Membaca Selera Kebanyakan Penonton Tentang K-Drama

Membaca Selera Kebanyakan Penonton Tentang K-Drama – Emmmm… emmm… emmmm… di sini tulisan saya nggak pakai riset. Cuma menuangkan segala keresahan saya pada drama korea, entah murni sebagai hiburan, atau tujuan yang menyenangkan lainnya.

Sudah tahu belum kalau mimin besoksore sudah pernah membuat list drama yang overrated di tahun 2020? Di sini list yang saya kasih. Berserta beberapa alasannya.

Seperti yang sudah kalian sering baca di sini. Kadang, saya malah merekomendasikan drama yang jauh dari huru-hara publik.

Inilah hal-hal yang bisa saya baca tentang kerumunan orang dalam drama. Kenapa suatu drama bisa populer, bahkan melampaui akal sehat.

(((akal sehat)))

Sering diulas di Sosmed (Sosmed itu Sudah Seperti Iklan)

Besoksore.com juga punya sosmed. Tapi fungsinya tidak untuk mengulas. Paling banter untuk kasih tahu ada tulisan baru. Untuk rasan-rasan soal k-drama bagi saya blog emang cukup tepat.

Kenapa demikian?

Karena saya bisa dengan mudah menuliskannya tanpa khawatir akan dikepang ususnya apabila mengatakan ketidaksukaan pada aktor atau drama.

Paling banter saya dikatain bego sama pembaca di blog kalau saya bilang nggak paham sama jalan ceritanya.

Untuk sosmed. Saya cukup menodong diri sendiri agar tidak berlama-lama di dalamnya (Saya masih belum nemu admin sosmed sampai tulisan ini dibuat). Karena sosmed itu udah seperti iklan aja. Coba, drama yang banyak huru-haranya di sosmed belakangan ini kayaknya Mr.Queen deh ya! cuplikannya nongol terus pas saya sesekali cek.

Dan apa yang terjadi? Dramanya booming juga kan ya?

*Cerita besoksore punya IG di sini.

Aktor/Aktris yang Populer

Yah pokoknya populer. Bukan aktor/aktris yang sepintas-sepintas saja.

Bagi kalian yang melihat pilihan drakor. Ternyata banyak bukan? Ada yang tiap hari tayang dan panjang. Ada yang pendek, ada yang bermusim-musim sampai ganti tahun seperti yang diproduksi Netflix.

Pemilihan aktor dan aktrisnya beda kan ya?

Ulasan Drama Korea The Legend of the Blue Sea
saya tahu gambarnya harusnya bukan ini. wkwkkw

Biasanya kalau aktor dan aktris yang sudah punya basis penggemar yang kuat. Dramanya akan banyak dibicarakan.

Belum tayang aja biasanya sudah dinantikan.

Untuk aktor dan aktris yang bagus menurut mimin ada di tulisan yang ini yaaaa..

Di Luar Akal Sehat Tapi Menyentuh Emosi

Aah saya mau ngomongin akun besar nih ya.

Belum lama sebelum tulisan ini tayang, saya lihat akun viu di IG. Di dalamnya ada semacam dorongan miminnya untuk nonton Penthouse 2. Slide sebelumnya ada drama My Mister (2018). Katanya begini.

alau suka drakor yang konfliknya berbelit dan bikin emosi kayak di atas, cocok nih jadiin #ThePenthouse2 tontonan selanjutnya.

kayak di atas? Hah? My Mister (2018) dikatain konfliknya berbelit dan bikin emosi? Terus disejajarkan dengan Penthouse 2. Hati saya kok sedikit nggak terima ya? jelas-jelas beda kan ya?

Konfliknya My Mister yang logis dan ngena kok disejajarkan dengan drama yang nggak masuk akal kayak Penthouse?

Oke cukuplah kalimat nggak terimanya.

Begini.

Saya pernah dengar dari dokter Ryu Hasan kalau manusia ini aspek irasionalnya tinggi sekali. Kalau manusia menjadi rasional, maka kemungkinan manusia nggak akan bertahan mempertahankan jenisnya.

