Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 47 Part 1

Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 47 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.

Moon Jae Sang mengunci Chae Rin dari luar.

“Sedang apa kamu di sini?” Tanya Chae Rin.

“Itu yang mau aku tanyakan kepadamu.”

“Buka pintunya sekarang.”

“Kenapa kamu di sini? apa yang kamu cari?”

“Kamu memanggilku ke sini.kamu bilang mau memperkenalkanku di rapat prsidensial. Kamu butuh tenaga ahli jika Taesan menguasai perusahaan kami dan aku orang yang sempurna untuk membantumu. Bukankah menurutmu kita harus mulai bekerja sebagai tim?”

“Bekerja sebagai tim? Senang mendengarnya. Tapi itu akan berhasil jika kamu tidak merencakan hal lain. jadi, aku bertanya, apa yang kamu cari?”

“Aku tidak mencari apapun.”

“Entah apa yang kamu cari tapi jika mau bekerja sebagai tim, setidaknya kamu harus jujur. Apa aku nampak seperti orang bodoh bagi kalian?”

“Apa maksudmu? Kamu memanggilku hari ini.”

“Tidak bisakah kamu jujur sekali saja? Min Chae Rin, aku akan bertanya untuk terkahir kali. sekali saja…pernahkan kamu menyukaiku sebagai pria sekali saja? katakan.”

“Kamu mau aku berkata jujur? Aku sangat mencintai Eun Hyuk.” Mata Jae Sang sudah berkaca-kaca mendengarkannya.

“Terima kasih untuk berkata jujur. Jika aku tidak bisa memilikimu, dia pun tidak. Terus pikirkanlah dia di dalam sana.” Jae Sang meninggalkan Chae Rin yang dikurung. Di luar, Eun Hyuk menelpon dan ponsel milik Chae Rin diangkat Jae Sang.

“Kamu tidak terlibat masalah bukan? Kenapa kamu tidak keluar? Kenapa kamu tidak menjawab? Chae Rin?”

“Yakkk… Cha Eun Hyuk, gadismu tidak bisa bicara denganmu saat ini. mungkin selamanya. Kalian akan berakhir tragis. Kalian tidak punya akhir bahagia.”

“Jangan coba-coba melakukan apapun kepadanya. Aku bersumpah akan membunuh Anda.”

“Aku menantangmu masuk dan mengeluarkannya dari sini.”

“Aku peringatkan kembalikan Chae Rin sekarang juga.”

“Hanya orang dengan kuasa yang bisa memperingatkan orang lain. kamu harus meminta bantuan. Kamu bahkan tidak sadar diri.” Jae Sang menutup telponnya.

***

Soo A pulang dan bertepatan dengan adanya Park Hae Ran dan ahjumma yang pulang. Hae Ran langsung memeluk putrinya.

“Kamu dari mana? Ibu mengkhawatirkanmu.”

“Sudah kubilang aku akan keluar mencari udara segar.”

“Ya… Ibumu datang ke rumah. Dia sangat mengkhawatirkanmu. Kamu harus segera membawanya masuk.” Ucap Ahjumma. “Samunim… aku permisi dulu.”

“Omma…” Ucap Soo A pada ahjumma.

“Jangan panggil aku omma. Kamu akan menyakiti perasaan Ibumu.”

Yeon Joo menjawab. “Jika dipikirkan. Aku selalu dicintai selama 20 tahun terkahir. Aku selalu disayangi dibandingkan Geum Joo atau Dong Joo. Aku masih tidak bisa memahami atau memaafkan Ibu, tapi aku rasa masih bisa memanggilmu Ibu karena aku selalu mecari Ibu saat punya masalah. Aku boleh melakukan itu bukan?” Tanya Yeon Joo pada Pak Hae Ran.

Hae Ran mengangguk.

***

Nenek bicara pada Tuan Min.

“Jadi, apa Chae Rin mengatakan akan mengurusnya sendiri?” Tanya nenek.

“Itu yang dia katakan,…”

“Chae Rin adalah wanita yang menepati janjinya. Aku yakin dia pun akan memapu menyelamatkan perusahaan kali ini. hanya itu caranya membayar dosa-dosa ibunya.”

Kemudian Hae Ran dan Soo A pun masuk.

“Kamu dari mana?” Teriak Tuan Min.

“Jangan begitu. Soo A mengatakan dia perlu waktu untuk menyadari sikapnya dan berpikir jernih.”

Soo A berlutut. “maafkan aku.”

“Kamu tidak bisa menyebut dirimu manusia. Jika tidak menyesal atas semua kekacauan yang kamu sebabkan. Perusahaan kita dipertaruhkan.”

“Lalu nenek bis menyebut diri nenek manusia? Apa nenek sendiri tidak malu? Nenek membawa Chae Rin sebagai pengganti untuk menerima kesialanku. Nenek berpura-pura dia diadopsi selama ini.”

“Apa yang kamu katakan?” Tanya Park Hae Ran. “Chae Rin adalah pengganti untuk menerima kesialan?”

