Beberapa Kumpulan Nasehat Caknun
Siapa yang tidak tahu dengan Caknun? Beliau merupakan salah satu budayawan, penulis, seorang ayah, seorang suami, seorang, anak, dan yang jelas dia adalah manusia. Nah… dipostingan kali ini saya mengumpulkan beberapa nasehat hidup oleh Caknun. Langsung saja ya…
- Kaya atau miskin bukan masalah, asal hatinya tidak bimbang. Asal tetap bersyukur.
Caknun selalu mementingkan bagimana bersyukur dalam hidup. Hidup dengan penuh kesyukuran pada Tuhan karena manusia tak akan merasa ada seseuatu dalam dirinya yang akan bertambah melainkan ketika ia bersyukur.
- Hidup tentram namun harus ada Tuhan di dalamnya. Jangan hanya tata tentrem kerta raharja.
Pedomannya adalah bagaimana caranya bisa makan, tidak sampai kelaparan, tapi jangan sampai Allah marah. Mau jadi apapun, kita harus bertanya apakah sudah seseuai dengan yang Tuhan mau.
- Belajar terus menerus
Belajar berbeda dengan sekolah. Saya tidak sekolah, tapi saya belajar. Belajar dari hidup. Sekolah tidak menjamin orang belajar dan berbuat baik. Saya tidak sekolah tapi tidak korupsi. Sementara kebanyakan orang korupsi itu tamatan sekolah. Kalau kita mau korupsi, kita mau korupsi apa? Kita tidak pernah dilewati oleh uang. Dilewati Cuma sedikit alhamdulillah. Kalau kita dilewati uang lewat seseorang, kita berterima kasih pada orang itu. Kepada Tuhan, kita bersyukur.
- Jangan sombong
Yang sudah sembahyang tidak boleh sombong pada yang belum sembahyang. Orang kaya tidak boleh sombong pada orang miskin. Orang pintar jangan membodoh-bodohkan orang lain.
- Pakaian tidak menggambarkan karakter seseorang
Pakaian itu tidak menggambarkan kelakuan, malah bisa membohongi. Jangan mudah percaya pada hal-hal yang mudah terlihat. Jangan sampai tertipu oleh penglihatan kita. Semuanya harus “dirasaka” dahulu.
Yang baik itu bisa merasa bukan merasa bisa. Tapi kebanyakan orang-orang pintar dan para pembesar “merasa bisa”. Tapi tidak mengapa, mungkin mereka bisanya hanya itu.
- Soal ilmu
Ilmu adalah untuk mencari tahu tempat segala hal, dan menempatkan segala hal pada tempat yang tepat. Kalau orangnya begini cocoknya jadi presiden, kalau begini cocoknya jualan soto, semua itu ada ilmunya. Kalau kamu tidak tahu ilmunya, dan asal mencocokan saja, bisa tidak karuan. Tidak akan maju negara ini.
Semua hal akan baik jika tempat dan waktunya tepat.
Baca juga : Hidup Itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem – Cak Nun.
- Ikhlas menjalankan segala sesuatu
Hidup dibikin gampang saja. Jangan dibuat susah. Jika tidak memiliki ilmu, tidak tahu cara menghadapi masalah-masalah. Jangan khawatir, tetap ada harapan, yaitu dengan ikhlas menjalani segala sesuatu. Insya Allah nantinya pas kita dapat masalah, tiba-tiba Gusti Allah memeberikan hidayah. Tahu-tahu punya ide, ohh begitu… oh begitu… Itulah pentingnya hidayah.
- Knowledge atau Science
Tidak semua pembelajaran itu bersifat kognitif. Tidak semua pemahaman itu melalui kata. Sebenarnya pemahaman yang paling mendalam itu adalah melalui pemahaman rasa.
Apa bedanya ilmu atau pengetahuan?
Kalau ilmu bahasa inggrisnya apa? science. Kalau pengetahuan? Knowledge. Nah yang dicari di kampus itu apa? Knowledge atau Science? Presentase antara Knowledge atau Science tinggi mana? Lebih besar mana? Knowledge. Jadi, ibarat truk, knowledge itu bak dan isinya. Tapi ilmu dan science itu adalah “mesin” truk itu.
Kamu kuliah supaya kamu mampu hidup. Kemampuan hidup terletak pada mesin kehidupan. Mesinnya ada di otak dan ruhanimu. Supaya mesinnya lengkap dan canggih, kamu membutuhkan bahan-bahan, pengetahuan-pengetahuan yang dimuat oleh “bak truk” tadi.
Sekian dulu ya beberapa kumpulan nasehat Caknun. Apa mau dilanjutkan?
1 Comment