Kasusnya misal pada pernikahan. Coba deh tengok. Sudah tahu nggak punya uang, akhirnya nikah dan punya anak. Sudah tahu punya satu anak saja repot, eehh hamil anak kedua. Sudah tahu beda agama, kok malah jatuh cinta dan malah berkata, “kenapa begini Tuhan?”. *maaf kalau ada yang tersinggung ini hanya contoh.

Di korea sana. Konon, angka penikahan itu tipis. Orang-orang yang memutuskan untuk tidak menikah dan tidak punya anak angkanya terus naik. Alasan mereka logis sekali, di korea susah cari uang. Sangat mahal untuk dapat hunian yang layak, dan bila seorang perempuan pekerja menikah dan punya anak, kemungkinan ia akan kehilangan pekerjaannya.

Oh ya. Saya juga dapat pengetahuan kalau di korea sana, pekerja lelaki dan perempuan meski sama-sama katakanlah Manager, tapi gajinya beda. Gaji seorang pria lebih tinggi.

Ingat drama-drama yang menyudutkan perempuan soal pekerjaan? Ingat bagaimana perempuan dirundung di tempat kerja?

Baca Juga Drama Korea Misaeng.

Realitas keras sob. Pilihan manusia pun harus ditentukan.

Nah kalau hal ini terjadi? Dahla, tinggal nunggu punah aja kan manusia? Kalau orang-orangnya nggak mau nikah dan punya anak.

Sampe di sini maksud saya bisa dipahami kan ya?

Mari kita tengok lagi drama Penthouse.

Musim pertama ditamatkan dengan sangat-sangat aneh, bahkan pemerannya aja nggak tahu bakalan mati.

Untuk yang memerankan Oh Yoon Hee (Eugene) tidak tahu bahwa dia adalah seorang pembunuh.

Mereka baru tahu ketika naskah diterima kemudian mereka mainkan. Cetak birunya hanya penulis yang tahu.

Mari tanyakan kepada diri kita secara “jernih”.

Penthouse secara budaya tidak mewakili kehidupan manusia pada umumnya. Kasus yang di musim kedua, tentang Nona Yang yang menjadi pembunuh menjadi diterima tanpa proses penyidikan dan penyidangan.

Ada step wajar yang diloncati.

*dah selesai aja pokoknya. Oh Yoon Hee nggak bersalah. Drama berjalan kembali. Mengesalkan kembali. Ditonton kembali.

Untuk Bae Rona aja menyebalkannya berlanjut sampai musim kedua, kemuculannya sujud di depan Cheon itu bajingan sekali. Ingat bagaimana anak-anak di akademi Cheong A? Ada anak yang sedemikian ingin menjatuhkan orang lain? Coba ingat masa muda kalian? Paling banter yaaa ngomongin orang dari belakang.

Tapi.

Drama yang irasional ini membakar emosi. Di situlah manusia terbaca sekali irasionalitasnya. Rating drama ini masih “wow” sampai sekarang.

Bahkan saya juga nggak rasional. Karena masih nonton sampai sekarang. *Wkwkw

Kesimpulan Membaca Selera Kebanyakan Penonton Tentang K-Drama

Segitu saja dari saya. Cuma unek-unek doang sih ya.

Makanya drama yang bagus di mata saya bisa lain sekali dengan yang sedang dibicarakan orang lain.

Menurut kalian gimana? ada aspek lain?

Kalian tahu nggak?

Saya pengen nonton drama itu. Bukan yang sekadar lucu, bukan sekadar romantis, bukan sekadar indah. Tapi usai semua episode ditonton, hati saya itu semacam ada yang mengisi. Meski saya nggak tahu jelas mana ruang-ruang yang kosong itu.

*gimana yaa jelasinnya.

Semacam drama yang membuat perasaan lebih baik, merasa waktu yang sudah dihabiskan pun tidak sia-sia. Dan jelas nggak banyak yang seperti itu ya?

*penulisan komentar dianjurkan bukan anomin. Segala kritik dan masukkan saya terima.

