Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 13 Part 1 – Untuk episode sebelumnya bisa kamu lihat di sini. Untuk selengkapnya kamu bisa cari tahu di link yang ini. pada episode sebelumnya menceritakan tentang Park Hae Ran yang membaca surat dari Pil Doo bahwa dia tahu keberadaan Soo A.

Saat Min Chae Rin membaca surat, kemudian ada ayah Soo A yang datang. Dengan pencundangnya, Min Chae Rin langsung menyembunyikan surat itu.

“Apa yang terjadi sampai Ibumu pingsan?” Ucap Tuan Min.

“Aku tidak tahu.” Min Chae Rin pun berbohong.

Kemudian Tuan Min membawa istrinya untuk mendapatkan pengobatan. Min Chae Rin saat sendirian di ruangan, membaca kembali surat kaleng tersebut. Langsung deh, dia ngekor orang tua angkatnya seperti tidak terjadi apa-apa.

Pil Doo melihat dari kejauhan saat Ibu Soo A dibawa ke dalam mobil, “Bagus. Jika seseorang melempar umpan,  kamu harus langsung menggigitnya. Itu membuat usaha menjadi sepadan.

Nyatanya rombongan ini pulang ke rumah, di belakangnya, Pil Doo pun mengikuti mereka.

“Kamu yakin tidak perlu ke rumah sakit?” Ucap Tuan Min.

“Aku tidak ingin ke rumah sakit.” Ucap Park Hae Ran.

Min Chae Rin pun pamit, namun Tuan Min memintanya untuk sekalian masuk ke dalam. Min Chae Rin menolaknya. Ia pun pergi.

Pil Doo melihat rumah Soo A yang sangat besar.

“Kamu tinggal di rumah bagus ini dan memperlakukan Jo Pil Doo seperti kotoran? Baik, aku akan mengambil tebusan yang tidak kuterima sampai sekarang, termasuk bunganya. Tunggu dan lihat saja.” Pil Doo mulai berbicara sendiri.

***

Di dalam kamar, ada Park Hae Ran, Tuan Min dan Nenek.

“Mengapa kamu tidak memercayaiku?” Ucap Park Hae Ran pada suaminya,  “Surat itu ada di kantormu. Surat itu benar-benar ada. penulisnya tahu keberadaan Soo A.”

“Yeobo, aku mohon.”

“Mungkin bisa kamu tanyakan pada Pak Ahn.” Ucap Nenek. “Cepat hubungi dia.”

Tuan Min menelpon Pak Ahn apakah ada surat tanpa pengirim yang jatuh di lantai. Namun, surat yang mereka maksud tidak ada *iyalahh dibawa Chae Rin.

Akibat kejadian itu, Nenek dan Tuan Min menganggap sakit gila dari Park Hae Ran bertambah parah. Bahkan Tuan Min mengatakan istrinya agar dirawat di rumah sakit.

“Apa yang kamu lakukan? Konselingnya dengan Dokter Jung belum lama ini terdengar publik dan kita hidup dengan rasa malu itu. apa menurutmu tidak ada bedanya anatara kita yang tahu dengan seluruh dunia mengetahuinya?” Ucap Nenek pada menantunya.

“Tapi jika dibiarkan seperti itu…”

“Kita harus menyembunyikannya selama mungkin. Ini bukan kabar baik yang bisa kita bagikan ke dunia. Ini penyakit yang akan segera menghilang begitu Soo A kembali. Kita harus bertahan sampai saat itu tiba.

***

Sementara itu, Park Hae Ran mencoba meyakinkan Kim Siljang, “Kim Siljang, kamu memercayaiku bukan? Sook Young,  kamu memercayaiku bukan? Kenapa semua orang memperlakukanku seolah aku gila? Kenapa? aku tidak gila. Chae Rin…  Chae Rin pasti tahu. Aku yakin Chae Rin juga melihat surat itu.”

***

Di rumah Taesan. Min Chae Rin masih membaca surat itu. ada keterangan.

… Jika ingin tahu banyak, pada tanggal 5 september 14.00 datanglah ke bilik telpon merah di taman hutan Seoul. Dia masih bermain petak umpet dan menunggu seseorang menemukannya. Kamu harus menemukannya sekarang, bukan?

Min Chae Rin kemudian mendapatkan telpon dari Kim Siljang.

“kamu tahu di mana surat di kantor Pimpinan? Nyonya Park bilang itu ditunjukkan untuk Min Soo A.”

“Tidak. Aku tidak melihatnya.” Yakkk ketakutan dia.

***

Yeon Joo barus saja keluar dari rumahnya untuk pergi berkera. Jo Pil Doo mengamatinya dari belakang.

“Kita, sudah melalui kesulitan. Sekarang semuanya akan luar biasa. Kita akan duduk di kursi emas dan menghamburkan uang tunai. Dasar wanita bodoh. Dia tinggal bersamanya selama 20 tahun, tapi tidak tahu bagaimana kaya keluarganya.” Ucap Pil Doo.

Di sisi lain, ahjumma yang bekerja di kedainya masih mengingat ucapan Pil Doo. Ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa Pil Doo tidak akan kembali lagi. Dan saat ahjumma lagi bicara sendiri, anak bungsunya mengagetkannya dari belakang. *ini orang korea emang suka ngomong sendiri kali ya? anaknya malah membercandai Ibunya.

***

“Aku yakin itu di sana. Pak Ahn tidak bisa menemukannya. Aku akan menemukannya sendiri.” Park Hae Ra mengancam akan mencari sendiri pada Kim Siljang.

