Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 18 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini.
Ahjumma (Ibu Yeon Joo) lupa bahwa Eun Hyuk sudah tidak ada, ia menyiapkan nasi lebih. akhirnya Ahjumma menyingkirkan nasi itu. Yeon Joo mengatakan bahwa nasi itu bisa ia makan.
“Astagaaa…. Ibu terus menyedoki nasi entah untuk siapa. ya ampun, sadarlah Do Hyun Sook.” Ahjumma memukuli kepalanya sendiri.
“Tidak apa-apa Bu, aku bilang aku sudah melupakannya.”
“Kakak sudah melupakan suami kakak?” Tanya adik Yeon Joo.
“Dim. Tutup mulutmu. Siapa suaminya?” Ucap ahjumma memarahi anaknya.
“Tapi aku penasaran, untuk pria yang tidak bisa kusebut sebagai suami kakak, sehebat apa wanita itu hingga membuatnya jatuh cinta? Dia orang kaya? atau dia benar-benar pintar?”
Ahjumma menjawab, “Sudah jelas gadis seperti apa dia. dia hanya pencuri yang mencuri dari orang lain.”
“Dia bukan pencuri. Jujur saja, pria yang tidak bisa aku sebut kakak ipar, tidak pernah mengatakan dia mencintai kakak. Kak Yeon Joo yang memohon kepadanya…”
Geum Joo membekap mulut adiknya, “Ha Dong Joo. Ayo pergi. Kita sudah selesai.”
***
Eun Hyuk meminta temannya mencari keberadaan Jo Pil Doo. Ia pun mendatanginya, Pil Doo ada di tempat tersebut. Saat Pil Doo keluar dari pintu, Eun Hyuk pun bersembunyi. Sayangnya, Pil Doo melihat Eun Hyuk, hanya saja Pil Doo pura-pura tidak melihat Eun Hyuk.
***
Eun Hyuk menemui Min Chae Rin di tempat biasanya.
“Bagaimana hasilnya? Kamu menemukannya?”
“Maaf.”
“Tidak apa-apa. Semua baik-baik saja? kamu terlihat lesu.”
“Kamu harus tahu siapa Min Soo A bukan?”
“Sejujurnya, aku tidak mau tahu. Andai saja bisa. Tapi jika aku tidak tahu, orang lain pun tidak boleh tahu. Jika keluargaku mengetahui yang tidak kuketahui, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada hidupku dan hidupnya.”
***
Park Hae Ran berdandan, ia akan pergi membawakan makanan untuk suaminya di kantor. Di luar, Ha Yeon Joo sudah menunggunya dan bekerja untuk Park Hae Ran sebagai sekertaris. Hae Ran mencoba bersikap baik karena Ibunya selalu bersikap buruk pada suaminya.
***
Min Chae Rin mengadakan konferensi pers.
“Mengatakan zat berbahaya ditemkan di produk kami adalah rumor jahat. Aku mempersiapkan pertemuan ini untuk meminta artikel koreksi.”
“Kalau begtu tunjukkan pada kami bukti bahwa produkmu tidak berbahaya. Kami akan menerbitkan artikel koreksi hari ini.”
“Aku punya pertanyaan sebelum kuberikan bukti itu. kenapa kalian menerbitkan artikel sebelum memeriksa fakta?”
“Hak untuk tahu kenyataan, tugas kami adalah menyampaikan informasi. Karena pembaca berhak mengetahui. Kamu tahu tentang hal itu.”
“Lantas, kalian mungkin sadar bahwa kalian harus mengkonfirmasi fakta. Menerbitkan artikel sebelum memeriksa fakta dengan rumor tidak berdasar merupakan alasan orang bilang ada wartawan sampah.””
“Wartawan apa? Sampah?”
Para wartawan mulai marah. Min Chae Rin mengatakan sebagai bukti akan menunjukkan analisis dari BPOM.
Kemudian salah satu wartawan yang hadir memberikan pesan pada Moon Jae Sang.
“Butuh waktu hingga analisis keluar. Hanya soal waktu sebelum mereka hancur jika kami terus menerbitkan artikel.”
Moon Jae Sang di ruangan Kakek membaca pesan. Ia berkata, “Semuanya berjalan sempurna.”
“Sudah memeriksa saham mereka?” Tanya kakek.
“Tentu saja. akau memeriksanya secara langsung. Sudah kuperintahkan untuk segera membeli saham mereka begitu mereka mencapai titik terendah.”
“Baik. Lalu apa lagi yang harus dilakukan?”
“Apa lagi? Kita harus membuka sampanye.” Jae Sang pun tertawa.
***
“Aku khawatir ada lebih banyak artikel tidak mendasar akan dirilis sampai hasil BPOM keluar. Hasilnya akan keluar secepatnya.” Ucap Tuan Min pada Chae Rin di ruangannya.
“Benar. Ahh aku punya ide. Saat tempo hari meluncurkan produk baru, kita melakukan analisis untuk semua produk. Kita rilis artikel dengan hasil itu lebih dahulu. Setelah mendapatkan hasil dari BPOM, kita bisa melaporkannya belakangan.”