You May Also Like

11 Comments

  1. Setuju bagian drama yg bagus itu bisa mengisi ruang2 kosong di hati, tapi entah bagaimana. Kalau aq menerjemahkannya sebagai “drama yg bisa membuatku baper dan gagal move on” mimin.. mianhe kalau mungkin beda maksud. Makanya ketika aq nonton drama underated dan akhirnya aku bilang bagus yaa emang bagus buatku, mungkin beda dg pendapat orang, hehe…

    Justru biasanya triger nonton dramaku datang dari komen orang2 yg mengunderestimate, penasaran sejelek apa gitu. Ada sih mmg yg beneran gak ngena di hati, tapi ada juga yg bakal aku komenin “bagus2 aja sih, cakep dramanya” gitu.. Selera dan subjektif kali yaa min

    1. bener. selera itu subjektif sekali. karena yang dinilai adalah karya seni. maka diperlukan seni juga untuk menilai. dan itu bisa sangat berbeda satu sama lain.

      asal jangan saling membenci aja karena drama. biar beda selera tapi tetap damai gitu.

      1. yes mimin, sebel banget kalau udah benci2an hanya karena beda selera nonton, ejek2an dll.
        wong kadang aktor bias dikomenin jelek aja bisa sakit ati hahahhaa…

  2. Ya ampuun, masih sanggup aja mbak lanjutin penthouse ny? Hahaha
    Aku dr pertengah season 1 dah berenti, gk masuk dkpalaq, brasa buang2 waktu 😅
    Tapi gk papa mimin tonton, seneng juga bacax pas ad yg ngasih review yg blak2an gni, scra eneg banget liatx bertebaran d feed ig, mikir ya ampun, drakor rasa sinteron gni kq laku sih, untung akting cast ny bagus2..
    Yg the last empress aja aq gak nyelesaiin pdahal sisa 6 episode an mgkin, pas udh makin gak masuk akal aq brenti, hha, sering bged gk namatin drama.. makax pas liat penulisx sama aq dh mikir aish kekx gk suka deh, eh trnyata bneran.. jadi fix utk penulis ini aq males lg tengok2 dramax..
    Tp ngerasa gak sih min, kdang pas dah liat dluan dramax banyak yg heboh komentarin jdi kek terlalu berharap n jatuhx nnti kecewa, pdahal mgkin klo gk liat komen2 itu bisa mikir klo dramax bagus.. sama kek klo liat drama underrated tp ceritanya bagus (walaupun sbenarx gak bagus banged) bsa jdi blg klo itu bagus banged krn ngerasa kq ini ratingx rendah?
    Jadi bagus jg mgkin klo mimin gk usah trlalu perhatiin vibes drakor dluar sna, biar review ny lbh objektif.. Saran sih, soalx sya sering liat review drama dsni, krn ngerasa selera n review mimin seringx cocok n to the point banged..

    1. masih dong. saya hadir mewakili orang-orang yang males nonton tapi kayaknya masih punya waktu untuk baca ulasan. hahaha.

      yes. emang udah agak tua ini pun. makanya nggak terlalu cari banyak tahu di sosmed juga, bagi saya menulis tanpa beban itu cukup menyenangkan pokoknya.

      1. Iaaa loh.. baca tulisan mimin yg berbobot itu lbh berisi soalx dbanding mesti nonton dramax yg kek kosong banged nilaix 🤣
        Sama kekx tuax, makax cocok sama bahasanx jg 😅
        Klo skrg lg malas drakor malah sering melipir ke variety show, running man n 1n2d dah rutin ikuti, sisa mw coba2 busted tp blm dpt info season brp yg bagus, mesti dr awal apa gmna 😅
        Spa tw ad rekomen ?

  3. Saya setuju bgt ttg pernikahan, pernikahan itu gk gampang apalagi kalo ada anak..saya gk setuju juga dgn istilah pasti ada rejekinya..ada jalannya..ya gk gitulah..kenyataan byk yg sengsara, anak2 terlantar juga banyak.

  4. Walau penthouse viral banget, tapi malah bikin nggak mau nonton, malah lebih suka variety show kalo lagi sepi drakor bagus. Akhirnya muncuk mouse, mayan lah daripada penthouse, bikin darah tinggi mulu kayaknya. Untung belum pernah nonton wkwk

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!