
Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 41 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa baca di tulisan yang ini.
“Do Hoon memberitahuku. Dia bilang kamu bisa menyelesaikan masalah kesalahan pesanan Soo A berkat kamu. terima kasih. Kamu sangat membantu kami.” Ucap Tuan Min pada Chae Rin.
“Siapapun bisa melakukannya.itu bukan sesuatu yang istimewa. Aku hanya melakukan tugasku sebagai mantan CFO.”
“Sejujrnya aku khawatir saat pertanyaan keluar dia telah dipromosikan menjadi CFO. Aku yakin dia banyak belajar dari pengalaman ini.”
Do Hoon pun keluar karena Tuan Min ingin bicara berdua dengan Chae Rin.
“Namamu pasti sudah dihapus dari KK. Kamu juga diusir dari rumah. Kamu benar-benar berakhir seperti itu? waktu itu aku kasar padamu.”
“Tidak apa-apa. Soo A sudah kembali sekarang. hubungan kita tidak mungkin seperti dulu lagi.”
***
Soo A dengan wajah marah hendak masuk ke ruangan ayahnya. Di luar, Do Hoon melarang Soo A untuk masuk karena Tuan Min sedang bicara empat mata dengan Chae Rin.
Do Hoon pun mengatakan bahwa Soo A jangan bersikap kekanakan. Namun, Soo A tetap menganggap semuanya menyebalkan.
Dan dengan cengengnya Soo A menangis ditelpon Park Hae Ran. Hae Ran pun bergegas ke kantor.Park Hae Ran bersiap-siap dan mengatakan pada Kim Siljang bahwa Hae Ran akan memberikan semua sahamnya pada Soo A dan akan menjadikannya pemilik perusahaan.
Namun sebelum pergi. Hae Ran meminum tonik dari Kim Siljang.
***
“Ibu akan meminta Do Hoon memindahkan saham ibu untukmu. Begitu memilikinya, kamu tidak akan disepelekan lagi. Jangan kecil hati ya?”
Tidak hanya Park Hae Ran. Soo A pun diberikan tonik oleh Kim Siljang. Awalnya Soo A menolak.
***
Di lorong. Park Hae Ran sangat lemas dan hampir pingsan. Chae Rin yang melihatnya langsung mendekati Hae Ran dan menanyakan keadaannya.
“Kenapa aku pusing sekali? Hari ini aku hanya meminum obat yang diberi Kim Siljang.”
“Obat? Kim Siljang yang memberikannya?”
***
Di dalam kantor. Soo A berkali-kali menolak obat Kim Siljang. Namun, karena bujukan dari Kim Siljang. Soo A hampir meminumnya.
Chae Rin berlari dan mengambil gelas obat yang akan diminum Soo A.
Soo A langsung marah. “Apa yang kamu lakukan?”
“Pegilah sekarang. samunim pingsan. Bawa dia ke rumah atau rumah sakit.”
Soo A pun langsung lari ke luar.
***
“Apa yang kamu lakukan?” Tanya Chae Rin pada Kim Siljang.
“Menurutmu sendiri apa?”
“Apapun yang kamu lakukan, aku harap bukan seperti pikiranku.”
“Kamu pikir ak menaruh racun dalam minuman ini?”
“Kenapa mudah sekali mengatakannya? Kalau dipikir-pikir, Nyonya Park yang pingsan mengalami kejang tidak tampak seperti kebetulan.”
“Jadi, sekarang kamu mencemaskan samunim?”
“Kenapa? tidak boleh?”
“Kamu tidak pantas. Kamu memanggilnya ibu selama 20 tahun. sekarang samunim.”
“Lalu? Karena itu kamu meracuni Samunim dan Min Soo A?”
Min Chae Rin membawa termos dan mengancam Kim Siljang jika ada hal yang buruk maka dia akan membuka kedok Kim Siljang.
***
Chae Rin di rumah bersama Eun Hyuk. Dia meminta Eun Hyuk menyelidiki ada apa di balik obat herbal yang diberikan Kim Silang pada Soo A dan Samunim.