“Ya… kamu benar. Ayah akan meminta Pak Ahn untuk mencarinya sekarang.”
“Biar aku ambilkan. Pasti ada di ruanganku.” Ucap Chae Rin.
***
Yeon Joo dan Park Hae Ran sudah di kantor. Park Hae Ran pergi menemui suaminya. Yeon Joo berkeliling. Hingga ia menemukan ruangan Min Chae Rin.
Yeon Joo masuk ke ruang CFO. Ia melihat-lihat.
“Bagus sekali. Karena inilah, semua orang berusaha sangat keras untuk menjadi sukses.”
Yeon Joo melihat nama Chae Rin di meja. “Putri Samunim, Chae Rin, akan menjadi pemilik perusahaan pada akhirnya, aku putri pemilik restoran. Aku akan menjadi apa?”
Melihat kursi Chae Rin, Yeon Joo pun duduk di sana. Ia santai berputar-putar. Chae Rin pun masuk, ia mengambil dokumen yang ia butuhkan.
Chae Rin melihat seseorang duduk di kursinya.
“Kamu siapa? aku bertanya kamu siapa?”
Yeon Joo membalikan kursinya. “Apa yang kamu lakukan di sini?” Tanya Chae Rin. “Kamu masuk saat aku tidak ada.”
“Aku menemui Samunim.”
“Jika kamu datang dengan Ibuku, seharusnya kamu bersamanya. Beraninya kamu masuk ke sini. kamu tidak punya sopan santun?”
“Aku hanya masuk sebentar sambil menunggu Samunim. Aku tidak menyentuh apapun, jangan khawatir. Lagi pula, ini bukan kantormu lagi, Min Chae Rin.”
“Apa? Kamu memanggilku Min Chae Rin?”
“Kamu tahu semua orang memanggilmu CFO hanya karena bersikap sopan? Kamu tidak datang ke kantor secara teratur dan kamu juga bukan karyawan di sini. bukankah menurutmu konyol jika kamu dan semua orang terus memanggilmu CFO?”
“Ha Yeon Joo Sshi..”
***
Di saat yang sama, Park Hae Ran membuka bekal untuk dimakan suaminya.
“Wajahmu pucat karena kelelahan.”
“Kenapa kamu repot-repot menyiapkan ini? aku bisa membeli makanan.”
“Ini berbeda dengan yang kamu beli.”
“Chae Rin ada di sini. ayo makan bersama.”
“Chae Rin?”
“Setelah tahu aku dalam masalah, dia datang untuk membantu. Dia bahkan dapat izin dari pimpinan Moon. Luar biasa dia sangat memedulikan perusahaan ini. makanan ini yang disukai Chae Rin.”
“Jika ada Soo A bersama kita, kamu juga akan peduli padanya seperti itu?”
“Tentu saja. Soo A dan Chae Rin adalah putri kita. Kita orang tua dari dua putri. Jangan lupakan itu.”
“Kamu sangat konsisten. Pasti karena itulah aku jatuh cinta padamu.
***
Kembali ke Chae Rin dan Yeon Joo.
“Keluar sekarang juga.” Ucap Chae Rin. “Meski kamu berlagak menjadi pemilik saat aku tidak ada, kamu tidak akan memiliki kantor ini.
Yeon Joo hendak pergi. Namun ia menemukan berkas di meja tentang profilnya. “Sejak kapan kamu mulai memeriksa latar belakangku?”
“Jangan salah paham. aku harus tahu siapa kamu. kamu sekertaris pribadi Ibuku.”
“Itu alasanmu menyelidikiku? Karena kamu harus tahu apa kamu bisa memercayaiku untuk menemani Ibumu? Itu masuk akal. Tapi, apa hanya itu? bukankah kamu punya niat lain?”
“Bagaimana denganmu Ha Yeon Joo? Bukankah kamu punya niat lain selain merasa kasihan pada ibuku? Seorang wanita menunjukkan kebaikannya padamu. Apakah kamu tidak menganggapnya sebagai peluang? Jawab aku lebih dahulu. Lalu aku akan menjawabmu.”
***
Adegan ke pembicaraan Tuan Min dan Park Hae Ran.
“Aku berharap melihat mereka berdua akur sebagai saudata sungguhan saat Soo A kembali. Itu yang aku inginkan. Salah satunya menyerupai kita dan yang lainnya berusaha sangat keras menyerupai kita. Mereka mungkin akan rukun sebagai teman.”Ucap Tuan Min.
***
“Kenapa kamu terus membuatku tidak nyaman? Kita tidak harus seperti ini.” Ucap Chae Rin pada Yeon Joo.
“Tapi kita tidak bisa berteman, bukan? Jangan-jangan kamu ingin berteman denganku?”
“Tidak akan.”
“Setidaknya soal itu kita sepakat.” Ucap Yeon Joo.
Berlanjut ke bagian 2. klik di sini.
