
Sinopsis Beautiful Love, Wonderful Life Episode 1 Part 2 – Episode sebelumnya di sini. Selengkapnya kamu bisa cari tahu di tulisan yang ini. terima kasih sudah membaca. Hahahhaha…
Ibu memberikan ayah jus dengan mengeluh di dalam hati.
Tak lama, Cheong A pun pulang. Ibu malah marah besar pada Cheong A. “Akan Ibu jual semua yang Ibu miliki untuk menguliahkanmu, mendapatkan pekerjaan layak dan menikahkanmu dengan pria baik…. tungggu… tidakkk… jangan menikah. Akan ibu pastikan hidupmu sempurna. Kenapa kamu menyerah padahal Ibu belum menyerah? Omma tidak akan pernah menyerah terhadapmu. Jadi, jangan lakukan itu kepada dirimu, mengerti? Kita hanya butuh satu pengangguran di rumah. Cheong A apa hidup ibu yang kamu inginkan?”
“Memang hidupmu kenapa?” ayah tbtb datang. Dan menyanyi.
“Omma… appa… sarange.”
Kedua orangtua ini pun kaget.
Anak kecil itu pun keluar. Cheong A pun bilang sangae lagi.
***
Karena menunggak di tagihan pusat kebugaran. Kim Seol A mengirim uang langsung setelahnya. Bayar 3.300 dolar. Sisa uangnya hanya 100 dolar saja. ia pun menghela napas. Kemudian mencoba tersenyum kembali.
***
Ayah membuat keributan dengan memapetkan WC. Cheong A dipaksa memberishkannya. Sedangkan, Seol A yang baru pulang langsung dipuji-puji ayah karena dia pembawa acara berita. Cheong A merasa sedih di kamar mandi.
***
Koo Joon Hwi sudah dengan memakai celana tentaranya. Ia melihat sepotong kertas koran bertuliskan. “Seorang remaja tanpa SIM memukul wanita usia 80an dan kabur.”
Kemudian Ibunya pun datang. “Sedang apa kamu di sini? Kamu sudah membacanya?”
“Ya. Aku tidak akan membacanya jika itu catatan gugatan. Membaca tetapan hukuman tidak melanggar hukum. Ini bahkan bukan kasus Omma. Aku punya pertanyaan. Kenapa dia menjalani sidang pidana alih-alih sidang remaja?”
“Tertulis di dalam putusan hukuman. Dia harus masuk penjara remaja selama satu bulan, dia sering menjalani masa percobaan. Jadi, hukuman pidana tampak diperlukan.”
“Kurasa dia gagal mencapai kesepakatan dengan korban karena tidak punya uang.”
“Joon Kyum dapat nilai sempurna pada tes terakhir. Kamu harus memujinya.”
“Kenapa dia mendapat nilai sempurna? Menurutku, itu tidak manusiawi. Hanya Ibu yang melakukan semua itu di keluarga ini. izinkan aku bertanya sebagai anak. ibu sudah membuang artikel itu? Itu tidak dipotong dengan gunting, itu tidak terlihat seperti Omma. Ibu tidak akan menyimpan artikel berita yang dirobek orang lain. Kenapa? Ibu mengenal seseorang yang terlibat dalam kasus ini? korban atau pelaku?”
“Maaf. Pak, mahasiswa hukum. Kamu tidak tahu ada pemadaman berita di hukum remaja?”
“Ahhh…aku belajar hukum di Oxford. Jadi, aku tidak terbiasa dengan hukum korea.”
***
Joon Kyum ultah. Ia dibuatkan kue dan yang lainnya menyanyi. Kakak, ahjumma, dan ibunya. Setelah makan, acara buka kado. Ibu memberikan jam tangan.
Kakak bahkan membelikan sepatu edisi terbatas.
***
Cheong A akan bersiap sekolah. Saat ia akan memakai seragam. Di kaki, perut dan bahunya, penuh dengan luka lebam.
***
Di dalam kulkas. Cheong A menuliskan memo untuk Ibunya.
“aku paling suka aroma ayam di dunia. Menurut ibu kenapa? Karena Ibu wangi seperti itu. Aku diberitahu bauku seperti ayam. Aku berbau seperti Omma. Itu wajar saja. aku putri Omma. Aku senang sekali bahwa ibu adalah Ibuku.”
*drama ini belum apa-apa udah bikin haru. Tulisan masih berlanjut. “Omma. Mianhae. Dan nomu nomu sarange…”
Di tulisan itu ada gambar hati.
Di luar, Cheong A melihat ibunya sedang memasak. Ia menangis dan berkata dalam hati. “Selamat tinggal Omma.”
***
Cheong A tidur di dalam kereta. Di depannya ada Koo Joon Wi dengan seragam tentara. Karena ngantuk berat, permen dijatuhkan Cheong A di sepatu Joon Wi.
“Hakseng *Sebutan untuk pelajar.”
“Apa?” Cheong A masih ngantuk.
“Tasmu terbuka.”
“Aku tahu.”
“Terbuka lagi.”
“Kubilang aku tahu.” Tasnya rusak guys. Dan malah dikasih peniti doang.
Lanjut ke bagian 3 klik di sini.