Chae Rin ingin Kim Silajng mendapatkan hukuman. Jika memang bersalah.
***
Park Hae Ran akhirnya diopname.
Di pintu gerbang, Kim Siljang bertemu dengan Jo Pil Doo.
“Sebenarnya aku membuat janji dengan Nyonya tempo hari. Aku bilang aku akan menemukan orang yang membuat Min Soo A diculik, tapi aku dalam masalah. Aku btuh uang untuk melakukan pekerjaan itu.”
“Beraninya kamu datang ke sini dan bicara omong kosong. Menurutmu ini lucu setelah berkunjung beberapa kali? kamu cari masalah? Kamu mau aku mengakhiri hidupmu di sini? orang yang membuatmu menculiknya? Tidak ada orang seperti itu. kamu melakukan semuanya dari awal hingga akhir. Kamu merencanakannya dan menculik Soo A. Kamu yang melakukan semuanya. Pergi. Aku akan memanggil polisi.”
Joo Pil Do pergi.
Ada pengendara motor menghampiri Kim Siljang.
“Jo Pil Doo datang menemuimu?”
“Jo Pil Doo dan putranya membuatku sangat lelah.”
“Bagaimana? Kamu mau aku mengurusnya?”
“Untuk saat ini belum. Lakukan saat aku perintahkan. Pastikan saja nanti kamu akan melakukannya dengan benar.”
***
Di sisi lain, Chae Rin mendapatkan telpon bahwa obat dalam tonik memang tidak ada bahan yang membahayakan.
***
Do Hoon menemukan kontrak ekspor di meja Soo A. Ia pun langsung melapor pada Tuan Min.
“Ini kontrak yang sudah direvisi dengan Grup Taesan.”
“Kontrak yang direvisi? Kapan kita menyusun kontrak ini?”
“Aku rasa Soo A melakukannya.”
“Syaratnya konyol.” Tuan Min membaca kontrak.
“Kurasa dia tidak memahaminya.”
“Di mana Soo A? Suruh dia segera datang.”
***
Soo A ada di rumah sakit dengan Ibunya. Min Chae Rin pun datang menjenguk.
“Sedang apa kamu di sini? jangan bilang kamu di sini untuk menemui Ibuku.”
“Nyonya baik-baik saja?”
“Soo A kembalilah ke kantor.”
Dan Soo A ditelpon Do Hoon untuk segera menghadap Tuan Min.
***
Chae Rin kini berdua dengan Hae Ran.
“Aku khawatir. Syukurlah anda terlihat baik-baik saja. samunim… saat anda pingsan…”
“Aku tidak ingin kamu memanggilku samunim. Aku yang mengusirmu dari rumah. Aku juga menyingkirkanmu dari daftar keluarga kami. Kamu memanggilku samunim seolah kamu sudah menunggu, entah kenapa aku merasa bersalah. Aku terlalu egois?”
Park Hae Ran pusing. Ia minta diambilkan obat. Chae Rin pun mengurusnya.
“Aku sudah meminum obat penenang ini seumur hidupku. Tanpa obat ini aku tidak akan bisa bertahan.”
“Ada yang ingin aku tanyakan. Kenapa anda membawaku 20 tahun lalu? Aku ditinggalkan tiga kali. keluarga lain mengirimku kembali karena aku membawa nasib buruk.”
“Kamu terlihat sangat mirip dengan teman masa kecilku. Dia berasal dari panti asuhan juga. Ibu mengadopsinya supaya dia bisa menjadi temanku karena aku tidak punya kakak atau adik. Namanya Sun Hye.”
“Sun Hye?”
“Sun Hye. Kim Sun Hye.”
“Tidak mungkin.” Chae Rin langsung kaget.
“Kenapa?ada apa?”
Chae Rin mengambil obat. “Kim Siljang yang memberikan ini padamu?”
“Dia selalu mengurus obat-obatku. Kenapa?”
Bersambung… klik di sini kelanjutanya.