae Rin.

“Kurasa kamu tidak tahu apa yang sedang terjadi sekarang. kami sedang mogok. Kami melawan penyalahgunaan kekuasaan Moon Jae Sang.”

“Aku akan bekerja. itulah satu-satunya cara untuk mendapatkan bayaran.”

“Kamu tidak mendengarku? Kita Tim. Kamu tidak sadar bertindak secara individu dapat melukaimu?”

“Orang-orang ini mengikutimu karena mereka memercayaimu. Kamu mau bertanggung jawab jika mereka dipecat? Bisa kamu memberi makan mereka semua? Tidak bisa bukan? Jika tidak bisa. Jangan lakukan ini. diam saja. bukan seperti ini cara menyelesaikan konflik.”

Sedikit terjadi keributan.

“Taesan mengirimmu?”

Chae Rin kemudian berbicara dengan lantang. “Kalian semua harus memikirkannya juga. Jalan mana yang lebih bijak. Kalian tahu kita bisa menangani ini sembari bekerja. aku benar bukan? Perkataanku salah?”

Chae Rin kemudian sok mengambil barang dan berkerja lagi.

***

Di kamarnya, Chae Rin menempelkan koyok.

Jae Sang berkata, “Kamu pikir bisa menyelesaikannya dengan cara seperti itu? apapun katamu, mereka bahkan tidak mau mendengarkannya.”

“Kita lihat saja nanti apa aku menyelesaikan masalah ini atau tidak.”

***

Esoknya Chae Rin bekerja lagi. “Kalia tahu kan? Ini tindakan ilegal.?”

Salah satu pekerja berkata, “Kami tidak senang tidak melakukan apa pun tanpa solusi apa pun. Tapi kita tidak punya pilihan lagi karena pimpinan menyuruh kami.”

“Bukan berarti ini benar. Kalian memberikan mereka alasan untuk memecat kalian. Kita harus melakukan apa yang perlu kita lakukan. Saat itu kita bisa memberi tahu apa yang kita inginkan. Mereka tidak akan memberi kompensasi sama sekali. Jika ada yang salah, kita semua bisa dipecat.”

Dan seketika, banyak pekerja yang mulai berpikir kembali. Namun, ada salah satu pekerja yang mengatakan dia memiliki rekaman suara Moon Jae Sang.

“Aku pikir akau tidak bisa menghadiri kelas memasak sekarang. tolong beritahu koki. Katakan kepadanya aku menantu Moon Tae San dari Taesan Grup.”dan saat Chae Rin menelpon, ada banyak pekerja mendengarkan dari belakang.

“Kamu menantu mereka? Pantaslah kamu seperti ini. aku nyaris tertipu.”

“Aku mencoba memecahkan masalah ini dengan memihak kalian.”

“Dan kamu ingin kami percaya?”

“Bukan begini cara menyelesaikan masalah area konstruksi ini. kamu harus pertahankan pekerjaanmu dan hibur mereka di saat yang sama.”

“Kamu tahu apa tentang keadaan kami Tuan Putri? Kami bekerja di lubang itu sambil banjir keringat. Mana mungkin kamu mengerti.”

“Setidaknya aku tahu itu lebih baik darimu.” Chae Rin melepaskan cengkraman petugas dan jatuh ke dalam lubang.

“Sedang apa kamu?”

“Aku sudah lama mati. Bahkan ada pemakaman untukku. Karena itu aku tahu betapa berharganya merasakan hidup. aku mempertaruhkan nyawaku untuk memberitahu ini. aku benar-benar mengkhawatirkan kalian.”