Sinopsis Drama Korea Come and Hug Me Episode 3

Untuk episode sebelumnya bisa kamu baca di sini yaaa…

Drama Korea Come and Hug Me Episode 3

“Kamu melihat apa?” Ucap Yoon Hui Jae.

“Aku kehilangan anjingku. Aku menemukan kalung ini di depan pintu.”

“Anjingmu hilang?”

“Ya.”

“Anak nakal. Kamu tidak seharusnya menyelinap ke rumah orang lain dan mengintip ke dalam cuma karena hal itu.” Yoon Hui Jae berkata sambil mendekati Nak Won. Nak Won menyeret dirinya ke belakang menghindari langkah Yoon Hui Jae.

“Dia temanku, ayah. Dia teman pertamaku di sekolah. Dia temanku. Nak Won, inikah anjingmu?” Kemudian Nak Won melihat Lucky. Na Moo membongkar kandang dengan menggunakan palu. Tatapan mata dingin Yoon Hui Jae menatap anaknya.

Mereka akhirya keluar ruangan.

“Ternyata kamu temannya Na Moo. Aku tidak tahu. Seharusnya aku tidak berkata begitu.”

“Halo.” Nak Won mengucakan salam dan Lucky kembali menyalak.

“Aku membawa anjing itu pulang untuk menemukan pemiliknya. Hari mulai gelap dan kalung namanya hilang. Hujan terus turun. Aku kasihan terhadap anjing itu. aku belum pernah melihatnya. Kukira dia ditelantarkan.”

“Kenapa Anda mengurungnya di dalam kandang? Ada luka di sekitar mulutnya.”

“Dia menggigitku.” Yoon Hui Jae memperlihatkan balutan luka di tangannya. “Seharusnya anjing tidak menggigit manusia. Dia terlalu galak. Aku mengurungnya di kandang sampai dia tenang. Jika tidak, dia bisa menggigitku. omong-omong apakah dia sudah divaksinasi?

“Ya. sudah divaksinasi. Lucky biasanya tidak menyerang orang.”

“Itu yang selalu dikatakan pemilik anjing tentang anjingnya. Aku sudah membesarkan banyak anak anjing. Aku juga menjual banyak anjing lucu.”

“Maafkan aku. Akan kuberitahu kedua orangtuaku. Ini belum pernah terjadi.”

“Tak apa-apa. Hal ini memang biasa terjadi.. Btw, kamu tinggal di dekat sini?”

“Ya. aku baru pindah kemarin. Mungkin karena itulah Lucky tersesat.”

“Aku tidak menyangka pacar putra ayah secantik ini. ayah tidak tahu.”

Kemudian Na Moo langsung berdiri menghadapi Yoon Hui Jae. “Aku akan mengantarnya pulang. aku tahu rumahnya.” Na Moo kemudian mengantarkan Nak Won pulang. sementara Yoon Hui Jae masuk kembali ke ruangan bawah tanah dan melihat palu di dalam kandang. Ia pun tersenyum.

Di sekolah, Hyun Moo kembali memukul salah satu teman sekelasnya. Sementara yang lain menonton Moo Won masih mengerjakan tugas sambil mendengarkan musik. Melihat kegaduhan, akhirnya Moo Won menolong anak yang terluka tadi. Moo Won menelpon 911 dan meminta ambulance datang.

Hyun Moo marah pada Moo Won (sumpah namanya tuh mirip-mirip jadi takut ketuker gitu).

“Kamu pernah membunuh sebelumnya? Kamu tahu apa artinya jika ada orang mati karena ulahmu? Apapun yang kamu lakukan sekarang tidak ada yang semenjijikan itu.” sementara itu ada pesan masuk dari Ibu menanyakan perihal Nak Won yang tidak menjawab panggilannya.

Na Moo mengantar Nak Won dan masih menggenggam tangannya. Tangan Na Moo terluka karena palu yang ia gunakan. Nak Won membalutnya dengan sapu tangan.

Nak Won memarahi Na Moo karena selalu berkata ia baik-baik saja. Tadi padi Na Moo terlibat masalah di sekolah karenanya. Saat ini Na Moo terluka dan dia bilang baik-baik saja. Nak Won meninta Na Moo apabila sakit maka lebih baik berkata sakit.

Moo Won yang tahu adiknya belum pulang. Mulai khawatir. Namun akhirnya ia mendaptkan telpon bahwa Nak Won sudah pulang. Moo Won pun lega. Ibu juga berkata bahwa Nak Won pulang bersama dengan temannya yang pemalu.

So Jin di rumah sambil menelpon Ibunya berkali-kali. Karena kedai sup sedang banyak pelanggan. Pangglan tersebut tidak dijawab. So Jin mencari Na Moo yang tak kunjung pulang. Di jalan ia bertemu dengan Hyun Moo.

Hyun Moo akhirnya mengikuti So Jin walaupun So Jin tidak menyukainya.