“Dia pasti mengatakan tidak karena memang tidak ada di sana. Dia tidak mengatakan hal yang tidak masuk akal.”

“Bagaimana denganku? Aku hanya mengarangnya?” Ucap Park Hae Ran. “Kamu pikir aku juga gila? Kamu bahkan berpikir aku gila!!! Benar bukan? Sejak kapan kamu mulai merendahkanku?”

“Kenapa Nyonya begini? Tolong tenanglah.

Ahjumma dan nenek pun akhirnya melerai mereka berdua. Nenek tentu saja membela Kim Siljang atas sikap kasar dari Park Hae Ran.

Nenek meminta Kim Siljang untuk membawakan obat. Kim Siljang juga memanggil Chae Rin untuk dijadikannya menjadi Soo A.

Chae Rin berdandan sebagai Soo A. Namun ia mengingat dirinya yang mampu dikenali dengan baik oleh Park Hae Ran bahwa dia palsu.

Akhirnya. Chae Rin datang sebagai dirinya sebenarnya.

Nenek langsung marah. “Apa-apaan kamu? kamu tidak tahu kenapa kami memanggilmu? Kenapa kamu datang seperti itu padahal kami memanggilmu? Cepat ganti baju sekarang.”

“Aku tidak akan pernah memakai pakaian Soo A lagi.” Ucap Chae Rin.

“Kamu sudah gila? Kamu tidak dengar jeritan Ibu Soo A sekarang?”

“Sudah 20 tahun, aku menenangkannya dengan berpura-pura menjadi Soo A. Aku tidak mau melakukannya lagi.”

“Menurutmu kenapa kami masih mempertahankanmu di kelarga kami? Karena kamu setidaknya bisa menjadi penggantinya. Menurutmu ada alasan kamu mau mempertahankan seseorang sepertimu?” Ucap Nenek. “Dasar tidak tahu terima kasih.”

“Ibu tahu aku bukan Soo A. Meski aku memakai baju Soo A dan bersikap seperti dia. dia lebih waras daripada orang lain. dia tidak berkhayal atau gila. Neneklah satu-satunya yang membuat Ibu seperti itu.”

“Apa-apaan… dia bicara apa kepadaku?” Nenek makin marah dan Min Chae Rin masuk ke kamar Park Hae Ran. Ia mengunci pintu kamar. Nenek langsung meminta Kim Siljang masuk ke kamar Park Hae Ran. Namun mereka tidak dapat masuk.

***

“Tenanglah. Ibu akan pingsan jika terus seperti ini. jika sudah begitu, meski tidak suka, Inu kan dimasukkan ke rumah sakit.”

Sayangnya, Park Hae Ran masih mengamuk. “Ibu mau mati? Ibu yang Ibu inginkan?”

“Apaa gunanya hidup seperti ini?”

“Anak Ibu satu-satunya tidak akan pernah aku gantikan!!!. Bertahanlah sampai dia kembali.” Min Chae Rin berteriak pada Park Hae Ran. “Ibu tidak merindukan Soo A?”

“Aku merindukannya. Sangat merindukannya.”

“Aku akan mencari Soo A untuk Ibu.”

Kemudian saat Kim Siljang akan membuka puntu dengan kunci lain, Min Chae Rin sudah membuka pintu tersebut. Ia pun keluar menemui nenek dan Kim Siljang yang ada di luar pintu.

“Apa yang kamu lakukan?” Ucap Nenek. “Apa yang kamu lakukan padanya?”

“Nenek tidak melihatnya? Ibu membutuhkanku. Aku tidak harus memakai baju Soo A dan berpura-pura menjadi dirinya.” Min Chae Rin kemudian pergi.

Ia menangis saat di halaman. Mengingat bagaimana dia pertama masuk ke rumah keluarga Soo A. Juga kejadian buruk yang selalu menemaninya dan hinaan nenek.

Kim Siljang mengamatinya dari belakang.

Min Chae Rin berkata dalam hati, “Min Chae Rin, kamu akan mencari Soo A? Kamu benar-benar ingin menemukannya?”

Dan Eun Hyuk sudah setida menunggunya.

“Kamu bilang itu panggilan nenek. Kamu tidak berpura-pura lagi?”

“Kamu melarangku. Itu yang kamu katakan. Kamu memintaku untuk tidak menjadi pengganti.”

“Kamu gadis yang baik.” Eun Hyuk kemudian memegang tangan Chae Rin. “Kamu juga penurut.”

Eun Hyuk kemudian mendapatkan telpon dari Jae Sang. Ia mengatakan sedang kursus memasak. Jae Sang meminta laporan jika menemukan sesuatu yang mencurigakan.

***

Saat di rumah, Kakek ingin bicara dengan Min Hyuk tanpa Jae Sang. Itu membuat Jae Sang menjadi sangat kesal.

“Di dunia ini. ada dua perang yang tanpa tembakkan. Oerang orang kaya untuk anaknya dan perang uang. kamu tahu kenapa aku tidak punya anak lagi? Setelah memiliki Jae Sang? Aku tidak ingin melihat anak-anakku memperebutkan kekayaanku dan saling menghancurkan satu sama lain. aku tidak ingin melihat hal itu terjadi. Aku tidak punya waktu untuk mengurus anakku karena sibuk mengurus bisnis. Bahkan saat kekacauan terjadi, dia masih tidak mengerti. Orang lain hanya mencoba menyingkirkan Jae Sang. Terutama Pak Hwang.” Ucap kakek di kebun saat berbicara empat mata dengan Min Hyuk.

Lanjut ke part 2 yaaa.. klik di sini.

Kakek-kakek kalau ngomong banyak ya?