Sinopsis Beautiful Love, Wonderful Life Episode 6 Part 1

Sinopsis Beautiful Love, Wonderful Life Episode 6 Part 1 – Episode sebelumnya ada di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasih untuk kalian yang sudah setia nungguin. Yang nggak setia nggak terima kasih. Wkwkwk…

Ternyata suara Seol Ah membuka pintu. “Aku mulai curiga.”

“Apalagi sekarang? Ibu sudah memberitahumu semuanya.”

“Dan aku memercayai Omma. Tapi ibu menyembunyikan sesuatu dariku.”

“Tidak.”

“Maka aku akan mencari tahu.”

Ahjumma mengeluarkan ponsel. “Ini ponsel mereka.”

“Ibu mau terlibat masalah? Kenapa Ibu menyembunyikannya?”

“Apa yang akan terjadi jika para detektif mendapatkannya? Seluruh dunia akan tahu bawa anak itu bunuh diri. Siapa yang akan dipercaya bahwa dia tenggelam sendirian selagi Cheong Ah tidur? ibunya masih dengan panik berusaha mendapatkan kebenaran. Dia akan membuat adikmu ditangkap karena membantu dan bersekongkol.”

“Tidak ada gunanya menyembunyikan ponsel itu. Penyedia layanan telepon akan menyediakan panggilan dan catatan bagi detektif.”

“Apa?”

“Tunggu sebentar. Maksud Ibu, Cheong Ah tahu pria itu ingin bunuh diri? Ibu menyembunyikan ponselnya karena tahu isi SMS-nya. Cheong Ah tahu atau tidak? Dia tahu, bukan?”

“Dia hanya pergi dengan pria itu untuk mencegahnya. Pria itu bersikeras ingin mati. Kamu tahu bagaimana Cheong Ah. Cheong Ah tidak bisa menahan diri.”

“Dia anak hakim, bukan? Jika putra hakim meningggal saat ingin menyelamatkan orang lain, para reporter akan bersenang-senang. Jika hakimnya cukup terkenal. Ceritanya akan dikabarkan di berita. Begitu orang tahu, dia akan menjadi pahlawan setempat. Sorotan hanya akan tertuju pada putra itu dan hakim. Jika kita beruntung, tidak seorang pun di sekolah Cheong Ah akan tahu.”

“Benarkah?”

“Ya. Ibu tahu media suka cerita tentang kemtian dan kekuasaan. Terlebih lagi, orang-orang lebih menyukai penyelamatan daripada bunuh diri. Tunggu… teman kuliahku adalah seorang wartawan koran. Aku akan memintanya menulis artikel dan berusaha melaporkannya saat aku membawakan berita besok.”

****

Do Jin Woo mengundang reporter ke kantornya.

“Sepupuku meninggal. Dia tenggelam saat bepergian dengan pacarnya.”

“Bagaimana itu pantas dikabarkan?”

“Dia putra Hakim Hong Yu Ra. Dia berusaha mati-matian menolong kekasihnya yang mau tenggelam.”

“Hakim Hong?”

“Dia yang menjatuhkan hukuman pada konglomerat. Dia juga konglomerat.”

“Ahh dia. Dia terkenal sebab tidak melakukan penipuan pajak dan membayar pajak warisan sebesar 170 juta dolar. Jadi, putranya meninggal?

“Ya.”

“Aku akan membuat tajuk utama tentang hakim adil dan anaknya pahlawan. Tapi, apa yang anda cemaskan?”

“Dia anak orang kaya yang juga di bawah umur. Aku tidak mau dituduh menyuruhmu menulis seuatu.jadi, tolong selidiki sendiri kisahnya dan laporkan saja faktanya.”

****

Kim Seol Ah ada di depan gereja membagikan brosur mingguan. Seorang ahjumma mendekatinya. “Kemungkinanmu menikahi Chaebol sangat kecil. Kita bisa minum kopi.” Ahjumma tadi pun memberikan kartu nama

Seol Ah pun mendapatkan telepon. Ternyata dari butik yang kemarin. Sesuai permintaan Do. Seol Ah pun mendapatkan sponsor.

***

Seol Ah langsung ke butik dan mencoba ini dan itu. Seol Ah membawa 4 potong pakaian. Ia membawanya dengan berjalan kaki.

Saat akan terjatuh. Do yang sengaja datang pun membantunya.

“Halo…” Ucap Do. “Kita pernah bertemu sebelumnya. Aku akan membawakannya untukmu sampai kamu naik bus.”

“Tidak. Terima kasih.”

Seol Ah membawanya sendiri. Do pun malah mengikuti dengan naik bus yang sama. Do yang kayaknya nggak pernah naik bus, malah digeplak nenek-nenek sebab duduk di kursi prioritas.

Wkwkwkkw.

Do akhirnya bergelantungan. Melihat Seol Ah yang melamun.

Lanjut ke bagian 2 klik di sini.

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!