
Sinopsis Drama Korea Hide and Seek Episode 11 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. kamu bisa cari tahu selengkapnya di link yang ini.
“Kenapa kamu selalu membiarkan dirimu terluka?” Eun Hyuk memeluk Min Chae Rin.
“Lihat siapa yang berbicara? Kenapa kamu selalu berusaha menghentikanku padahal tahu aku akan selalu kabur? Kamu menungguku di sini?”
“Aku harus datang. karena tahu kamu akan terluka di rumah itu.”
“Kini kamu tahu semua tentangku.” Ucap Chae Rin.
***
Yeon Joo menemukan foto Chae Rin. Ia mengingat Eun Hyuk yang mencium Chae Rin dan dirinya yang curhat pada Chae Rin.
“Mustahil…. mustahil….”
***
Chae Rin dan Eun Hyuk mengobrol di taman.
“Ibuku sudah memalui banyak penderitaan. Jika bisa melindunginya dengan berpura-pura menjadi putrinya, aku bersedia melakukan itu. karena putrinya adalah cinta pertama, cinta terakhir, dan cinta abadi bagi ibuku.”
“Kamu bersedia berpura-pura menjadi dia meski mengetahui semua itu?”
“Sudah kubilang, ini caraku melindunginya. Mungkin cintaku untuknya bisa berakhir tidak berbalas. Tapi itu tidak masalah karena hanya dia yang menerimaku, bukan ibu kandungku yang melahirkanku kemudian mengabaikanku. Sebelum diadopsi di rumah itu, pengadopsianku dibatalkan 3 kali. tapi ibuku mengatakan ini. dia bilang tidak akan mengirimku ke tempat lain lagi dan dia senang ada aku di rumah itu. baru kali ini aku mendengar seseorang berkata begitu. bagaimana mungkin aku tidak melindungi orang seperti dia? aku bersedia melakukan lebih dari sekedar bersandiwara demi melindunginya.”
“Maka kamu harus melindunginya. Karena aku akan melindungimu. Aku akan melindungi orang yang kucintai.”
***
Yeon Joo menunggu Eun Hyuk di depan rumah. Hingga Eun Hyuk pulang. Yeon Joo langsung memukul-mukul Eun Hyuk.
“Selalu aku yang memulai semuanya. Aku yang menyukaimu lebih dahulu. Aku yang mengungkapkan perasaanku dahulu. Aku ingin hidup bersama saat kamu mau kabur. Aku yang memaksakan pernikahan ini. sampai akhir, kamu hanya tidak bisa menolakku dan mengikuti keinginanku.”
“Yeon Joo…”
“Katakn satu hal saja. apa kamu pernah mencintaiku meski sesaat? Bukan seperti cinta kepada asik atau keluarga saat merasa terikat dan bertanggung jawab, tapi sebagai pria kepada wanita. Apa kamu pernah mencintaiku meski sesaat?”
Eun Hyuk hanya terdiam. Yeon Joo menangis.
“Kamu harusnya berkata ya meskipun itu berbohong.”
“Aku harus bagaimana? Aku harus bagaimana? Akan aku turuti keinginanmu.”
“Kamu benar-benar akan menuruti keinginanku? Maka tetaplah di sisiku. Tetaplah di sisiku sampai kamu mati. Hidup dengan pria yang tidak mencintaiku mungkin siksaan, tapi lebih menyakitkan jika aku melepasmu. Aku tidak bisa hanya mendoakan kebahagiaanmu saja. maka aku mau kamu tetap di sisiku sampai mati.”
Yeon Joo masih menangis di kamarnya.
Saat Eun Hyuk akan menyentuhnya, ia menampisnya. Eun Hyuk pun pergi ke luar.
***
Esoknya, Eun Hyuk kembali bekerja seperti biasa.
“Pimpinan. Aku boleh meminjam Cha Eun Hyuk hari ini? aku tidak ada kelas memasak. Tapi harus belanja.”
“Tentu. Lakukan sesukamu.”
Pimpinan berkata pada Jae Sang, “Kamu akan menemui Pak Hwang hari ini, bukan?”
Saat itu juga, Ja Sang melihat ada tatapan yang berbeda pada Eun Hyuk dan Chae Rin.
***
Min Joon Sik dan Do Hoon, serta seseorang mengadakan rapat di sebuah restoran.
“Pimpinan sangat tertarik dengan Makepacific. Nyonya pun takjub dengan hasil akhir dan liputan dari cushion Gold Rain.”
“Tolong sampaikan terima kasihku karena telah menyanggupi ekspansi pasar kami lewat kontrak eksklusif.” Ucap Min Joon Sik senang.
Do Hoon memeriksa berkas, “Tidak ada penyesuaikan khusus yang diperlukan dalam kontrak, tapi aku ingin merinci bagian pemasaran lokal. Tolong perhatikan itu.”
