
Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 14 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini… Episode selangkapnya bisa dibaca di sini.
Yeon Joo bersikap manis pada Tuan Min. Ia bahkan memberikan daun aromatic pada minuman Tuan Min.
“Anda mengingatkanku pada ayahku. Aku kehilangannya di saat umurku yang muda.”
“Kalau begitu. anggap saja aku sebagai ayahmu.”
“Ya ampun. Benar bisa begitu?” Yeon Joo pun memegang tangan Tuan Min. Sengaja untuk memanas-manasi Chae Rin. Kemuidan ayah Chae Rin harus mengangkat telpon dan menggalkan Chae Rin dan Yeon Joo berdua.
“Aku perlu bicara dengan Ayah. Tolong pergilah.”
“Aku akan pergi jika Tuan memintaku pergi. Dialah yang mengundangku ke sini.”
“Waktu itu kamu mengatakan ini. kamu bilang kita bukan teman. Jika bukan teman, kita tidak seharusnya makan bersama.”
“Kubilang aku datang ke sini karena dia mengundangku. Dia bilang aku bisa menganggapnya sebagai ayahku. Kamu tidak mendengarnya?”
“Katakan saja apa maumu. Berhenti berbelit-belit dan mencari alasan. Ha Yeon Joo Sshi, aku seperti merebut sesuatu darimu dan kamu mau mengambilnya kembali. Kamu seperti anak kecil yang kehilangan mainannya.”
“Jika kuminta. Maukah kamu mengembalikannya?”
“Tentu. Aku tidak menyimpan barang yang bukan milikku.”
“Karena kamu selalu diperlakukan seperti tuan putri dan orang-orang selalu memanggilmu CFO, kamu merasa istimewa.”
“Untuk apa aku harus mendengarkan semua ini? aku tidak melakukan kesalahan apapun padamu. Tidak… aku tidak melakukan kesalahan kepada siapapun, termasuk kamu. dan kurasa kamu salah sangka. Aku telah bekerja keras untuk mendaptkan posisiku ini.”
“Kamu merasa berhasil bukan karena punya latar belakang yang berpengaruh? Aku juga sudah bekerja sekeras kamu, tapi aku masih di sini. jangan berpikir kita berada di garis awal yang sama. jika aku putri Tuan Min, siapapun akan memilihku, bukan kamu. jadi, berhentilah menyanjung dirimu sendiri. kamu dibesarkan keluarga kaya dengan orang tua yang baik. Posisimu bukan karena kemampuanmu. Kamu hanya beruntung. Pimpinan Min dan istrinya sepertinya orang baik. Kurasa aku harus bergaul dengan mereka. Siapa tahu? Mungkin mereka akan menghargaiku lebih dari dirimu.”
Min Chae Rin mulai berdiri, “Ha Yeon Joo Sshi,” kemudian Yeon Joo menyiramkan anggur di baju Min Chae Rin. Yeon Joo langsung berlutut…. dramaaa dimulai guys…
“Tolong maafkan aku, Bu Min.” Tuan Min pun melihat Yeon Joo sedang berlutut.
“Aku tidak sengaja menumpahkan anggur ke pakaiannya.”
“Tidak masalah. Berdirilah.” Ucap Tuan Min pada Yeon Joo.
“Bu Min sangat kesal. Lantas dia menyuruhku untuk berlutut. Dia menyuruhku berlutut. Aku tidak bisa bangun begitu saja.”
“Chae Rin kenapa begini? Tidak biasanya. Bagaimana kamu bisa membuatnya berlutut karena kesalahan begitu?”
Chae Rin bahkan tidak sempat membela diri. Akhirnya, Yeon Joo menang kali ini di hadapan Tuan Min, Yeon Joo pun diantarkan pulang.
Min Chae Rin masih bingung kenapa Yeon Joo bertindak demikian.
***
Yeon Joo melihat fotonya dengan Eun Hyuk. Kemudian dia membakarnya. Semuanya.
***
Park Hae Ran melihat tanggal. Dia mengingat surat kaleng yang menunjukkan tanggal. Ia bergegas pergi, sayangnya nenek melarangnya untuk pergi.
“Aku harus pergi. Hari ini waktunya. Orang itu meminta bertemu denganku hari ini. orang itu akan memberitahuku di mana Soo A berada.”
“Kamu benar-benar menginginkan ibu mati?”
Park Hae Ran akhirnya dikurung kembali ke dalam kamarnya.
***
Di taman, Pil Doo sudah menunggu.
“Min Joon Sik sajang, kamu mengabaikanku begini? Dia pasti menerima suratku. Kurasa dia tidak benar-benar menginginkan putrinya. Baik. Kita lihat nanti saja. kamu akan menyesalinya nanti.