“Bukan itu saja. Kim Siljang, Ibu kandung Chae Rin, juga dibawa ke sini sebagai pengganti ibu menerima kesialannya. Nenek membohongi panti asuhan dengan mengatakan akan menjadi ibunya. Dan saat kim siljang tahu dia dibawa sebagai pengganti untuk menerima kesialan, dia kabur dari rumah tapi terlibat kecelakaan dan hampir mati. Dan nenek melihat dia mati di kecelakaan itu.”

“Apa itu benar Ibu?” Tanya Park Hae Ran. “Apa ibu membawa Sun Hye dan Chae Rin semua karena itu?”

“Ibu Mertua. Katakan sesuatu.”

“Apa? Apa aku salah?kehidupan mereka menyedihkan. Mereka harus bersyukur sudah kubawa masuk. Jika bukan karena aku, bagaimana mereka bisa hidup seperti ini?”

“Ommmaaa…” Hae Ran dan Tuan Min sangat marah.

“Kalian boleh meninggalkan rumah ini jika ingin membenciku. Kalian harus berterima kasih untuk kehidupan mewah ini. jika mau membenciku, relakan hidup kalian dulu. apa kesalahanku?”

***

Di rumah pimpinan sedang ada pertemuan. Namun tiba-tiba ada pihak keamanan datang dan memeriksa rumah. Eun Hyuk menyamar dan mengeluarkan Chae Rin dari ruang pimpinan. Demi menyelamatkan Chae Rin, kekacauan dilakukan dengan membuat ledakan dari kembang api di dalam ruangan.

Saat kekacauan terjadi, Chae Rin dibawa lari oleh Eun Hyuk.

Misi berhasil dan Jae Sang sadar bahwa tawanannya sudah menghilang.

***

Kaset yang Chae Rin dapatkan diputar.

“Pertama. Pimpinan menginginkan perusahaan ayahku, harian hangang dan menjadikanku menatu dengan tujuan itu? Bukankah itu benar?”

“Apa yang salah dengan itu? kamu setuju dengan itu.” Terdengar suara pimpinan.

“Anda tidak memberiku pilihan. Tebak siapa yang ada di balik krisis bahan mentah itu. itu adalah anda. Lalu anda memberi kami yang dengan mengatakan itu investasi dan meminya kami mengembalikannya agar bisa menguasai perusahaan kami.”

“Jadi… kamu akan berbuat apa tentang hal itu? jika tidak senang dengan apa yang aku lakukan. Pergi dari sini.”

“Untuk keuntungan siapa?aku tidak akan meninggalkan rumah ini.”

“Jika kamu tidak bisa meninggalkan rumah ini hidup-hidup, kamu akan dibawa dari rumah ini sebagai jenazah.”

“Jadi, itu sebabnya anda berusaha menabrakku dengan mobil sebulan yang lalu?”

“Kamu seharusnya mati saat itu, jika kamu mati di sana, itu akan lebih baik bagi kita berdua.”

Rekaman dimatikan.

“Melihat bagaimana dia mengumpulkan para presdir dan membentuk tim untuk mendukungnya, aku yakin dia akan mengumumkan bahwa Moon Jae Sang akan segara mewarisi hak-hak managemen.”

“Aku sangat kenal Pimpinan Moon. Dia akan menghubungi kita sebelum itu.”

“Lalu haruskah kita menunggu dihubungi?”

***

Dari CCTV, Pimpinan dan Jae Sang melihat rekaman Chae Rin di ruang brangkas.

“Bukankah itu kaset meditasi?”

“Itu rekaman audio. Aku yakin sesuatu direkam di kaset itu.” Ucap Jae Sang.

“Apa maksudmu?”

“Kita kini harus bagaimana ayah? Jika rapat presidensialnya diadakan sesuai jadwal, Min Chae Rin jelas akan memutar rekaman audionya di depan semua orang.”

“Batalkan rapatnya dan bawa Min Chae Rin ke sini.”

***

“Bagaimana kamu mengkhianatiku? Dan bukan hanya sekali. Kamu mengkhianatik dua kali. kamu tidak takut kepadaku?” Tanya Pimpinan pada Chae Rin.

“Aku baru takut jika anda mengembangkan perusahaan dengan etis dan adil, tapi anda membuang moral, etika, dan kadang hati nurani anda. Untuk apa aku takut terhadap orang seperti anda?”

“Berikan kaset itu selagi kami masih bersikap baik.” Ucap Jae Sang.

“Tidak. Bukan itu cara bernegosiasi.” Ucap Pimpinan. “Kamu harus menunggu di luar.” Jae Sang pun keluar.

***

Pimpinan memberikan berkas. “Apakah ini cukup?”

Chae Rin memeriksanya. Sebuah dokumen tentang saham. Chae Rin pun mengeluarkan kaset dari dalam tasnya.

Lanjut ke bagian 2 ya. klik di sini.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!