***

Di rumah Nak Won, Na Moo diobati oleh Ibu Nak Won. Na Moo juga diberi makanan. Na Moo sedikit bercerita bahwa Ibu kandungnya sudah meninggal saat ia berusia 8 tahun. ia kini tinggal bersama Ibu tiri sejak dua tahun lalu (fix, So Jin bukan anak Yoon Hui Jae).

Ibu Nak Won berkata dengan manis pada Na Moo. Ia meminta Na Moo menjadi teman bagi Nak Won, ia ingin Na Moo menjaga putrinya yang suka bertindak tanpa berpikir panjang. (dan entahlah saya pengen nangis denger ini).

Ayah Nak Won pulang. Tak lama Na Moo pun pulang. Na Moo diantar ke depan dengan sangat ramah. Sebelum pergi, Ibu Nak Won memberikan syal kecil yang ia pakai dan memakaikannya pada Na Moo.

***

Saat di kedai.  Sepatu putih Hyun Moo penuh dengan darah. Ibu Ok Hee sebenarnya mengkawatirkan Hyun Moo. Tapi Hyun Moo berkata hal-hal yang melukai hati Ibu tirinya. Kemudian Hyun Moo keluar.

Di dalam, So Jin membisikki ibunya perihal Yoon Hui Jae. (belum jelas apa kalimatnya).

Di rumah. Na Moo pulang dan bertemu ayahnya.

“Na Moo, ingat apa yang ayah katakan padamu di bukit? Tentu saja ingat. Kamu pintar. Biasanya kamu tidak melupakan apa yang kamu lihat atau dengar.”

“Ya.”

“Ayah bilang apa? Ucapkan sama persis.”

“Orang seperti kita dan anjing yang ayah selamatkan. Apa bedanya?”

“Tidak ada bedanya. Kita sama. kita sama-sama binatang.”

“Ya benar.” Yoon Hui Jae pun tersenyum. “Manusia itu binatang yang memangsa manusia lainnya.”

Flasback di sebuah tempat dipenuhi anjing di dalam kandang.

“Dunia ini kandang besar dan manusia terkurung di dalamnya. Yang lemah tidak akan bertahan. Kita hanya bisa selamat jika kuat. Dunia itu kandang seperti ini, dan hanya ada satu hal yang membuat bertahan hidup.” Yoon Hui Jae mengambil makanan dan memberikannya pada anjing-anjing di dalam kandang.

“Kamu lihat itu kan? Kekuatan tanpa belas kasih itu yang membuatmu kuat. Simpati dan kasih sayang membuat manusia lemah dan menyedihkan. Kedua sifat itu tak ada artinya dalam hidup. Kamu harus kuat seperti ayah. Kamu tahu? Ayah hanya mempercayai anak-anak ayah. Hanya anak-anak ayah yang tidak akan mengkhianati ayah.” Na Moo kecil kemudian mengangguk “Ya. itu baru putra ayah. Kamu jelas keturunan ayah.”

Flasback and…

“Oleh karena itu, mulai sekarang. Jangan melakukan hal berbahaya seperti ini. jangan masuk ke bengel bawah tanah tanpa izin. Jangan pernah membangkang lagi. Jika tidak, ayah akan marah. Kamu paham?”

“Ya.”

“kamu anak yang pintar, berbeda dengan Hyun Moo. Kamu tidak pernah mengecewakan ayah satu kalipun. Selamat malam anakku. Kamu sangat berharga. Kamu harta ayah.”

Na Moo melihat palu ada di atas meja belajarnya “Kalau kamu tidak bisa menyingkirkannya. Ayah akan menyingkirkannya. Semua hal yang membahayakanmu. Semua harus lenyap agar kamu menjadi kuat. Singkirkan semua penghalang”.

Na Moo berkata sambil memegang palu. Dia mengingat Nak Won dan Ibunya yang berbaik hati kepadanya. Na Moo melepaskan palu tersebut.

Kembali, suara Yoon Hui Jae ; “Ayah akan melindungimu dari semua yang membuatmu lemah dan menyedihkan.” Na Moo menatap palu yang tergeletak di lantai.

Bersambung…

Komentar:

See? Lihat kembali dialog Moo Won tentang membunuh orang? Tatapannya tuh kayak yang tahu banget bagaimana dia membunuh. Dugaan saya sih dia membunuh orangtua kandungnya sebelum diadopsi keluarga Gil.

Mungkinkah Moo Won adalah psikopat?

Kalau dilihat lagi dari kejadiannya. Kisah pada episode 3 ada di bulan april. Sedangkan pembunuhan ada di bulan desember, tepatnya malam natal. Jadi, saya pikir ada kisah pemicu yang belum disampaikan sama drama ini yang membuat Yoon Hui Jae benar-benar membunuh. Apa ya kira-kira?

Tuh. Na Moo tahu betul siapa ayahnya. Makanya dia selalu meminta maaf pada Gil Nak Won kerena sudah menyukainya.