Dan Chae Rin yang berpapasan dengan Pil Doo. Chae Rin meminta Pil Doo berhenti saat berpapasan dengannya.
“Kamu yang mengirim surat itu? bukan? Kamu bilang tahu di mana keberadaan Min Soo A.” Namun Pil Doo terus pergi.
Pil Doo bersembunyi dan menyekap Min Chae Rin.
“Kamu siapa? seharusnya orang lain yang datang ke sini. Pak Min mengirimmu?” Chae Rin mengangguk. “Astaga. Tidak seharusnya aku lari. Benar Min Joon Sik yang mengirimmu?”
“Di mana Min Soo A?” Ucap Chae Rin.
“Kamu…” Chae Rin mengingat orang yang menculik Soo A.
“Apa? Sepertinya kamu tahu siapa aku? Aku memang figur publik. Tapi siapa kamu? kamu anggota keluarga mereka? Ahhh… kamu pasti kakaknya Min Soo A. Kurasa benar.”
Chae Rin mengelarkan surat. “Aku tidak memercayai selembar kertas seperti ini. bawakan dia padaku. Bawakan bukti kuat bahwa Min Soo A masih hidup!.”
Pil Doo memungut surat yang dibuang Chae Rin. “Bukti kuat dia masih hidup? kalau begitu, kamu ingin adikmu sudah mati?”
“Berhenti bicara omong kosong dan bawakan buktinya. Aku akan memberikan apapun yang kamu inginkan.”
“Baiklah. Akhirnya kita bisa bicara. Kalau begitu, temui aku tepat tiga hari lagi. Aku akan membawa bukti dan kamu akan membawa uang. setuju?”
Pil Doo pun pergi.
***
Ahjumma yang menunggu di depan pintu tertidur. Park Hae Ran datang ke tempat yang dimaksud. Namun, ia malah bersikap gila pada pengunjung taman. Ia menanyai satu per satu orang di taman.
Chae Rin yang berada di tempat yang sama malah pura-pura tidak melihat.
***
Di tempat lainnya. Yeon Joo meminta Eun Hyuk untuk menemuinya.
Namun, Eun Hyuk sedang mendatangi rumah kekasih Moon Jae Sang. Ia meminta sesuai keinginan pimpinan agar dia menjauhi Jae Sang.
“Siapa yang memberimu perintah melakukan ini? Moon Taesang?”
“Kamu tidak perlu tahu.”
“Baiklah. Aku akan memutuskannya. Aku tidak mau dianggap sebagai simpanan dan diam-diam bertemu dengannya. Aku hanya melakukannya jika Jae Sang memintaku meninggalkannya.”
“Kamu sungguh-sungguh?”
“Tidak bisakah dia melakukannya? Bisakah Jae Sang memutuskanku?”
“Bagaimana jika kamu yang memutuskan hubungan gelap itu? sesuatu yang mungkin kamu sesali mungkin terjadi.”
“Astagaa… kamu membuatku takut. Kalau begitu, apa alu harus menghilang saja? itu akan menyenangkan.”
***
Yeon Joo masih menunggu Min Hyuk… ia lelah menunggu sampai akhirnya pergi. Di saat yang sama saat ia berjalan, Yeon Joo perpapasan dengan Park Hae Ran.
“Samunim. Apa yang terjadi?”
Park Hae Ran menangis. “Aku sudah menunggu tiga jam. Aku menunggu 3 jam, tapi aku tidak bertemu orang itu. pasti ada yang memainkan lelucon lagi. Aku tidak mengetahuinya, jadi… aku pikir kali ini sungguhan.”
Sambil menangis, Park Hae Ran memeluk Yeon Joo.
“Yang kutunggu juga tidak datang. aku terus menunggu, tapi dia tidak datang.”
***
Nenek ngomel sama ahjumma yang membuat Park Hae Ran bisa kabur. Nenek takut Park Hae Ran kembali membuat keluarganya menjadi malu.
Kemudian, Yeon Joo datang bersama dengan Park Hae Ran. Park Hae Ran langsung dibawa ke dalam kamar.
“Agasshi kamu siapa?” Tanya nenek. “Bagaimana kamu bisa bertemu dengan Hae Ran dan memulangkannya? Kamu orangnya? Kamu yang memanggilnya keluar? Omong-omong, kamu terlihat tidak asing. Kita sudah pernah bertemu?”
Kim Siljang pun berkata, “Waktu itu dia ke sini untuk mengantar barang. Karyawan dari kantor. Benar,,, Ha Yeon Joo?