
Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 23 Part 2 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa baca tulisan yang ini.
Jae Sang mendapatkan panggilan dari Wang So Ra. “Yakk… Wang So Ra. Kenapa kamu mengabaikan semua panggilanku? Kamu di mana? Katakan.”
“Untuk apa? Untuk mengambli alih rekening bank swiss? Kamu benar. Itu bukan uangku. Lagi pula itu memang milikmu.”
“Kamu akhirnya sadar. Itu benar. Uang itu milikku. Aku akan terpilih menjadi pimpinan berikutnya. Aku harus membereskan semuanya sebelum itu terjadi dan menyingkirkan semua jejak dana gelap.”
“Aku akan memperoleh apa jika kamu menjadi pimpinan?”
“Aku akan memberikanmu sebuah salon di Gangnam. Itu cukup bukan? Lagi pula kamu pantas berada di sana.”
“Moon Jae Sang, kamu tidak berubah sama sekali. Ini sebabnya istrimu mencintai pria lain.” Wang So Ra langsung menutup telponnya.
***
Jae Sang menenukan jejak So Ra. Ia pergi ke rumah Eun Hyuk. Di dalam rumah Eun Hyuk, ia menemukan fotonya dengan Wang So Ra. Awalnya Jae Sang tidak menyadari itu rumah Eun Hyuk. Namun ia melihat amplop bertuliskan nama Eun Hyuk. Ia pun menemukan ada diksa lepas dan memory card di dalam laci.
Jae Sang juga menemukan sapu tangan milik Min Chae Rin.
“Jadi mereka bahkan lebih dekat daripada dugaanku.”
Jae Sang mendengarkan semua percakapan dirinya dan Wang So Ra di kantor. Ia marah besar pada Eun Hyuk.
***
Saat malamnya Eun Hyuk pulang. ia tahu barang bukti semuanya sudah hilang (Saya sih nggak paham aja kenapa ceroboh banget kayak begini? Kan aneh ya?). Eun Hyuk langsung menelpon Min Chae Rin.
“Maksudmu dia suah tahu? Termasuk fakta bahkan kamu tahu tentang dana gelapnya?” Ucap Chae Rin di sambungan telpon. Namun ia langsung menutupnya karena ada Jae Sang masuk ke dalam kamar.
“Kamu bicara dengan siapa di telpon?”
“Apa pedulimu? Itu bukan urusanmu.”
“Kamu benar. Kita hanya pasangan palsu. Kita bahkan lebih buruk daripada musuh.” Jae Sang mengambil sapu tangan Chae Rin dari kantongnya. “Aku mengambil ini di jalan pulang. kenapa apa ini milikmu?”
“Tidak mungkin.” (padahal Chae Rin ingat ia memberikannya pada Wang So Ra). “Untuk apa kamu mengambil itu/. kamu bahkan tidak tahu itu milik siapa.”
Chae Rin mengambilnya dan memasukkannya ke dalam tong sampah.
***
“Kami akan membayar hari ini. kami akan membayar kembali uang yang diinvestasikan ke perusahaan kami.” Ucap Tuan Min dalam sambungan telpon dengan Pimpinan.
“Jadi, hubungan kita baik sekarang? satu lagi, sebenarnya akan aku urus sendiri.”
Pimpinan Moon langsung memerintahkan mengumpulkan para presdir.
***
Nenek sakit dan diinfus di rumah. “Aku mungkin hidup terlalu lama. Satu-satunya tujuan yang kumiliki dalam hidupku adalah memberikan perusahaank kepada Soo A saat dia kembali. Satu-satunya harapanku yaitu melihat garis ketrunanku mewarisi perusahaanku sebelum aku mati.”
Nenek bangun dan melepas jarum infusnya (ini nggak boleh ditiru yaa). “Bahkan jika tidak ada yang tahu kamu pasti tahu apa arti Makepacific bagiku.”
“Tentu saja aku tahu.” Kim Siljang mencoba menenangkan Nenek.
“Apa yang akan terjadi pada perusahaanku? Aku takut. Ini seperti mumpi buruk. Hanya kamu yang bisa aku ajak bicara dan aku percaya.”
***
Pil Doo masih disekap. (dugaan saya sih ini orang suruhan Kim Siljang). Saat akan diberi makan, Pil Doo melawan dan kabur. Pil Doo berhasil kabur dengan bersembunyi di dalam semak-semak.
***
“Hanya 30 menit waktu tersisa sampai rapat presidensial dimulai. Kamu sudah siap?” Ucap Eun Hyuk pada Chae Rin.
Chae Rin memegang dua buah amplop.