Jadi, Makepacific ini mendapatkan kontrak yang akan berhubungan dengan ekspor ke tiongkok. Bahkan untuk menambah jumlah pasokan, akan dibuat pabrik kedua dengan sokongan dana yang besar oleh investor tadi.
Min Joon Sik dan Do Hoon pun senang.
***
Saat utusan itu pergi dari ruang pertemuan. Ia malah pergi ke ruangan sebelahnya dan di dalam ada Moon Jae Sang.
“Bagaimana hasilnya? Kamu sukses membuat kontraknya?” Tanya Jae Sang.
“Tentu saja. mereka terlihat seperti anak kecil dengan genggaman penuh permen di tangan mereka. Melihat Min Joon Sik begitu bahagia membuatku merasa malu.”
“Itu kontrak terbesar mereka sejak perushaan berdiri. Tentu saja bahagia.”
Mereka bersulang karenaDewi Fortuna akan menampar Min Joon Sik.
***
Pimpinan berkata, “Baik. Jadi, maksudmu ayah hanya perlu duduk dan menyiapkan langkah selanjutnya? Tidak ada masalah lain?”
“Satu-satunya masalah, kita tidak punya masalah apapun saat ini.” Jae Sang menyombong.
“Hati-hati dengan ucapanmu. Omong-omong, apakah istrimu melakukan sesuatu yang mencurigakan?”
“Setahuku tidak. Tapi….. lupakan saja.”
***
Eun Hyuk dana Chae Rin masuk ke ruang brangkas pimpinan.
“Apa yang mungkin ada di sana?” Tany Chae Rin.
“Satu hal yang pasti adalah ini akan lebih dari dugaanmu. Sejak aku datang di rumah ini, hanya ada 2 orang yang membuka brangkas tanpa izin Pimpinan. Mereka semua tidak berkahir dengan baik. Mantan istri Pak Moon. Mereka sama sepertimu. Mereka penasaran tentang brankas rahasia ini dan terjebak dalam perangkap.”
“Cari tahu apa yang terjadi pada perusahaan milik semua mantan istrinya. Tentang bagaimana dan siapa yang menerimanya kali terakhir dan siapa yang memilikinya saat ini.”
***
Min Joon Sik masih melihat kontrak dan tertawa.
“Anda benar-benar sebahagia itu?” Tanya Do Hoon.
“Selain aku, Chae Rin akan sangat bahagia. Sejujurnya, aku ingin dia memimpin perusahaanku di masa depan.”
“Bahkan setelah Soo A kembali?”
“Managemen harus berdasarkan kemampuan semata, bukan keturunan. Orang yang menyayangi perusahaan dengan tulus harus mengurusnya. Soo A putri kandungku. Dia akan memahami keputusanku.”
“Tadi Joo Pil Doo datang ke sini. jika datang ke sini, berarti dia tahu di mana Soo A.”
“Benarkah? Dia berani datang kemari? Kita bisa memperoleh informasi lebih jauh hanya jika menemukan keluarganya.”
“Keluarga?”
Sekit kilas balik.
Do Hoon pulang sekolah. Ada Jo Pil Doo yang sedang memperhatikan Soo A. Jo Pil Doo mengaku tidak mengintip. Dia mengaku ada putranya yang diberi upah sebagai buruh di rumah Do Hoon. Untuk mengurus taman belakang.
Do Hoon yang ingat, langsung menyuruh seseorang untuk mencari anak lelaki seumurannya yang pernah bekerja di kebun. 20 tahun lalu.
***
Pil Doo hidup seperti gelandangan. Ia mengingat kalimat ahjumma di pasar yang tentang Ibu angkat Soo A yang mengoperasi anaknya di salah satu rumah sakit.
Langsung deh dicari di rumah sakit. Tapi tentu saja hasilnya nihil. Rumah sakit sangat melindungi identitas dari pasiennya. Bahkan rumah sakit mengatakn bahwa setiap 10 tahun selalu membuang dokumen.
***
Ibu Yeon Joo mengurus Yeon Joo yang berbaring.
“Bangunlah. Ada masalah apa? Kamu bertengkar dengan Eun Hyuk? Tentang apa? Pernikahan? Sudah ibu duga. Pria mana pn tidak akan bisa membiarkan itu terjadi. Omong-omong, kapan kamu memberitahu Ibu?”
Ibu Yeon Joo memukul mulutnya. “Tidak… Tidak. Geum Joo melarang Ibu menanyakan itu.”
Ibu Yeon Joo membelai rambut Yeon Joo, “Aigooo… Putriku, apapun itu, ibu akan menunggumu di sini walaupun mati penasaran. Ibu tidak akan menanyakan apapun. Ibu akan menunggumu di sini. jadi, saat kamu merasa sudah siap mengatakannya, beri tahu ibu. Siapa yang akan memercayaimu jika ibumu tidak?”
Yeon Joo menangis… “Ommaaa… omaaaa”
Dan berpelukaaaannn…
Berlanjut ke part 2 ya. klik di sini.
dugaan saya, anaknya Pil Doo itu Eun Hyuk.