***
Jae Sang masih resah di ruangannya. “Cha Eun Hyuk, kupikir kamu anak anjing. Ternyata kamu harimau. Kurasa akhirnya aku mengenalmu.”
Eun Hyuk menghadap Pimpinan… namun ada Jae Sang yang datang sambil berlari. Jae Sang mengatakan ada yang akan dia bicarakan.
“Ayah harus memecat Cha Eun Hyuk sekarang juga.”
“Kam berlari ke sini tanpa mengetuk pintu hanya untuk menyuruh memecat Cha Eun Hyuk? Baik. Lalu apa? Apa yang akan kamu lakkan setelah ayah memecatnya?”
“Harus ada konsekuensi lebih lanjut daripada hanya dipecat saja. dia tidak sebaik dugaan Ayah. Itu yang ingin aku katakan kepada Ayah.”
Pimpinan memberikan amplop, “Dia sudah mengundurkan diri sebelum kamu mencoba memecatnya!”
Jae Sang marah dan menarik kerah Eun Hyuk. “Kamu pikir kamu siapa berhak mengundurkan diri? Aku yang seharusnya memecatmu.”
“Lepaskan dia.”
Pimpinan melanjutkan, “Tidak bisakah kamu mempertimbangkan keputusanmu sekali lagi?”
“Maafkan aku. Selamat tinggal.” Eun Hyuk pun pergi.
Sementara itu Min Chae Rin masuk ke dalam gedung.
***
“Bagaimana bisa dia menolak promosi itu?”
“Promosi? Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi. Pria itu terlalu licik dan ambisius.”
“Itu sebabnya, kenapa dia lebih baik darimu. Saat dia menyerahkan surat pengunduran diri, dia tidak mengatakan apapun tentangmu.”
Rapat akan dimulai. Jae Sang akan mengatakan sesuatu. Namun ia ragu hingga ia tidak mengatakan apapun.
Rapat akan segera dimulai.
***
Di dalam lorong gedung. Min Chae Rin menyapa Pimpinan.
“Sebelum Pimpinan menghadiri rapat, kita harus bicara.”
“Apa yang dia katakan? Kamu berani menghalanginya?” Ucap Jae Sang. “Anda harus bicara denganku sebelum rapat jika tidak mau dipermalukan. Moon Jae Sang, putra Anda, tidak bisa atau tidak akan pernah menjadi Pimpinan Grup Taesan berikutnya.”
“Apa katamu?” Ucap Jae Sang. “Memangnya kamu siapa?”
“Apa yang Anda lakukan? Anda mau membiarkan para presdir tahu kenapa Putra Anda tidak layak menjadi pimpinan berikutnya? Atau kuberitahu Anda secara pribadi di ruangan terpisah?”
“Ikuti aku.” Ucap Pimpinan.
Jae Sang menarik Chae Rin. “Sedang apa kamu? kamu mau memulai pertengkaran denganku?” Chae Rin tidak memedulikan ucapan Jae Sang.
***
“Beri tahu aku sekarang kenapa Jae Sang tidak pantas menjadi pimpinan taesan berikutnya?”
“Pemilik harus mengorbankan diri demi perusahaan. Bukankah itu diperlukan untuk menjadi pemilik? Jika dia menjadi pimpinan sebuah perusahaan hanya karena terlahir dari keluarga kaya, dia hanya akan menjadikan dirinya dan perusahaan makin buruk.”
Jae Sang menjawab. “Bukankah kamu tahu dilahirkan di keluarga yang tepat itu takdir?”
“Diamlah. Maksudmu dia tidak pantas hanya karena dia putraku?”
“Tidak. Dia punya masalah lain. dia tidak bermoral dan tidak etis.”
“Yakkk… perhatikan ucapamu.” Jae Sang pun marah.
“Kamu mengenal dirimu lebih baik dibandingkan aku. Penggelapan penipuan dana dari Konstruksi Taesan tiga tahun lalu.”
“Apa kamu punya buktinya? Kamu tidak bisa menuduh tanpa bukti apapun. Kamu sangat arogan.”
Min Chae Rin mengambil berkas dalam tasnya. “Penggelapan dan penipuan dana akan menjadi hukuman tambahan. Dia akan dipenjara begitu perintah penangkapan di keluarkan, dan tidak bisa menjadi pimpinan jika berita ini tersebar. Tidak… itu akan mustahil.”
Pimpinan mengambil dokumen. “Ini tidak cukup untuk menghentikan masa depan Jae Sang. Kamu meremehkan kemampuanku.”
“Baiklah.” Chae Rin langsung memperdengarkan suara So Ra. Jae Sang terperangah.
Bersambung. klik di sini kelanjutannya.